Pengujian Total Plate Count TPC SNI 01-2332.03-2006 Penentuan bakteri

3.4.3. Analisis mikrobiologi tepung es krim

Analisis mikobiologi pada tepung es krim terpilih dan produk tepung es krim komersil meliputi analisis TPC Total Plate Count, coliform dan Escherichia coli.

3.4.3.1. Pengujian Total Plate Count TPC SNI 01-2332.03-2006

Prinsip kerja dari uji mikrobiologi ini adalah perhitungan jumlah koloni bakteri yang ada dalam tepung es krim dengan pengenceran sesuai keperluan dan dilakukan secara duplo. Pembuatan larutan contoh dilakukan dengan mencampurkan 10 ml contoh dalam 90 ml larutan garam fisiologis sampai homogen. Pengenceran dilakukan dengan cara mengambil 1 ml larutan contoh dengan menggunakan pipet steril dimasukkan ke dalam 9 ml larutan garam fisiologis dan diaduk hingga homogen sehingga terbentuk seri pengenceran 10 -1 . Pengenceran yang dilakukan disesuaikan dengan keperluan, biasanya sampai 10 -3 . Pemipetan dilakukan pada tiap tabung pengenceran sebanyak 1 ml dan dimasukkan ke dalam cawan petri steril secara duplo dengan menggunakan pipet steril. Media agar PCA dimasukkan ke dalam cawan petri dan digoyangkan supaya merata metode cawan tuang, lalu didiamkan hingga media agar PCA dingin dan padat. Cawan petri yang berisi agar PCA kemudian dimasukkan ke dalam inkubator dengan posisi terbalik pada suhu 35 o C dan diinkubasi selama 2 x 24 jam. Masa inkubasi berakhir, kemudian dihitung jumlah koloni bakteri yang ada di dalam cawan petri. Jumlah koloni yang dapat dihitung adalah cawan petri yang mempunyai koloni bakteri antara 25-250.

3.4.3.2. Penentuan bakteri

Coliform dan Escherichia coli SNI 01-2332.1-2006 Tahap-tahap yang dilakukan untuk pengujian Escherichia coli di antaranya: 1 Uji Pendugaan coliform Pengenceran sebanyak 10 2 disiapkan dengan cara sebanyak 1 ml larutan 10 1 dilarutkan ke dalam 9 ml larutan pengencer Butterfield’s Phosphate Buttered. Selanjutnya dilakukan pengenceran dengan pendugaan kepadatan populasi contoh. Pada setiap pengenceran dilakukan pengocokan minimal 25 kali. Sebanyak 1 ml larutan dari setiap pengenceran dipindahkan ke dalam 3 seri atau 5 seri tabung Lauryl Tryptose Broth LTB yang berisi tabung durham. Tabung-tabung tersebut diinkubasi selama 48 ± 2 jam pada suhu 35 ± 1 o C. Perlu diperhatikan gas yang terbentuk setelah inkubasi 24 jam dan diinkubasikan kembali tabung-tabung negatif selama 24 jam. Tabung positif ditandai dengan kekeruhan dan gas dalam tabung durham. Selanjutnya dilakukan uji penegasan coliform untuk tabung-tabung positif. 2 Uji Penegasan coliform Tabung-tabung LTB yang positif diinokulasi ke tabung-tabung BGLB Broth yang berisi tabung durham dengan menggunakan jarum ose. Kemudian BGLB broth yang telah diinokulasi 48 ± 2 jam pada suhu 35 ± 1 o C diinkubasi. Tabung selanjutnya diperiksa, tabung positif ditandai dengan kekeruhan dan gas dalam tabung durham. Selanjutnya ditentukan Angka Paling Memungkinkan APM berdasarkan jumlah tabung-tabung EC yang positif dengan menggunakan tabel Angka Paling Memungkinkan APM dan nilai yang diperoleh dinyatakan sebagai “APMg faecal coliform”. 3 Uji Pendugaan Escherichia coli Setiap tabung LTB yang positif diinkubasi ke tabung-tabung EC Broth yang berisi tabung durham. EC broth diinkubasi dalam waterbath selama 48 ± 2 jam pada suhu 35 ± 1 o C. Selanjutnya tabung positif ditandai dengan kekeruhan dan gas dalam tabung durham. 4 Uji Penegasan Escherichia coli Tabung-tabung EC Broth yang positif diinkubasi ke LEMB agar selama 48 ± 2 jam pada suhu 35 ± 1 o C. Koloni Escherichia coli terduga memberikan ciri khas yaitu hitam pada bagian tengah dengan atau tanpa hijau metalik. Kemudian lebih dari satu koloni E. coli diambil dari LEMB dan digoreskan ke media PCA miring lalu diinkubasi selama 48 ± 2 jam pada suhu 35 ± 1 o C. Uji morfologi E. coli dapat dilakukan dengan melakukan pewarnaan gram dari setiap koloni E. coli terduga. Biakan tersebut diambil dari PCA. Bakteri E. coli termasuk bakteri gram negatif, berbentuk batang pendek atau coccus. Selain uji morfologi dilakukan pula uji biokimia yang terdiri dai uji indol I, voges proskauer VP, methyl red MR, sitrat C, produksi gas dari laktosa.

3.4.4. Rancangan percobaan