2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Klasifikasi
Eucheuma spinosum
Sumber karaginan untuk daerah tropis adalah dari spesies Euchema spinosum yang menghasilkan iota karaginan. Klasifikasi Eucheuma spinosum
adalah sebagai berikut dan gambar dapat dilihat pada Gambar 1 Anggadiredja et al. 2006.
Kingdom : Plantae
Divisi : Rhodophyta
Kelas : Rhodophyceae
Ordo : Gigartinales
Famili : Solieriaceae
Genus : Eucheuma
Spesies : Eucheuma spinosum
Gambar 1. Eucheuma spinosum Sumber: Sentra Informasi IPTEK 2006
Eucheuma spinosum dikenal dengan nama ilmiah Eucheuma denticulatum dan Eucheuma muricatum. Bentuk thallus bulat tegak, dengan
ukuran panjang 5-30 cm, transparan, warna coklat kekuningan sampai merah kekuningan. Permukaan thallus tertutup oleh tonjolan yang berbentuk seperti
duri-duri runcing yang tidak beraturan, duri tersebut ada yang memanjang seolah berbentuk seperti cabang. Tanaman tegak karena percabangannya yang rimbun
dapat membentuk rumpun.
Alga ini tumbuh tersebar di perairan Indonesia pada tempat-tempat yang sesuai dengan persyaratan tumbuhnya, antara lain substrat batu, air jernih, ada
arus atau terkena gerakan air lainnya, kadar garam antara 28-36 dan cukup mendapat sinar matahari. Alga yang diperoleh dari produksi alami dan budidaya
merupakan komoditas ekspor dan untuk konsumsi dalam negeri. Pemanfaatan alga ini antara lain untuk bahan makanan, sayuran dan lalapan pada beberapa
tempat tertentu
di wilayah
pantai, antara
lain di
Lombok Sentra Informasi IPTEK 2006.
2.2. Klasifikasi
Sargassum sp.
Sargassum adalah salah satu genus dari kelompok rumput laut coklat yang merupakan genera terbesar dari Famili Sargassaceae. Klasifikasi
Sargassum sp. menurut Anggadiredja et al. 2006 adalah sebagai berikut dan gambar dapat dilihat pada Gambar 2.
Divisi : Thallophyta
Kelas : Phaeophyceae
Ordo : Fucales
Famili : Sargassaceae Genus
: Sargassum Spesies : Sargassum sp.
Gambar 2. Sargassum sp. Sumber: Sentra Informasi IPTEK 2006
Marga Sargassum memiliki sekitar 400 spesies yang tersebar di seluruh dunia. Di Indonesia marga ini baru diketahui sebanyak 12 spesies, yaitu
Sargassum duplicatum, S. histrix, S. echinocharpum, S. gracilimum, S. polycystum, S. obtusifolium, S. binderi, S. polyceratium, S. vulgare,
S. crasifolium, dan S. micraphylum Kadi dan Atmadja 1988. Sargassum sp. ini biasanya dicirikan oleh tiga sifat, yaitu adanya pigmen cokelat yang menutupi
warna hijau, hasil fotosintesis terhimpun dalam bentuk laminarin dan algin serta adanya flaget flagel, yaitu bulu cambuk dari zoospora yang digunakan dalam
reproduksi aseksual vegetatif pada rumput laut coklat Aslan 1999.
Sargassum sp. memiliki bentuk thallus silindris atau gepeng, banyak percabangan yang menyerupai pepohonan di darat, bangun daun melebar, lonjong
atau seperti pedang, memiliki gelembung udara bladder yang umumnya soliter. Warna thallus umumnya coklat dan memiliki panjang 7 m. Indonesia memiliki
jenis Sargassum yang panjangnya 3 m dengan warna thallus umumnya coklat. Umur tanaman biasanya lebih dari 1 tahun perenial, terutama bagian pangkal
batang utamanya, sedangkan bagian thallus dapat rontok atau terlepas secara musiman dalam setahun. Sargassum sp. tersebar luas di perairan Indonesia, dapat
tumbuh di perairan terlindung maupun berombak besar pada habitat berkarang Kadi dan Atmadja 1988.
Umumnya Sargassum sp. tumbuh di daerah terumbu karang coral reef seperti di Kepulauan Seribu, terutama di daerah rataan pasir sand flat. Daerah ini
akan kering pada waktu air surut rendah, mempunyai dasar berpasir dan secara sporadis terdapat pula pada karang hidup atau mati. Pada batu-batu ini tumbuh
dan melekat rumput laut coklat Soelistijo 2005.
2.3. Karaginan