60
Gambar 22. Pendapat responden mengenai pembatasan pengunjung dan tempat membuang sampah wisatawa
4.4. Pengelolaan Kawasan Wisata Situ Cigayonggong
Menurut Pitana dan Diarta 2009, pengelolaan harus mengacu kepada prinsip-prinsip pengelolaan yang menekankan pada nilai-nilai kelestarian
lingkungan alam, komunitas dan nilai sosial yang memungkinkan wisatawan menikmati kegiatan wisatanya serta bermanfaat bagi kesejahteraan komunitas lokal.
Sistem pengelolaan yang diterapkan di Situ Cigayonggong dibagi dua bagian yaitu pemeliharaan situ dan pemanfaatan situ. Pemeliharaan situ yang dilakukan
diantaranya bekerjasama dengan pihak desa dan masyarakat sekitar untuk melakukan kegiatan bersih-bersih, menyediakan tempat sampah untuk membuang
limbah padat, bekerjasama dengan polisi wisata dan para pekerja untuk menjaga keamanan para pengunjung, adanya manajemen waktu berwisata yaitu mulai dari
pukul 08.00-17.00 WIB, pembersihan gulma yang dirasa mengurangi nilai estetika situ dan melakukan sistem buka-tutup air agar debit air tetap stabil serta kejernihan
air tetap terjaga, sedangkan pemanfaatan situ yang dilakukan diantaranya untuk mengairi lahan pertanian irigasi dan kolam budidaya ikan serta sebagai tempat
wisata. Pengelolaan situ yang disarankan untuk menjaga keindahan dan kelestarian Situ Cigayonggong yaitu perlu adanya kontrol terhadap pembuangan limbah dan
pengawasan terhadap blooming alga yang dapat mengganggu atau mengurangi nilai estetika situ, sedangkan untuk menambah jumlah wisatawan sebaiknya diadakan
transportasi khusus untuk mengangkut wisatawan.
a. Pendapat wisatawan mengenai pembatasan b. Tempat membuang sampah responden
61
4.5. Kesesuaian Wisata
Analisis kesesuaian wisata di Situ Cigayonggong dilakukan berdasarkan potensi sumberdaya yang dimiliki pada masing-masing lokasi pengamatan. Kegiatan
wisata yang sudah ada di kawasan wisata Situ Cigayonggong yaitu sepeda air dan memancing, sedangkan kegiatan wisata yang akan dikembangkan yaitu berkemah,
outbond dan duduk santai. Pengambilan titik sampel untuk analisis kesesuaian wisata di Situ Cigayonggong dilakukan sebanyak 8 delapan titik yang akan
digunakan untuk mengetahui tingkat kesesuaian kegiatan wisata sepeda air, memancing, berkemah, duduk santai dan outbound. Hasil analisis kesesuaian wisata
tersebut dikelompokkan kedalam tiga kategori yaitu sangat sesuai, sesuai dan tidak sesuai Gambar 23.
107 .737461
107 .737461
107 .738188
107 .738188
107 .738915
107 .738915
107 .739642
107 .739642
107 .740369
107 .740369
-6
.6 9
5 7
3 8
-6
.6 9
5 7
3 8
-6
.6 9
5 1
7
-6
.6 9
5 1
7
-6
.6 9
4 2
9 6
-6
.6 9
4 2
9 6
-6
.6 9
3 5
7 5
-6
.6 9
3 5
7 5
-6
.6 9
2 8
5 4
-6
.6 9
2 8
5 4
40 40
80 120
20 Meter
LEGENDA
MEMANCING SEPEDA AIR
DUDUK SANTAI OUTBOUND
TIDAK ADA YANG SESUAI
PETA KESESUAIAN WISATA SITU CIGAYONGGONG, SUBANG
SUMBER PETA: GOOGLE EARTH TAHUN 2010
PETA ADMINISTRASI INDONESIA TAHUN 1991 SURVEI LAPANG TAHUN 2010
TAHUN PEMBUATAN 2010
SUBANG SUMEDANG
BANDUNG PURWAKARTA
INDRAMAYU
3
U T
S B
Gambar 23. Peta Kesesuain Wisata Situ Cigayonggong U
62 Berdasarkan analisis indek kesesuain wisata IKW, lokasi satu sangat
sesuai untuk kegiatan sepeda air dengan nilai IKW sebesar 94.12 dan sesuai untuk kegiatan memancing dengan nilai IKW sebesar 81.48. Kegiatan sepeda air
dipengaruhi oleh parameter-parameter sebagai berikut: kedalaman air, kecepatan arus, bau, vegetasi yang hidup di tepi situ dan warna perairan. Lokasi satu memiliki
kedalaman rata-rata sebesar 1.18 meter, kecepatan arus sebesar 0.03 ms, tidak berbau, jenis vegetasi yang hidup di tepi Situ Cigayonggong yaitu pohon kelapa,
pohon sirsak, pohon singkong dan pohon tisuk,serta warna perairan yang jernih. Kegiatan memancing dipengaruhi oleh beberapa parameter antara lain kelimpahan
ikan, jumlah jenis ikan dan kedalaman perairan. Lokasi satu untuk kegiatan memancing sesuai, karena memiliki kelimpahan ikannya, selain itu diduga karena
pihak pengelola suka menebar benih di lokasi tersebut. Lokasi dua sangat sesuai untuk kegiatan sepeda air dengan nilai IKW
sebesar 100, karena kedalamannya 1.7 m, tidak berbau dan perairannya jernih sedangkan untuk kegiatan memancing sesuai dengan nilai IKW sebesar 51.85. Hal
tersebut diduga karena lokasi dua masih merupakan jalur lintasan sepeda air hasil wawancara dengan wisatawan 2010.
Lokasi tiga sangat sesuai untuk kegiatan sepeda air dengan nilai IKW sebesar 100 sedangkan untuk kegiatan memancing tidak sesuai dengan nilai IKW sebesar
22.22. Kegiatan bersepeda air merupakan kegiatan yang paling diminati oleh wisatawan. Berdasarkan pengukuran luas dengan google earth 2010, luas lokasi
tiga sebesar 2144.25 m
2
. Lokasi tiga memiliki kedalaman rata-rata sebesar 1.88 meter, kecepatan arus 0.11 ms, tidak berbau, jenis vegetasi yang hidup di tepi Situ
Cigayonggong yaitu pohon palem, pohon cemara, pohon kelapa, pohon pohon bungur dan pohon tisuk serta perairannya jernih. Kegiatan memancing tidak sesuai,
karena kelimpahan ikannya sedikit dan diduga kerena merupakan tempat penyimpanan sepeda air serta jalur lintasan sepeda air hasil wawancara dengan
pengunjung yang melakukan aktivitas memancing 2010. Lokasi empat sesuai untuk kegiatan memancing dengan nilai IKW sebesar
51.85, hal tersebut karena kelimpahan ikan di lokasi ini sedikit dan jenis ikan yang ditemui hanya ikan mas, nila dan belut, selain itu diduga karena lokasi empat
63 merupakan jalur lintasan sepeda air hasil wawancara dengan wisatawan 2010
sedangkan kegiatan sepeda air sangat sesuai dengan nilai IKW sebesar 100. Lokasi lima sesuai untuk kegiatan memancing dengan nilai IKW sebesar
81.48, hal tersebut diduga karena di lokasi ini pihak pengelola suka menebar benih sehingga kelimpahan ikannya cukup banyak dan jenis ikan yang ditemui lebih dari
5 jenis ikan yaitu ikan mas, nila, mujair, benteur, cupang dan lele hasil pengamatan dan wawancara dengan wisatawan pemancing 2010, sedangkan untuk kegiatan
sepeda air sangat sesuai dengan nilai IKW sebesar 100. Lokasi enam sangat sesuai untuk kegiatan outbond dengan nilai IKW sebesar
90, sedangkan untuk kegiatan berkemah dan duduk santai sesuai dengan nilai IKW masing-masing sebesar 80 dan 62.75. Lokasi enam memiliki karakteristik
sebagai berikut lebar tepi situ lebih dari 10 m dengan luas kawasan sebesar 2336 m
2
. hamparan daratannya berupa rumput dan semak belukar. Semak belukar tersebut
sebaiknya dirapikan agar tidak mengganggu kenyamanan serta keselamatan wisatawan dalam melakukan aktivitas dan vegetasi yang tedapat di lokasi enam
lebih dari 4 pohon yaitu pohon pisang, pohon albasia, pohon bungur, pohon tisuk dan pohon mahoni. Vegetasi tersebut dapat dijadikan sebagai daya tarik untuk
menarik wisatawan dalam melakukan aktivitas wista karena memiliki perakaran yang kuat, besar-besar, indah, rindang dan bernilai ekonomis tetapi di lokasi ini
terdapat dua biota berbahaya yaitu ular dan lebah sehingga untuk menjaga keselamatan para pengunjung sebaiknya biota tersebut disingkirkan ke tempat lain
yang jauh dari kawasan wisata dan pemukiman warga. Lokasi tujuh sesuai untuk kegiatan duduk santai dengan nilai IKW sebesar
66.67 , sedangkan untuk kegiatan outbond dan berkemah tidak sesuai dengan nilai IKW kurang dari 50. Hal tersebut diduga karena lokasi tujuh memiliki lebar tepi
kurang dari 5 m, terdapat pohon kelapa, pohon tisuk, pohon albasia dan pohon cemara dan hamparan datarannya berupa rumput.
Lokasi delapan tidak sesuai untuk kegiatan duduk santai, berkemah dan outbond dengan nilai IKW kurang dari 50. Hal tersebut diduga karena lebar tepi
kurang dari 5 m dan terdapat biota berbahaya yaitu ular sawah. Berdasarkan analisis kesesuaian wisata diperoleh kegiatan wisata yang dapat direkomendasikan untuk
64 dikembangkan di kawasan wisata Situ Cigayonggong dengan luasan yang dapat
dimanfaatkan Tabel 14.
Tabel 14. Lokasi wisata dan luasan kawasan yang dapat dimanfaatkan
Lokasi Luasan area m
2
Sepeda air Memancing
Duduk santai
Outbound Berkemah
1 -
6753.13 -
- -
2 2985
- -
- -
3 2144.25
- -
- -
4 8379
- -
- -
5 -
2886 -
- -
6 -
- -
2336 -
7 -
- 78.75
- -
8 -
- -
- -
Sumber primer 2010 diolah.
4.6. Daya Dukung