Saran KESIMPULAN DAN SARAN

agar kondisi fisik dan sosial yang telah ada dapat dikontrol oleh manajemen kawasan, sehingga tujuan dari pengelolaan dapat terwujud dan mencegah terjadinya eksploitasi atau pemanfaatan yang berlebihan. 3. Untuk menarik minat wisatawan berwisata ke Situ Cigayonggong, sebaiknya diadakan kegiatan wisata berkemah, outbond, dan duduk santai. Akan tetapi kegiatan wisata tersebut terlebih dahulu harus disesuaikan dengan potensi sumberdaya yang dimiliki oleh suatu kawasan tersebut. Kemudian dianalisis daya dukungnya agar pemanfaatannya berkelanjutan. Selain itu, kegiatan wisata yang telah ada seperti bersepeda air dan memancing harus disesuaikan potensi sumberdayanya dan dianalisis daya dukungnya.

5.2. Saran

Diperlukan adanya pengawasan secara berkala terhadap pengelolaan dan pemanfaatan Situ Cigayonggong agar keindahan dan kelestarian situ tetap terjaga. Selain itu, disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan mengenai kajian potensi dan permasalahan yang terjadi di kawasan wisata Situ Cigayonggong seperti dampak dari pembuangan limbah, pengkajian stok ikan dan potensi sumberdaya alam lainnya yang belum diamati dalam penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Clark, R.N. dan Stankey, G.H. 1979. The Opportunity Spectrum: A framework for planning, management and research. USDA, Forest Service, General Technical Report, PNW-98. Dinas Pariwisata Subang. 2006. Kawasan Wisata Situ Cigayonggong. [terhubung berkala] http:id. wikipedia.orgwikiSituCigayonggong [18-04-2010 : 18.30]. Dinas Perikanan Subang. 2007. Ikan air tawar. [terhubung berkala] http:id.wikipedia.orgwikiIkanairtawar [19-05-2010]. Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air: Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Prairan. Kanisius. Yogyakarta. 258 hal. Fandeli, C. dan Mukhlison. 2000. Pengusahaan Ekowisata. Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. 273 hal. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. 1981. Tumbuhan Air. LIPI-Bogor . Maulana, E. 2009. Kajian Potensi Sumberdaya Situ Wanayasa untuk Pengembangan Ekowisata Di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat [Skripsi]. Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Menteri Dalam Negeri.1990. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan dalam www.hukumonline.com [21-05-2010 : 16.00]. Novotny, V. dan Olem, H. 1994. Water Quality: Prevention, Identification and Management of Diffuse Pollution. Van Nostrand Reinhold. New York. 1054 hal. Odum, E.P. 1993. Dasar-dasar Ekologi Edisi Ketiga. [Terjemahan dari Fundamental of Ecology, 3 rd edition]. Samingan T Penerjemah. Gadjahmada University Press. Yogyakarta. Hlm 57. Pengelola Kawasan Wisata Air Situ Cigayonggong. 2010. Kunjungan Wisatawan Situ Cigayonggong. Tahun 2010. Subang. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82. 2001. Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran. Jakarta. Pitana, G. I. dan Diarta, K. S. 2009. Pengantar ilmu Pariwisata. ANDI. Yogyakarta. Puspita, L., Ratnawati, E., I.N.N. Suryadiputra dan Meutia A. A. 2005. Lahan Basah Buatan di Indonesia. Wetlands Internasional. Bogor. Rahmawati, A. 2009. Studi Pengelolaan Kawasan Pesisir untuk Kegiatan Wisata Pantai kasus pantai teleng ria kabupaten pacitan, Jawa Timur. Skripsi. Manajemen Sumberdaya Peraira. FPIK.IPB. Resosoedarmo, W.J.L. dan Soerjawinata, H. 1984. Pengantar Ekologi. PT Remadja Karya. Bandung. Hlm 13. Sastrapradja, S. dan Bimantoro, R. 1981. Tumbuhan Air. Lembaga Biologi Nasional - LIPI. Bogor. 83 Soemarwoto, O. 2004. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Ed ke-10. Djambatan. Jakarta. Suryadiputra, I.N.N. 2005. Kondisi Situ-Situ di Jabotabek. Makalah. Bogor. Ubaidillah, R. dan Maryanto, I. 2003. Manajemen Bioregional JABODETABEK: Tantangan dan harapan. Pusat Penelitian Biologi-LIPI. Bogor. Yulianda, F. 2007. Ekowisata Bahari sebagian Alternatif Pemanfaatan Sumberdaya Pesisir Berbasis Konservasi. Makalah Seminar Sains. MSP. FPIK. IPB. Bogor. Yulianda, F. 2010. Konsep Ekowisata Dalam Wisata Bahari dan Wisata Perairan Suatu Pendekatan Kesesuaian dan Daya Dukung. Draf-1. Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. LAMPIRAN Lampiran 1. Lokasi penelitian 1. Inlet dan pertanian 2. Pemukiman dan banyak terdapat tanaman air 3. Tempat wisata dan banyak terdapat tanaman air 4. Dekat perkebunan 5. Outlet 6. perkebunan 7. Pemukiman 8. Pertanian Lampiran 2. Alat dan bahan yang digunakan untuk pengamatan kualitas air Erlenmeyer Botol BOD Reagen analisis DOBOD Secchi disk Meteran GPS Inkubator Tambang dan pemberat Lampiran 3. Sarana dan prasarana di Situ Cigayonggong Loket Situ Tempat sampah Kios makanan Toilet Musholah Tempat parkir Mobil Tempat parkir Motor Lampiran 4. Kuisioner untuk pengelola Situ Cigayonggong 1. Sejarah kawasan Situ Cigayonggong 2. Potensi yang dimiliki Situ Cigayonggong 3. Pemanfaatan yang telah dilakukan pengelola terhadap Situ Cigayonggong 4. Pengembangan-pengembangan yang telah dilakukan pengelola terhadap kawasan Situ Cigayonggong 5. Fasilitas-fasilitas yang terdapat di Situ Cigayonggong yang menunjang kegiatan wisata di Situ Cigayonggong 6. Konsep wisata yang diinginkan seperti apa dan dan bagaimana dengan pembatasan daya dukung kawasan 7. Kebijakan-kebijakan yang berlaku dalam pengelolaan kawasan Situ Cigayonggong 8. Kerjasama yang telah dilakukan antara pihak pengelola, masyarakat sekitar, pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya 9. Kegiatan apa yang telah dilakukan dalam untuk memperbaiki keindahan situ dan kelestariaannya guna meningkatkan minat wisatawan 10. Permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan kawasan wisata Situ Cigayonggong 11. Solusi yang ditempuh dalam menyelsaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi di kawasan wisata Situ Cigayonggong 12. Jumlah wisatawan setahun terakhir ini dan kecenderungan kenaikan jumlah kunjungan wisata 13. Jumlah karyawan pegawai, tingkat pendidikan dan pendapatan 14. Pelatihan yang telah diberikan pada pegawai karyawan 15. Pendapatan yang diperoleh dan pendapatan tersebut dialokasikan kemana 16. Waktu tertentu dimana wisatawan banyak berkunjung atau sebaliknya 17. Kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan dalam mempromosikan Situ Cigayonggong Lampiran 5. Kuisioner untuk pihak Desa Kasomalang Wetan 1. Pendapat mengenai kondisi keadaan objek wisata Situ Cigayonngong 2. Rencana pengembangan yang sedang dilakukan dan akan di Situ Cigayonggong 3. Kerjasama yang telah dilakukan antara pihak desa Kasomalang Wetan dengan pihak pengelola Situ Cigayonggong dalam meningkatkan dan mengembangkan kawasan wisata Situ Cigayonggong 4. Kondisi ekonomi dan budaya masyarakat setempat 5. Permasalahan yang ada dalam masyarakat dan tingkat pengangguran 6. Tindakan usaha yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi 7. Pendapat mengenai kelestarian lingkungan sekitar jika dikaitkan dengan adanya pengelolaan Situ Cigayonggong sebagai kawasan wisata air 8. Pendapat mengenai dampak positif dari adanya kawasan wisata air Situ Cigayonggong 9. Pendapat mengenai dampak negatif dari adanya kawasan wisata air Situ Cigayonggong 10. Harapan keinginan pihak DesaKasomalang Wetan terhadap pengelolaan kawasan wisata air Situ Cigayonggong Lampiran 6. Kuisioner untuk Dinas Pariwisata Subang 1. Pendapat mengenai keberadaan kawasan wisata Situ Cigayonggong 2. Kerjasama yang telah dilakukan antara Dinas Pariwisata Subang dengan pengelola Situ Cigayonggong 3. Harapan keinginan Dinas Pariwisata Situ Cigayonggong terhadap pengelolaan kawasan wisata Situ Cigayonggong Lampiran 7. Kuisioner untuk responden wisatawan A. Nama : Jenis kelamin : Umur : Asal : Pendidikan : Pekerjaan : Pendapatan bulan : Biaya yang dikeluarkan untuk berwisata ke Situ Cigayonggong a. Kurang dari Rp. 100.000,00 b. Rp. 100.000,00-Rp. 300.000,00 c. Rp. 300.000,00-Rp. 500.000,00 d. Rp. 500.000,00-Rp. 1.000.000,00 e. Lebih dari Rp.1.000.000,00 B.Keterlibatan pengunjung dalam aktivitas wisata di Situ Cigayonggong 1. Pernah ke Situ Cigayonggong sebelumnya 2. Sumber informasi mengenai keberadaan Situ Cigayonggong 3. Dorongan untuk berwisata ke Situ Cigayonggong 4. Tujuan 5. Kegiatan yang dilakukan 6. Manfaat yang diperoleh 7. Frekuensi berkunjung 8. Persepsi masyarakat mengenai kelestarian lingkungan Situ Cigayonggon 9. Ada tidak hambatan dalam menempuh maupun yang terdapat di Kawasan wisata Situ Cigayonggong Apa? 10.Pendapat masyarakat mengenai kelestarian lingkungan wisata Situ Cigayonggong A. Persepsi pengunjung terhadap Situ Cigayonggong dan keberadaan sarana dan prasarana Pemandangan Situ Cigayonggong : KurangCukupBaikSangat baik Perairan Situ Cigayonggong : KurangCukupBaikSangat baik Transportasi : KurangCukupBaikSangat baik Kesediaan air bersih : KurangCukupBaik Sangat baik Tempat ibadah : KurangCukupBaikSangat baik Tempat sampah : KurangCukupBaik Sangat baik WC umum : KurangCukupBaikSangat baik Kios makanan dan minuman : KurangCukupBaikSangat baik Jalan : KurangCukupBaikSangat baik Lampiran 8. Kuisioner untuk responden masyarakat sekitar Situ Cigayonggong A. Nama : Jenis kelamin : Umur : Asal : Pendidikan : Pekerjaan : Pendapatan bulan : Status dalam keluarga : Jumlah tanggungan : B. Keterlibatan masyarakat dalam melakukan aktivitas wisata 1. Kegiatan wisata yang diketahui 2. Tujuan dan manfaat yang diperoleh dari kawasan wisata Situ Cigayonggong 3. Terlibat dalam kegiatan wisata YaTidak 4. Bila iya, waktu yang disediakan Penuh Sebagian besar Sebagian kecil 5. Alasan bekerja di kawasan wisata Situ Cigayonggong 6. Penghasilan yang diperoleh 7. Pengetahuan terhadap hubungan lingkungan dengan konservasi 8. Dampak negative yang diperoleh dari keberadaan kawasan wisata Situ Cigayonggong C. Persepsi masyarakat terhadap Situ Cigayonggong dan keberadaan sarana dan prasarana Pemandangan Situ Cigayonggong : KurangCukupBaikSangat baik Perairan Situ Cigayonggong : KurangCukupBaikSangat baik Transportasi : KurangCukupBaikSangat baik Kesediaan air bersih : KurangCukupBaik Sangat baik Tempat sampah : KurangCukupBaik Sangat baik WC umum : KurangCukupBaikSangat baik Kios makanan dan minuman : KurangCukupBaikSangat baik Jalan : KurangCukupBaikSangat baik Lampiran 9. Kuisioner untuk responden pemancing Nama : Jenis kelamin : Umur : Asal : Pendidikan : Pekerjaan : Alasan melakukan aktivitas memancing : Alat tangkap yang digunakan : Bagaimana kelimpahan ikan : Jenis-jenis ikan yang didapat : Banyak tidak keberadaan tanaman air : Lampiran 10. Peraturan Pemerintah No.82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air PARAMETER SATUAN KELAS KETERANGAN I II III IV FISIKA Temperatur °C dev 3 dev 3 dev 3 dev 3 Deviasi temperatur dari kondisi alamiahnya Residu terlarut mgL 1000 1000 1000 1000 Residu tersusupensi mgL 50 50 400 400 Bagi pengolahan air minum secara konvensional, residu tersuspensi ≤5000 mgL KIMIA ANORGANIK pH mgL 6-9 6-9 6-9 5-9 Apabila secara alamiah dan rentang waktu tersebut, maka ditentukan berdasarkan kondisi alamiah BOD mgL 2 3 6 12 COD mgL 10 25 50 100 DO mgL 6 4 3 Angka batas minimum Total fosfat sebagai P mgL 0,2 0,2 1 5 NO 3 sebagai N mgL 10 10 20 20 NH3 mgL 0,5 - - - Bagi perikanan, kandungan amonia bebas untuk ikan peka ≤ 0,02 mgL Arsen mgL 0,05 1 1 1 Kobalt mgL 0,2 0,2 0,2 0,2 Barium mgL 1 - - - Boron mgL 1 1 1 1 Selenium mgL 0,01 0,05 0,05 0,05 Kadmium mgL 0,01 0,01 0,01 0,01 Khrom VI mgL 0,05 0,05 0,05 0,01 Tembaga mgL 0,02 0,02 0,02 0,02 Bagi pengolahan air minum konvensional, Cu ≤ 1 mgL Besi mgL 0,3 - - - Bagi pengolahan air minum konvensional, Fe ≤ 5 mgL Timbal mgL 0,03 0,03 0,03 - Bagi pengolahan air minum konvensional, Pb ≤ 0,1 mgL Mangan mgL 0,1 - - - Air raksa mgL 0,001 0,002 0,002 0,005 Khlorida mgL 600 - - - Sianida mgL 0,02 0,02 0,02 - Fluorida mgL 0,5 1,5 1,5 - Nitrit sebagai N mgL 0,06 0,06 0,06 - Bagi pengolahan air minum secara konvensional, NO 2 N≤1 mgL Sulfat mgL 400 - - - Khlorin bebas mgL 0,03 0,03 0,03 - Bagi ABAM tidak dipersyaratkan Belerang sebagai H 2 S mgL 0,002 0,002 0,002 - Bagi pengolahan air minum secara konvensional, S sebagai H 2 S 0,1 mgL MIKROBIOLOGI Fecal coliform jml100ml 100 1000 2000 2000 Bagi pengolahan air minum secara konvensional, fecal coliform ≤2000 jml100 Total coliform jml100ml 1000 5000 10000 10000 Bagi pengolahan air minum secara konvensional, total coliform ≤10000 jml100 RADIOAKTIVITAS Gross-A Gross-B BqL BqL 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 PARAMETER SATUAN KELAS KETERANGAN I II III IV KIMIA ORGANIK Minyak dan lemak µgL 1000 1000 1000 - Deterjen sebagai MBAS µgL 200 200 200 - Senyawa Fenol sebagai Fenol µgL 1 1 1 - BHC µgL 210 210 210 - AldrinDieldrin µgL 17 - - - Chlordane µgL 3 - - - DDT µgL 2 2 2 2 Heptachlor dan Heptachlor epoxide µgL 18 - - - Lindane µgL 56 - - - Methoxychlore µgL 35 - - - Endrin µgL 1 4 4 - Toxaphan µgL 5 - - - Keterangan: Mg : milligram µgL : microgram mL : milliliter L : liter Bq : bequerel MBAS : Methylene Blue Activa Sunstance ABAM : Air Baku Untuk Air Minum Logam berat merupakan logam terlarut, kecuali untuk pH dan DO Bagi pH merupakan nilai rentang yang tidak boleh kurang atau lebih dari nilai yang tercantum Nilai DO merupakan batas minimum Arti - di atas menyatakan bahwa untuk kelas termasuk, parameter tersebut tidak dipersyaratkan Tanda ≤ adalah lebih kecil atau sama dengan Tanda adalah lebih kecil lampiran 11. Indeks kesesuaian wisata di kawasan wisata air Situ Cigayonggong 1. Sepeda air Lokasi Parameter Bobot Skor Ni Skor maks N maks Bobot x skor BobotXskor 1 a. Kedalaman perairan m 5 3 15 3 15 b. Kecepatan arus ms 5 3 15 3 15 c. Bau 3 3 9 3 9 d. Vegetasi yang hidup di tepi situ 3 2 6 3 9 e. Warna perairan 1 3 3 3 3 Jumlah 48 51 IKW 94.12 2 a. Kedalaman perairan m 5 3 15 3 15 b. Kecepatan arus ms 5 3 15 3 15 c. Bau 3 3 9 3 9 d. Vegetasi yang hidup di tepi situ 3 3 9 3 9 e. Warna perairan 1 3 3 3 3 Jumlah 51 51 IKW 100 3 a. Kedalaman perairan m 5 3 15 3 15 b. Kecepatan arus ms 5 3 15 3 15 c. Bau 3 3 9 3 9 d. Vegetasi yang hidup di tepi situ 3 3 9 3 9 e. Warna perairan 1 3 3 3 3 Jumlah 51 51 IKW 100 4 a. Kedalaman perairan m 5 3 15 3 15 b. Kecepatan arus ms 5 3 15 3 15 c. Bau 3 3 9 3 9 d. Vegetasi yang hidup di tepi situ 3 3 9 3 9 e. Warna perairan 1 3 3 3 3 Jumlah 51 51 IKW 100 5 a. Kedalaman perairan m 5 3 15 3 15 b. Kecepatan arus ms 5 3 15 3 15 c. Bau 3 3 9 3 9 d. Vegetasi yang hidup di tepi situ 3 3 9 3 9 e. Warna perairan 1 3 3 3 3 Jumlah 51 51 IKW 100 6 IKW - - - - - 7 IKW - - - - - 8 IKW - - - - - 2. Memancing Lokasi Parameter Bobot Skor Ni Skor maks N maks Bobot x skor Bobot x skor 1 a. Kelimpahan ikan 5 2 10 3 15 b. Jumlah jenis ikan 3 3 9 3 9 c. Kedalaman perairan m 1 3 3 3 3 Jumlah 22 27 IKW 81.48 2 a. Kelimpahan ikan 5 1 5 3 15 b. Jumlah jenis ikan 3 2 6 3 9 c. Kedalaman perairan m 1 3 3 3 3 Jumlah 14 27 IKW 51.85 3 a. Kelimpahan ikan 5 3 15 b. Jumlah jenis ikan 3 1 3 3 9 c. Kedalaman perairan m 1 3 3 3 3 Jumlah 6 27 IKW 22.22 4 a. Kelimpahan ikan 5 1 5 3 15 b. Jumlah jenis ikan 3 2 6 3 9 c. Kedalaman perairan m 1 3 3 3 3 Jumlah 14 27 IKW 51.85 5 a. Kelimpahan ikan 5 2 10 3 15 b. Jumlah jenis ikan 3 3 9 3 9 c. Kedalaman perairan m 1 3 3 3 3 Jumlah 22 27 IKW 81.48 6 IKW - - - - - 7 IKW - - - - - 8 IKW - - - - - duduk santai Lokasi Parameter Bobot Skor Ni Skor maks N maks Bobot x skor Bobot x skor maks 1 IKW - - - - - 2 IKW - - - - - 3 IKW - - - - - 4 IKW - - - - - 5 IKW - - - - - 6 a. Lebar tepi situ m 1 3 3 3 3 b. Pemandangan objek view 5 1 5 3 15 c. Vegetasi yang hidup di tepi situ 5 3 15 3 15 d. Hamparan dataran 3 2 6 3 9 e. Biota Berbahaya 3 1 3 3 9 Jumlah 32 51 IKW 62.75 7 a. Lebar tepi situ m 1 1 1 3 3 b. Pemandangan objek view 5 3 15 c. Vegetasi yang hidup di tepi situ 5 3 15 3 15 d. Hamparan dataran 3 3 9 3 9 e. Biota Berbahaya 3 3 9 3 9 Jumlah 34 51 IKW 66.67 8 a. Lebar tepi situ m 1 3 3 b. Pemandangan objek view 5 3 15 c. Vegetasi yang hidup di tepi situ 5 2 10 3 15 d. Hamparan dataran 3 3 9 3 9 e. Biota Berbahaya 3 2 6 3 9 Jumlah 25 51 IKW 49.02 Berkemah Lokasi Parameter Bobot Skor Ni Skor maks N maks Bobot x skor Bobot x skor maks 1 IKW - - - - - 2 IKW - - - - - 3 IKW - - - - - 4 IKW - - - - - 5 IKW - - - - - 6 a. Lebar tepi situ m 5 3 15 3 15 b. Hamparan dataran 1 2 2 3 3 c. Vegetasi yang hidup di tepi situ 3 2 6 3 9 d. Pemandangan objek view 1 1 1 3 3 Jumlah 24 30 IKW 80 7 a. Lebar tepi situ m 5 3 15 b. Hamparan dataran 1 3 3 3 3 c. Vegetasi yang hidup di tepi situ 3 3 9 3 9 d. Pemandangan objek view 1 3 3 Jumlah 12 30 IKW 40 8 a. Lebar tepi situ m 5 3 15 b. Hamparan dataran 1 3 3 3 3 c. Vegetasi yang hidup di tepi situ 3 3 9 3 9 d. Pemandangan objek view 1 3 3 Jumlah 12 30 IKW 40 0utbond Lokasi Parameter Bobot Skor Ni Skor maks N maks Bobot x skor Bobot x skor maks 1 IKW - - - - - 2 IKW - - - - - 3 IKW - - - - - 4 IKW - - - - - 5 IKW - - - - - 6 a. Lebar tepi situ m 5 3 15 3 15 b. Hamparan dataran 1 2 2 3 3 c. Vegetasi yang hidup di tepi situ 3 3 9 3 9 e. Biota Berbahaya 1 1 1 3 3 Jumlah 27 30 IKW 90 7 a. Lebar tepi situ m 5 3 15 b. Hamparan dataran 1 3 3 3 3 c. Vegetasi yang hidup di tepi situ 3 3 9 3 9 e. Biota Berbahaya 1 3 3 3 3 Jumlah 15 30 IKW 50 8 a. Lebar tepi situ m 5 3 15 b. Hamparan dataran 1 3 3 3 3 c. Vegetasi yang hidup di tepi situ 3 2 6 3 9 e. Biota Berbahaya 1 2 2 3 3 Jumlah 11 30 IKW 36.67 Lampiran 12. Indeks kesesuaian wisata dan Daya dukung kawasan wisata Situ Cigayonggong Indeks kesesuaian wisata IKW Situ Cigayonggong Lokasi Skor kesesuaian Sepeda air Memancing Duduk santai Outbound Berkemah Kategori yang dipilih Tingkat kategori 1 94.12 81.48 - - - Memancing SS 2 100 51.85 - - - Sepeda air SS 3 100 22.22 - - - Sepeda air SS 4 100 51.85 - - Sepeda air SS 5 100 100 - Memancing SS 6 - - 62.75 80 90 outbond SS 7 - 66.67 40 50 Duduk santai S 8 - 49.02 40 36.67 - - Sumber: Data primer, 2010 diolah Keterangan: SS : Sangat sesuai S : Sesuai Tabel Daya dukung kawasan wisata Situ Cigayonggong No Lokasi Jenis kegiatan wisata Potensi ekologis pengunjung K Unit area Lt Luas area yang dapat dimanfaatkan Lp Waktu yang dihabiskan oleh pengunjung Wp Total waktu 1 hari Wt Daya dukung kawasan DDK 1 2,3,4 Sepeda air 2 15000 13508,25 0.5 9 32 2 1 dan 5 Memancing 1 240 9639,13 4 9 90 3 6 Outbond 10 700 2336 4 9 75 4 7 Duduk santai 2 16 78,75 2 9 44 Total 241 Sumber: Data primer 2010 diolah Lampiran 13. Curah hujan Desa Kasomalang Wetan, Subang Bulan Curah hujan 2009 Januari 13.06 Februari 20.14 Maret 14.06 April 58.33 Mei 14.8 Juni 8.4 Juli 0.16 Agustus 0.5 September 0.63 Oktober 7.96 November 17.16 Desember 15.36 10 20 30 40 50 60 70 Ju mla h hu ja n mm Bulan Lampiran 14. Prosedur kerja pengamatan parameter kualitas air

a. Pengukuran DO