Pengelolaan Sistem Pariwisata TINJAUAN PUSTAKA

12

2.4. Pengelolaan Sistem Pariwisata

Sistem dalam pariwisata adalah memandang pariwisata sebagai suatu aktivitas yang kompleks, yang dapat dipandang sebagai suatu sistem yang besar, yang mempunyai berbagai komponen, seperti ekonomi, ekologi, politik, sosial, budaya dan sebagainya Pitana dan Diarta 2009. Pariwisata sebagai suatu sistem tidak dapat dilepaskan dari subsistem yang lain, seperti politik, ekonomi, budaya dan sebagainya yang saling ketergantungan dan saling terkait interconnectedness. Pengelolaan menurut Leiper 1990 in Pitana dan Diarta 2009 adalah seperangkat peranan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang, atau merujuk pada fungsi-fungsi yang melekat pada peran tersebut. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah sebagai berikut : 1. Planning perencanaan, 2. Directing mengarahkan, 3. Organizing termasuk coordinating dan 4. Controlling pengawasan. Pengelolaan pariwisata harus mengacu kepada prinsip-prinsip pengelolaan yang menekankan nilai-nilai kelestarian lingkungan alam, komunitas dan nilai sosial yang memungkinkan wisatawan menikmati kegiatan wisatanya serta bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat lokal Pitana dan Diarta 2009. Menurut Cox 1985 dan Fennel 2003 in Pitana dan Diarta 2009, pengelolaan pariwisata harus memperhatikan prinsip-prinsip berikut : 1 Pembangunan dan pengembangan pariwisata harus didasarkan pada kearifan lokal dan special local sense yang merefleksikan keunikan peninggalan budaya dan keunikan lingkungan. 2 Preservasi, proteksi, dan peningkatan kualitas sumber daya yang menjadi basis pengembangan kawasan pariwisata. 3 Pengembangan atraksi wisata tambahan yang mengakar pada khasanah budaya lokal. 4 Pelayanan kepada wisatawan yang berbasis keunikan budaya dan lingkungan lokal. 5 Memberikan dukungan dan legitimasi pada pembangunan dan pengembangan pariwisata jika terbukti memberikan manfaat positif, tetapi jika sebaliknya maka menghentikan aktivitas pariwisata tersebut jika melampaui ambang batas Carrying capacity lingkungan alam atau akseptabilitas sosial. 13

2.5. Kesesuaian dan Daya Dukung Kawasan