yang dikumpulkan meliputi sumberdaya alam, keadaan umum kawasan Situ Cigayonggong, isu dan permasalahan yang berkembang.
3.4. Analisis Data 3.4.1 Analisis sumberdaya dan lingkungan perairan
Analisis sumberdaya terdiri dari sumberdaya alam dan sumberdaya manusia. Analisis sumberdaya alam meliputi kondisi kawasan, kualitas air, flora, dan fauna.
Kondisi kawasan diperoleh melalui data primer yaitu dengan cara observasi lapang dan wawancara melalui pengisian kuisioner kepada pihak pengelola Situ
Cigayonggong, masyarakat sekitar situ dan wisatawan. Data sekunder diperoleh dengan cara pengumpulan literatur - literatur. Kualitas air yang diamati dalam
penelitian ini meliputi parameter fisik suhu, warna, kecerahan dan bau, parameter kimia pH, DO dan BOD, dan parameter biologi ikan dan tanaman air. Data
kualitas air yang diperoleh dibandingkan dengan baku mutu menurut PPRI NO. 82 Tahun 2001 yaitu mengenai air baku untuk sarana rekreasi, peternakan,
pembudidayaan ikan tawar dan pertamanan. Fauna perairan yang diamati adalah ikan yang diperoleh dengan cara wawancara kepada wisatawan pemancing untuk
mengetahui jenis dan kelimahan ikan yang ada di perairan Situ Cigayonggong, sedangkan flora perairan yang diamati adalah tanaman, dilihat jenis tanaman air
yang tumbuh disana kemudian diidentifikasi. Analisis sumberdaya manusia yaitu mencakup masyarakat sekitar kawasan
wisata, wisatawan, pengelola dan instasi yang terkait. Analisis sumberdaya manusia dilakukan melalui wawancara dengan cara memberikan kuisioner untuk mengetahui
tingkat pendidikan, usia, pekerjaan dan tingkat pemahaman kelestarian lingkungan.
3.4.2 Analisis kesesuaian wisata
Kegiatan wisata yang ada atau akan dikembangkan di suatu kawasan harus disesuaikan dengan potensi sumberdaya yang dimiliki dan peruntukannya. Hal
tersebut dianalisis dengan menggunakan analisis kesesuaian wisata. Kawasan wisata air Situ Cigayonggong memiliki karakteristik yang berbeda-beda sehingga lokasi
penelitian kesesuian wisata dibagi sesuai dengan karakteristik yang dimilikinya.
Kegiatan wisata yang ada diantaranya sepeda air dan memancing sedangkan kegiatan wisata akan dikembangkan di kawasan wisata air Situ Cigayonggong
diantaranya duduk santai, outbound dan berkemah. Analisis kesesuaian wisata ditentukan berdasarkan perhitungan indeks kesesuaian wisata IKW yang memiliki
persamaan sebagai berikut Yulianda 2007 : IKW = ∑ Ni Nmaks x 100
Keterangan : IKW : Indeks Kesesuaian Wisata
Ni : Nilai parameter ke-i Nmaks : Nilai maksimum dari suatu kategori wisata
Nilai parameter ke-i Ni merupakan hasil perkalian antara bobot dan skor lokasi penelitian dari suatu parameter. Nilai maksimum dari suatu kategori wisata
Nmaks merupakan hasil perkalian antara bobot dan skor maksimum dari suatu parameter. Parameter, bobot dan skor yang dimaksud dapat dilihat pada matriks
kesesuaian. Matriks kesesuaian wisata yang digunakan berdasarkan matriks kesesuaian menurut Yulianda 2010 yang telah dimodifikasi.
Parameter-parameter yang berpengaruh terhadap kegiatan memancing, duduk santai, outbound dan berkemah diberi bobot. Bobot ditentukan oleh tingkat
kepentingan parameter pada kegiatan yang akan dikembangkan. Bobot yang diberikan adalah lima apabila parameter tersebut sangat penting bagi kegiatan yang
akan dikembangkan, tiga apabila parameter tersebut penting dan satu apabila parameter tersebut kurang penting bagi kegiatan yang akan dikembangkan. Skor
lokasi penelitian didasari oleh tingkat kesesuaian masing-masing parameter di setiap lokasi penelitian. Skor yang diberikan berkisar antara 0-3. Skor tiga apabila
parameter kesesuaian wisata yang diamati di lokasi penelitian tergolong dalam kategori sangat sesuai. Skor dua apabila parameter kesesuaian wisata yang diamati
di lokasi penelitian tergolong kategori sesuai. Skor satu apabila parameter-parameter kesesuaian wisata yang diamati di lokasi penelitian tergolong dalam kategori sesuai
bersyarat dan skor nol apabila parameter kesesuaian wisata yang diamati di lokasi penelitian tergolong dalam kategori tidak sesuai. Skor maksimum adalah skor pada
tingkat kesesuaian tertinggi.
Berdasarkan nilai indeks kesesuaian wisata tersebut maka masing-masing kegiatan wisata yang akan dikembangkan di kawasan wisata air Situ Cigayonggong
dimasukkan kedalam empat kategori. Kategori sangat sesuai jika nilai IKW 83, sesuai jika nilai IKW antara 50-83 dan tidak sesuai jika nilai IKW50.
Kegiatan wisata yang termasuk kedalam kategori sesuai dan sangat sesuai merupakan kegiatan yang dapat direkomendasikan kepada pengelola untuk
dikembangkan di kawasan wisata air Situ Cigayonggong. Kesesuaian wisata danau mempertimbangkan masing-masing parameter yang berbeda-beda tergantung
dengan kegiatan wisata yang akan dikembangkan Tabel 7.
Tabel 7. Parameter kesesuaian sumberdaya untuk wisata danau
No Parameter
Bobot Kategori
Skor Berkemah
1 Lebar tepi danau
5 X 10
3 7 X≤10
2 5 X≤7
1 ≤5
2 Hamparan dataran
1 Rumputpasir
3 Tanah liatsemak belukar
2 Lumpurbatu datar
1 Batu cadastanah labil
3 Vegetasi yang hidup di tepi
danau 3
Campuran pohon 3
Campuran pohon dan belukar 2
Belukar tinggi 1
Belukar tinggi dan rawa 4
Pemandangan 1
Danau, Hutan, Pegunungan, Sungai
3 2-3 dari 4 pemandangan
2 1 dari 4 pemandangan
1 Tidak ada objek yang indah
Sepeda air 1
Kedalaman perairan 5
X 3 3
3 X≤5 2
5-10 1
X10 2
Kecepatan arus mdet 5
0 X≤0.15 3
0.15 X≤0.30 2
0.30-0.45 1
x0.45 3
Bau 3
Tidak berbau 3
Sedikit berbau 2
Berbau 1
Sangat berbau
Tabel 7. lanjutan No
Parameter Bobot
Kategori Skor
Sepeda air 4
Vegetasi yang hidup di tepi danau
3 Lebih dari 4 pohon
3 3-4 pohon
2 1-2 pohon
1 Tidak ada pohon
5 Warna perairan
1 Jernih
3 Hijau
2 Hijau kecoklatan
1 Kehitaman
Memancing 1
Kelimpahan ikan 5
Sangat banyak 3
Banyak 2
Sedang 1
Sedikit 2
Jenis ikan 3
Lebih dari 4 3
3-4 2
1-2 1
Tidak ada 1
≤ X3 3
3 Kedalaman perairan
1 3 X≤5
2 x5
1 X1
Duduk santai X≥8
3 1
Lebar tepi danau m 5
5 X8 2
2-5 1
2 Danau, Hutan,
Pegunungan,sungai 3
2 Pemandangan
5 2-3 dari 4 pemandangan
2 1 dari 4 pemandangan
1 Tidak ada objek yang indah
Lebih dari 4 pohon 3
3 Vegetasi yang hidup di tepi
danau 5
2-3 pohon 2
1 pohon 1
Tidah ada pohon 4
Hamparan dataran 3
Rumput pasir 3
Tanah liat semak belukar 2
Lumpur batu datar 1
Batu cadas tanah labil 5
Biota berbahaya 3
Tidak ada 3
1 jenis 2
1-2 1
2
Sumber : Modifikasi Yulianda 2010
3.4.3 Analisis daya dukung