Halaman 59
BAB VI PEMBAGIAN BEBAN YANG EKONOMIS
6.1 Pembebanan Yang Ekonomis Unit Pembangkit Termis
Seperti diketahui beban sistem selalu berubah menurut waktu. Perubahan beban sistem ini harus diikuti oleh subsistem termis, sehingga perlu dipikirkan bagaimana
membagi beban secara ekonomis diantara unit-unit pembangkit Termis yang beroperasi. Karena persoalan-persoalan praktis jadwal operasi unit-unit pembangkit termis
yang dibahas dalam pasal III.9 dan pasal III.10 dibuat untuk selang waktu tidak lebih kecil dari satu jam. Sedangkan dalam selang waktu kurang dari satu jam beban sudah
berubah. Jadi timbul masalah bagaimana membagi beban secara ekonomis diantara unit pembangkit yang dijadwalkan beroperasi.
Setelah unit pembangkit Ternis yang akan beroperasi dijadwalkan berdasarkan perhitungan program unit commitment pada pasal III.10, maka unit-unit pembangkit
Termis ini harus mengambil beban dari sub sistem Tennis yang didapat atas dasar perhitungan optimisasi Hidro-Termis pada pasal-pasal III.1, III.2 dan III.3.
Karena persoalan-persoalan praktis jadwal operasi unit-unit pembangkit termis dibuat untuk selang waktu tidak lebih kecil dari satu jam. Sedangkan dalam selang
waktu kurang dari satu jam beban sudah berubah. Jadi timbul masalah bagaimana membagi beban secara ekonomis diantara unit pembangkit yang dijadwalkan
beroperasi. Perhitungan jadwal operasi unit termis dilakukan untuk selang waktu satu jam,
bahkan kadang-kadang hasil ini masih perlu disesuaikan dengan kondisi unit pembangkit yang bersangkutan. Misalnya dari perhitungan didapat bahwa sebuah unit
PLTU harus di stop jam 06.00 dan di start kembali pada jam 08.00. Hal yang demikian dalam praktek tidak mungkin dilaksanakan, karena jarak waktu antara stop dan start
kembali terlalu dekat. Perhitungan jadwal operasi dengan menggunakan selang waktu satu jam dalam operasi real time dalam waktu yang berjalan perlu disesuaikan kembali
secara terus menerus, khususnya yang menyangkut beban sub sistem Termis. Setiap penyesuaian beban subsistem Termis P
T
dalam real time tidak dapat dilakukan dengan mengubah komposisi unit termis yang telah dijadwalkan beroperasi berdasarkan alasan
tersebut di atas. Secara matematis beban sub sistem Termis P
T
ditentukan dengan penyesuaian dalam real time dan beban ini harus dibagikan secara ekonomis diantara unit-unit
Termis yang beroperasi, secara matematis hal ini dinyatakan sebagai berikut :
Halaman 60
dimana no = jumlah unit Termis yang beroperasi. Objective Functionnya, yaitu biaya bahan bakar adalah :
Persamaan kendala untuk sub sistem Termis dengan mengabaikan rugi-rugi jaringan :
Persainaan La Grange untuk sub sistem Termis menjadi :
Kondisi Optimum terjadi apabila :
Dari persamaan-persamaan III.47, III.48 dan III.49 didapat bahwa pembagian beban yang optimum di antara unit-unit pembangkit yang beroperasi terjadi apabila
tercapai kondisi :
Jika persamaan input-output unit pembangkit Termis dinyatakan secara pendekatan dengan menggunakan persamaan kuadrat, maka nilai increment cost
menjadi fungsi linier garis lurus sebagaimana ditunjukkan oleh gambar 6.1 Program komputer untuk memecahkan persamaan III.50 disebut program Economic
Load Dispatch .
Halaman 61
Untuk melayani besar beban tertentu pada saat t yaitu P
T’
, dicoba dahulu suatu nilai λ
misalnya λ
1
. Untuk nilai λ = λ
1
dihitung nilai P
T1
, P
T2
, P
T3
dan seterusnya dihitung dengan menggunakan persamaan III.49 atau secara grafis seperti pada gambar 6.1.
Kemudian dihitung apakah sama dengan nilai P
T
yang kita kehendaki seperti tersebut di atas.
Jika belum sama dengan PT maka dicoba bilai λ
2
= λ
1
+ Δλ yang memberikan nilai
P’
1
, P’
2
, ……P’
TN
kemudian hitung apakah sudah sama dengan P
T
, jika belum teruskan dengan nilai
λ
3
dan seterusnya seperti digambarkan oleh flowchart gambar 6.2 sampai tercapai
Dalam flowchart gambar 6.2. ε adalah suatu harga yang kita tentukan berdasarkan
ketelitian yang kita kehendaki, sedangkan bersanya nilai Δλ ditentukan berdasarkan
pengalaman perhitungan.
Gambar 6.1 Grafik I ncremental Cost Sebagai Fungsi P
T
Untuk Tiga Unit Pembangkit
Halaman 62
6.2 Pembebanan Dengan Blok Majemuk Dari Unit Pembangkit