Halaman 115
Penggunaan repeater memang memperluas jangkauan komunikasi tetapi risikonya adalah apabila repeater terganggu maka komunikasi terhenti sama sekali.
b. Sistem duplex,
selalu digunakan frekuensi yang lain antara penerima dan pengirim walaupun tanpa repeater, sehingga penerima dan pengirim dapat berfungsi
bersamaan. Dibandingkan dengan sistem simplex sistem duplex memerlukan lebih banyak alokasi frekuensi. Untuk keperluan komunikasi operasi pada umumnya
sistem radio simplex sudah mencukupi kebutuhan oleh karenanya banyak dipakai. c.
Sistem Single Side Band SSB, yaitu sistem radio dengan modulasi amplitudo dan
seperti namanya single side band yang dipakai hanya salah satu band, uper atau lower side band. Sistem radio dengan modulasi amplitudo kualitas suaranya tidak
sebaik yang menggunakan modulasi frekuensi tetapi jangkauannya lebih jauh. Sistem radio SSB ini relatif jarang dipakai untuk keperluan operasi STL.
12.5 Sistem Power Line Carrier
Sistem telekomunikasi yang menggunakan SUTT sebagai saluran, biasa disebut Power Line Carrier PLC dan hanya dipakai dilingkungan perusahaan listrik. Dalam
sistem PLC, sinyal telekomunikasi disalurkan melalui SUTT. Jadi SUTT selain dipakai untuk menyalurkan energi listrik juga dipakai untuk menyalurkan sinyal
telekomunikasi. Sinyal telekomunikasi yang disalurkan adalah untuk pembicaraan dan juga untuk data. Untuk keperluan ini harus ada peralatan khusus yang berfungsi
memasukkan mencampur dan mengeluarkan memisahkan sinyal telekomunikasi di ujung-ujung SUTT dan frekuensi 50 Hertz yaitu frekuensi energi listrik yang disalurkan
melalui SUTT. Secara skematis proses pencampuran dan pemisahan ini dilakukan dengan peralatan yang digambarkan pada gambar 12.2
Suara dan data dikirim maupun diterima melalui pesawat transceiver T
X
R
X
yang menggunakan cara modulasi amplitudo Single Side Band SSB. Lebar bidang yang
disediakan untuk setiap kanal umumnya 4000 Hertz dengan pembagian 0 sampai dengan 2000 Hertz untuk suara dan dari 2001 sampai dengan 4000 Hertz untuk data.
Sedangkan frekuensi dari gelombang pembawa berkisar antara 30 Kilo Hertz sampai 500 Kilo Hertz. Sinyal yang keluar dari pesawat pemancar transmitter T
X
seperti terlihat pada gambar 12.2 kemudian melalui coaxial cable sampai pada Line Matching
Unit yang perlu di tune agar match dengan impedansi karakteristik SUTT antara kedua
GI sehingga diperoleh transfer daya yang maksimal antara kedua transceiver. Dan Line Matching Unit sinyal masuk ke bagian tegangan tinggi melalui Coupling Capacitor
untuk selanjutnya melalui Line Matching Unit terus ke pesawat penerima receiver R
X
.
Halaman 116
12.6 Sentral Telepon Lokal Otomat STLO
Agar saluran telekomunikasi baik yang berupa saluran dari Perusahaan Umum Telekomunikasi, PLC atau Saluran Radio dapat dimanfaatkan oleh sebanyak mungkin
orang, maka pada ujung-ujung saluran ini dipasang Sentral Telepon Lokal Otomat STLO seperti ditunjukkan oleh gambar 12.3
Dalam praktek terdapat lebih dari dua buah STLO yang satu sama lain juga dihubungkan oleh lebih dari satu saluran telekomunikasi. Untuk keperluan operasi
sistem tenaga listrik jaringan PLC seringkali dilengkapi dengan STLO yang mempunyai fasilitas untuk memblokir penggunaan saluran telekomunikasi agar dapat dipakai oleh
petugas operasi dispatcher yang mendapat prioritas pertama dalam menggunakan saluran telekomunikasi PLC.
Gambar 12.2 : Bagan Hubungan Rangkaian PLC Dengan SUTT
Gambar 12.3 : Bagan Dua Buah STLO Yang Dihubungkan Dengan Sebuah Saluran Telekomunikasi
Halaman 117
12.7 Software Dari System Control And Data Aquisition