Halaman 87
8.8 Kendala-Kendala Operasi Pada Saat Beban Rendah
Beban rendah dalam sistem yang terjadi sekali-sekali dapat menimbulkan kesulitan operasi, hal ini terjadi biasanya dua kali dalam setahun yaitu disekitar
Hari Raya Idul Fitri dan menjelang Tahun Baru. Begitu pula di akhir minggu dan pada waktu hari-hari libur lainnya hal ini juga terjadi namun beban tidak serendah
seperti pada kedua saat tersebut di atas. Pada PLTU beban rendah menimbulkan kesulitan pada sistem kontrolnya
sedangkan pada PLTA bisa menimbulkan kavitasi oleh karenanya perlu ada pembebanan unit pembangkit menurut program unit commitment.
Dari segi jaringan beban rendah menimbulkan tegangan lebih yang perlu dikonversikan dengan reaktor dan kalau belum cukup juga harus dengan
mengeluarkan penghantar pada Sirkit ganda sehingga tinggal satu Sirkit saja walaupun hal ini mengurangi keandalan sistem.
8.9 Kendala-Kendala Operasi Yang Bersifat Non Teknis
Kendala operasi yang sifatnya non teknis yang sangat terasa adalah masalah penyediaan suku cadang untuk keperluan pemeliharaan. Karena proses pengadaan
suku cadang yang sangat panjang dan lama, maka hal ini sering menimbulkan ke lambatan dalam penyediaannya sehingga menunda jadwal pemeliharaan dan
bahkan dapat menimbulkan kerusakan peralatan karena tidak sempat dipelihara. Kegiatan-kegiatan dalam masyarakat yang memerlukan keandalan lebih tinggi
dalam penyediaan tenaga listrik juga merupakan kendala-kendala operasi yang harus diperhatikan dalam menyusun rencana operasi yang optimum.
8.10 Kendala-Kendala Lingkungan
Jika ada peraturan pemerintah yang mengatur polusi udara dalam kota, maka hal ini dapat menimbulkan kendala dalam operasi unit termis. Unit termis yang besar
umumnya ada ditepi pantai. Apabila arah angin sedang menuju ke kota maka operasi dari unit termis yang ada dipantai harus betul-betul memperhatikan
peraturan polusi pemerintah. mungkin bebannya tidak bisa maksimum karena pada beban maksimum gas buangnya menghasilkan kadar gas tertentu yang telah
melampaui peraturan polusi. Tetapi kalau angin sedang menuju ke laut operasinya tidak perlu memikirkan masalah polusi.
Halaman 88
Kendala dengan lingkungan bisa pula menyangkut masalah kebisingan dan masalah limbah. Pada PLTU masalah limbah bisa menyangkut pembuangan zat-
zat kimia dari ketel sedangkan pada PLTG dan PLTD menyangkut pembuangan minyak pelumas bekas. Kedua masalah ini juga harus memperhatikan peraturan
pernerintah mengenai masalah polusi. Masalah kendala dengan lingkungan sebaiknya sudah diselesaikan pada tahap perencanaan pembangunan instalasi,
karena apabila instalasi sudah dioperasikan tidak banyak yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala dengan Iingkungan.
8.11 Definisi Dan Macam Gangguan
Yang dimaksud dengan gangguan dalam operasi sistem tenaga listrik adalah kejadian yang menyebabkan bekerjanya relay dan menjatuhkan Pemutus Tenaga
PMT diluar kehendak operator, sehingga menyebabkan putusnya aliran daya yang melalui PMT tersebut. Untuk bagian sistem yang tidak dilengkapi PMT,
misalnya yang diamankan dengan sekering maka gangguan adalah kejadian yang menyebabkan putusnya bekerja sekering.
Ada juga gangguan yang tidak atau belum dilihat oleh relay tapi dilihat oleh operator yang kemudian menjatuhkan PMT. Ada gangguan yang menyebabkan
kerusakan namun sebagian besar tidak menimbulkan kerusakan dalam arti tidak ada alat yang perlu diperbaiki terlebih dahulu untuk dapat dioperasikan kembali
sebagai akibat terjadinya gangguan. Ditinjau dari sifatnya, ada gangguan yang bersifat temporer dan ada yang bersifat
permanen. Yang bersifat temporer ditandai dengan normalnya kerja PMT setelah dimasukan kembali. Yang bersifat permanen ditandai dengan bekerjanya kembali
PMT untuk memutus daya listrik dalam praktek dikatakan PMT trip kembali. Gangguan permanen baru dapat diatasi setelah sebab gangguannya dihilangkan
sedangkan pada gangguan temporer sebab gangguan hilang dengan sendirinya setelah PMT trip.
Gangguan permanen bisa disebabkan karena ada kerusakan peralatan sehingga gangguan ini baru hilang setelah kerusakan ini diperbaiki atau karena ada sesuatu
yang mengganggu secara permanen misalnya dahan yang menimpa kawat fasa dari saluran udara dan dahan ini perlu diambil terlebih dahulu untuk dapt
memasukkan kembali PMT secara normal dalamarti bahwa PMT tidak akan trip kembali. Gangguan temporer yang terjadi berkali-kali dapat menyebabkan
Halaman 89
timbulnya kerusakan peralatan dan akhirnya menimbulkan gangguan yang permanen sebagai akibat timbulnya kerusakan pada peralatan tersebut.
8.12 Sebab-Sebab Gangguan Pada Pusat Listrik