Alokasi Daya Reaktif Yang Optimum Lalu-Lintas Data Dan Informasi

Halaman 110 Secara pengetahuan kontrol, beban merupakan variabel pengganggu disturbance variabel .Di samping variabel pengatur dan variabel pengganggu tersebut di atas ada variabel yang diatur state variabel dan dapat dibaca dengan mudah dari alat ukur, variabel yang diatur dalam sistem adalah frekuensi dan tegangan. Dalam operasi sistem tenaga listrik diinginkan agar variabel yang diatur mempunyai nilai konstan walaupun ada perubahan beban variabel pengganggu. Untuk mempertahankan variabel yang diatur pada nilai konstan, diperlukan pengaturan dan ini berarti harus ada perubahan nilai dari variabel pengatur.

11.3 Alokasi Daya Reaktif Yang Optimum

Alokasi daya reaktif yang tepat dalam sistem bisa menghasilkan kondisi optimum, yaitu kondisi dengan rugi-rugi transmisi yang minimum. Tidak semua simpul dalam sistem bisa menghasilkan daya reaktif, sedangkan rugi-rugi transmisi dipengaruhi letak beban dalam sistem, hal ini merupakan persoalan utama dalam menyelesaikan alokasi daya reaktif yang optimum. Besarnya daya reaktif pada simpul-simpul yang mempunyai sumber daya reaktif diatur, maka bisa didapat profil tegangan sistem yang menimbulkan rugi-rugi yang minimal dalam sistem. Alokasi daya reaktif yang demikian merupakan alokasi daya reaktif yang optimum dalam arti merupakan alokasi daya reaktif yang menghasilkan rugi-rugi daya yang minimal dalam sistem. Dalam mencari kondisi optimum ini batas- batas kemampuan sumber daya reaktif serta letak sumber daya reaktif merupakan kendala yang harus dihadapi. Telah disebutkan bahwa variabel pengatur yang dapat mengatur daya reaktif dalam sistem adalah : a. Asus Penguat Generator, selanjutnya dalam analisa daya reaktif yang dibahas adalah hasil pengaturan Arus Penguat Generator, yaitu Daya Reaktif yang keluar dari generator bahkan pada simpul-simpul yang terdapat generator dengan pengatur tegangan otomatis, tegangan rel dianggap sebagai variabel pengatur b. Kapasitor dan Reaktor variabel yang ada pada simpul-simpul tertentu dalam sistem c. Posisi Tap dan Transformator, perubahan posisi Tap Transformator sesungguhnya tidak merubah produksi daya reaktif, tetapi merubah impedansi jalur yang dilalui daya teaktif. Halaman 111 BAB XII SARANA OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK

12.1 Lalu-Lintas Data Dan Informasi

Sistem tenaga listrik yang terdiri dari banyak GI dan banyak Pusat Listrik, pengoperasiannya dikoordinir oleh Pusat Pengatur Beban yang dalam bahasa Inggris disebut System Control Centre atau Load Dispatch Centre. Dalam pelaksanaan operasi ini timbul lalu lintas data dan informasi antara Pusat Pengatur Beban dengan gardu- gardu induk dan Pusat-pusat Listrik yang ada dalam kawasan operasinya. Pelaksanaan dan pengendalian operasi didasarkan pada rencana operasi. Dispatcher dan Pusat Pengatur Beban memberikan perintah operasionil kepada Pusat- Pusat Listrik dalam sistem seperti berapa daya yang harus dibangkitkan dan juga kepada operator-operator GI misalnya mengenai pengaturan tap transformator untuk keperluan pengaturan tegangan. Sebaliknya operator Pusat-pusat Listrik dan operator GI melaporkan kepada dispatcher mengenai pelaksanaan perintah dispatcher serta kesulitan-kesulitan operasionil yang dihadapi terutama apabila terjadi gangguan. Dari uraian ini terlihat adanya laiu lintas data dan informasi antara dispatcher dan operator Pusat Listrik serta operator GI. Apabila ada 2 control hirarchi-maka juga ada laiu lintas data dan informasi antar dispatcher dan Pusat-pusat Pengatur Beban. Yang dimaksudkan dengan informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan suatu pengertian. Makin besar suatu sistem tenaga listrik yang dioperasikan makin banyak data dan informasi yang lalu-lalang dan juga data dan informasi ini menyangkut biaya operasi sistem tenaga listrik yang paling besar yaitu biaya bahan bakar. Oleh karenanya dalam mengoperasikan sistem tenaga listrik haruslah ada sarana untuk lalu-lintas data dan informasi operasi yang diperlukan untuk memonitor situasi operasi serta dan informasi operasi yang diperlukan untuk memonitor situasi operasi serta untuk mengambil langkah-langkah operasionil. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam masalah lalulintas data dan informasi untuk keperluan operasi sistem tenaga listrik adalah : a. Kecepatan dan kemudahan memperoleh data dan informasi yang diperlukan setiap saat. b. Cara-cara penyajian data dan informasi bagi dispatcher, sehingga dispatcher dapat cepat mengerti serta menarik kesimpulan mengenal situasi dalam sistem, kemudian dispatcher dapat segera memerintahkan atau melakukan tindakan operasionil. Untuk keperluan penyajian data selain dibutuhkan perangkat keras Halaman 112 hardware juga diperlukan perangkat lunak soft ware agar data dan informasi dapat disajikan kepada dispatcher dalam bentuk-bentuk yang diperlukan untuk mengambil langkah operasionil. c. Keandalan saluran data dan informasi, karena terganggunya saluran data dan informasi akan langsung mengganggu jalannya operasi sistem tenaga listrik karena dispatcher tidak dapat mengetahui keadaan sistem tenaga listrik secara tepat. d. Kualitas data dan informasi perlu dijaga, jangan ada data atau informasi yang kurang jelas sehingga menyulitkan dispatcher untuk mengambil langkah operasionil. Berdasakan uraian di atas maka sarana yang utama untuk operasi sistem tenaga listrik adalah : 1. Sistem telekomunikasi untuk keperluan penyaluran data dan informasi. 2. Alat-alat pengolah data untuk menyimpan serta mengolah data dan informasi dari sistem tenaga listrik. 3. Perangkat lunak atau software untuk mengolah data dan informasi agar dapat disajikan dalam bentuk-bentuk yang diperlukan untuk mengambil langkah operasionil. Gambar 12.1 : Organisasi Pusat Pengaturan Beban Serta Lalu-Lintas Data I nformasi Operasionil Halaman 113

12.2 Control Hirarchi