Control Hirarchi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Proses Penyampaian Tenaga Listrik ke Pelanggan

Halaman 113

12.2 Control Hirarchi

Apabila data dan informasi yang harus diolah dalam sistem tenaga listrik menjadi banyak sekali, untuk menjaga agar data dan informasi dapat selalu ditanggapi secara cepat, seringkali diperlukan lebih dari sebuah Pusat Pengatur Beban dengan tingkat kewenangan operasi yang berbeda atau dikatakan sebagai perlu ada lebih dari satu Control Hirarchi. Dan gambar 12.1 nampak bahwa data dan informasi dari Gardu-gardu Induk dan Pusat-pusat Listrik dikirim dan terlebih dahulu ditampung di Area Control Centres yang digambarkan sebagai Area I sampai dengan Area IV. Setelah data dan informasi diseleksi di tingkat Area, kemudian data dan informasi tertentu saja yang diteruskan ke Pusat Pengatur Beban Jawa. Dengan cara ini maka lalu lintas data dapat dikurangi kesibukannya karena tidak semua data dan informasi dari Gardu Induk dan Pusat Listrik perlu kirim ke Pusat Pengatur Beban Jawa. Namun dilain pihak perlu ada tenaga manusia yang menangani masalah data dan informasi ditingkat Area. Sistem kontrol semacam ini disebut sistem kontrol dengan dua hirarchi dimana Pusat-pusat Listrik, Gardu-gardu Induk dan Saluran Transmisi dioperasikan oleh Pusat Pengatur Beban Jawa bersama Area Control Centres sebanyak 4 buah. Dalam system control dengan dua hirarchi harus ada pembagian tugas antara control centre yang ada pada hirarchi pertama dengan control centre yang ada pada hirarchi kedua. Berdasarkan pembagian tugas ini kemudian ditentukan apa saja yang perlu diteruskan ke hirarchi pertama dan mana yang ditahan pada hirarchi kedua. Data dan informasi dari Gardu Induk dan Pusat Listrik umumnya masuk ke Area Control Centre hirarchi kedua terlebih dahulu sebagai contoh pada sistem Jawa hirarchi pertama yaitu Pusat Pengatur Beban Jawa di Gandul mempunyai tugas utama menyelenggarakan manajemen energi sedangkan Area Control Centres yang ada pada hirarchi kedua mempunyai tugas utama menyelenggarakan switching operations. Disamping itu hirarchi kedua bertugas pula membantu hirarchi pertama dibidang manajemen energi yaitu yang menyangkut hal-hal yang mendetail. Misalnya untuk kurun waktu tertentu oleh Pusat Pengatur Beban Jawa ditentukan pembangkitan PLT untuk Area Control Centre tertentu, selanjutnya mengenai detail pembangkitannya untuk setiap unit pembangkit PLTA Area Control Centre yang bersangkutan yang menentukan. Uraian tersebut di atas menggambarkan dua Control hirarchi dalam operasi sistem tenaga listrik yang menyangkut pembangkitan dan penyaluran. Untuk sub sistem distribusi masih ada Pusat-pusat Pengatur Distribusi yang bertugas mengelola operasi subsistem distsibusi untuk daerah tertentu. Secara operasionil Pusat Pengatur Distribusi berhubungan dengan Area Control Centre. Halaman 114

12.3 Sarana Telekomunikasi Dari Perusahaan Umum Telekomunikasi