Langkah-Langkah Pelaksanaan Optimasi Hidro Termis

Halaman 39 Apabila pengaruh perubahan tinggi terjun diperhitungkan, maka harus dicari hubungan antara volume air dalam kolam tando dengan tinggi terjun H dan selanjutnya untuk menghitung biaya bahan bakar bagi setiap trajektori harus dipergunakan kurva input-output yang ditunjukkan gambar III.15A untuk terlebih dahulu menghitung daya yag dihasilkan subsistem hidro, dalam kaitannya dengan pemakaian air q m 3 detik yang ada hubungannya dengan air terjun H. Setelah daya dibangkitkan subsistem hidro dihitung dengan memperhatikan nilai H yang merupakan fungsi volume air dalam kolam tando pada saat t, yaitu V t , kemudian sisanya yang diperlukan untuk menghadapi beban adalah daya yang harus dibangkitkan subsistem termis dan selanjutnya biaya bahan bakar dihitung dengan memakai kurva input-output subsistem Termis yang ditujukan dalam gambar III.15B. metode DPSA ini dapat dipakai untuk mencaripola pengisian kolam tando tahunan rencana jangka menengah karena hal ini merupakan hasil proses optimasi tersebut diatas, dimana volume kolam tando merupakan variabel pengatur control variabel.

3.4 Langkah-Langkah Pelaksanaan Optimasi Hidro Termis

Perlu diingat bahwa rugi-rugi termis diabaikan. Apabila tidak ada kendala dalam memanfaatkan KWHop maka perhitungan tersebut dapat menggunakan flow chart. Tetapi apabila ada kendala berupa MW maksimum yang dapat dibangkitkan PLTA maka proses perhitungan menjadi sulit. Agar algoritma perhitungan seperti ditunjukkan oleh flow chart tetap dapat dipakai walaupun ada kendala berupa harga MW maksimum untuk PLTA yang tidak dilampaui. 1. Tentukan besarnya ∆t misalnya satu jam, jadi mulai dari i=0 sampai dengan i=168. 2. Buat perkiraan beban untuk setiap jam sebanyak 168 jam yang akan datang 3. Buat perkiraan air yang masuk ke dalam kolam PLTA selama 168 jam yang akan datang. 4. Buat jadwal pemeliharaan unit-unit pembangkit untuk jangka waktu 168 jam yang akan datang dan berdasar jadwal pemeliharaan ini diketahui unit-unit pembangkit mana saja yang tersedia untuk operasi 168 jam yang akan datang. 5. Berdasarkan jadwal unit yang siap operasi tersebut dalam butir 4 dan dengan menggunakan pengertian merit loading disusun kurva biaya pembangkitan dalam sistm sebagai fungsi beban seperti terlihat pada gambar III.8. Dalam jangka waktu 168 jam yang akan datang kurva ini dapat berubah karena unit- unit pembangkit Halaman 40 yang tersedia untuk operasi dapat berubah sehingga kurva, ini dapat berbeda-beda dalam selang waktu 168 jam yang akan datang. 6. Berdasarkan kurva perkinian beban yang dibuat untuk 168 jam yang akan datang seperti tersebut dalam butir 2. bersama dengan kurva biaya pembangkitan tersebut dalam butir 5 disusun kurva sebagai fungsi waktu seperti terlihat pada gambar III.9 yang menggambarkan prioritas saat-saat untuk menjalankan PLTA. 7. Berdasarkan perkiraan air yang masuk ke PLTA seperti tersebut dalam butir 3. hitung produksi KWH yang diperkirakan bisa didapat dan PLTA untuk 168 jam yang akan datang. 8. Hitung produksi minimum KWH yang harus dibangkitkan PLTA untuk 168 jam yang akan datang sehubungan dengan kendala-kendala yang berlaku dalam sistem. 9. Selisih antara perkiraan produksi tersebut dalam butir 7 dengan produksi minimum tersebut dalam butir 8 adalah KWH PLTA yang tersedia untuk optimisasi hidro-termis dan kita sebut sebagal KWH OP . 10. Cari nilai tertentu dari dan pada nilai ini ke atas gantikan produksi unit termis dengan PLTA. Dengan mengambil langkah ini hitunglah pemakaian air PLTA dalam periode 168 jam yang direncanakan : a. Dengan mengambil langkah ini hitunglah pemakaian air PLTA dalam periode 168 jam yang direncanakan ke PLTA, maka ulangilah pethitungan dengan memilih yang lebih rendah sebagai batas nilainya pengganti produksi termis dengan produksi PLTA. Perhitungan ini dapat dilakukan secara iterative dengan komputer, sampai dicapai nilai yang mendekati perkiraan air yang masuk PLTA. b. Apabila telah melebihi jumlah air yang diperkirakan masuk PLTA, maka lakukanlah perhitungan dengan arah sebaliknya daripada perhitungan tersebut dalam butir a. Halaman 41 Gambar 3.10 : Flowchart Perhitungan Optimasi Hidro Termis Halaman 42 BAB IV OPERASI PLTA POMPA, PASANG SURUT KASCADE

4.1 PLTA Pompa Pumped Storage Hydro Power Station