Perumusan Masalah PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

17 tersedia seketika itu. Karena ketika ada permintaan dari pelanggan sedangkan persediaan habis, maka akan timbul stock out cost yang mungkin tidak kecil, yaitu biaya pengganti atau biaya karena kehabisan barang. Menyesuaikan permintaan pasar dengan jadwal pemenuhan kebutuhannya adalah suatu hal yang menantang. Salah satu cara untuk memenuhi tenggat waktu pemenuhan kebutuhan pasar adalah proses produksi yang berjalan lancar. Ketersediaan bahan baku merupakan syarat mutlak terlaksananya proses produksi. Pada PT XYZ, seperti pada umumnya Fast Moving Consumer Goods Company lainnya, seringkali permintaan maupun perkiraan permintaan akan barang berubah. Sementara perusahaan kesulitan dalam mengatur produksi sesuai dengan permintaan pasar apabila bahan baku tidak tersedia. PT XYZ sendiri adalah satu perusahaan yang bergerak di bidang produksi biskuit, dengan target utama pasar ekspor. PT XYZ memiliki produk andalan berupa biskuit cokelat dengan krim di tengahnya sandwich. PT XYZ adalah salah satu entity dari perusahaan yang bergerak di industri snacktionery. Dikatakan sebagai snacktionery karena perusahaan ini bergerak di industri makanan ringan, permen dan cokelat. PT XYZ memiliki tujuh line produksi yang dimaksimalkan untuk memenuhi kebutuhan pasar baik di pasar lokal dan ekspor. Kontrol atas persediaan di PT XYZ sudah dikendalikan oleh sub divisi sendiri, yang berada dibawah departemen Customer Relation and Logistics. Bagian-bagian yang terlibat dengan proses pengadaan, penerimaan dan pengelolaan persediaan antara lain bagian Warehouse, Quality System, Logistic, PPIC Production Planning and Inventory Control dan Procurement.

1.2 Perumusan Masalah

Perkembangan lingkungan industri yang dinamis pada era global seperti sekarang ini menjadi pemicu bagi banyak organisasi perusahaan untuk menggali potensi yang dimiliki, serta mengidentifikasi faktor kunci sukses untuk unggul dalam persaingan yang semakin kompetitif. Teknologi yang juga berkembang pesat menjadi sebuah kekuatan untuk diterapkan dalam iklim persaingan. Usaha- usaha yang dilakukan pada akhirnya diarahkan untuk memberikan produk terbaik kepada konsumen. 18 Ketersediaan bahan baku sebagai syarat utama produksi barang selayaknya menjadi bagian yang cukup diprioritaskan dalam sebuah proses produksi. Namun, di PT XYZ masalah pengadaan persediaan bahan baku seringkali terlewatkan. Terutama dikarenakan perubahan production planning yang sejalan dengan berubahnya demand, sehingga kebijaksanaan pengendalian persediaan bahan baku tidak diterapkan dengan efektif. Biaya produksi barang termasuk didalamnya biaya tenaga kerja. Pengadaan persediaan bahan baku yang bermasalah akan menimbulkan pembengkakan biaya produksi. Salah satu komponen biaya produksi adalah biaya tenaga kerja. Di PT XYZ, rasio antara gaji pokok dengan lembur tenaga kerja setiap bulannya pada periode Januari sampai dengan Juli 2010 rata-rata mendekati 1. Artinya, jam kerja lembur tenaga kerja hampir sama besar dengan jam kerja normal. Menurut Undang – Undang No. 13 Tahun 2003 mengenai Ketenagakerjaan, jam kerja normal pekerja adalah delapan jam sehari atau 132 jam sebulan. Dengan rasio gaji pokok dengan lembur yang mencapai satu, berarti jam kerja karyawaan hampir mencapai dua kali jam kerja normal. Pada Tabel 2, dapat dilihat biaya tenaga kerja langsung yang dikeluarkan oleh PT XYZ dalam pengadaan tenaga kerja. Tabel 2 . Biaya Tenaga Kerja di PT XYZ Periode Januari – Juli 2010 Bulan Komponen Biaya Tenaga Kerja Rasio Gaji Pokok Lembur Januari 1.025.279.641 1.007.333.479 0.98 Februari 1.166.951.314 1.155.735.436 0.99 Maret 1.086.536.148 1.052.240.956 0.97 April 1.025.071.264 979.204.519 0.96 Mei 926.054.570 973.623.657 1.05 Juni 718.154.451 472.300.432 0.66 Juli 1.090.198.416 1.124.258.027 1.03 Total 7.038.245.804 6.764.696.506 Sumber : PT XYZ, 2010 19 Setelah ditelusuri, pembengkakan biaya tenaga kerja karena adanya lembur, disebabkan oleh ketidak tersediaan atau keterlambatan dalam pengadaan bahan baku. Ketidak tersediaan maupun keterlambatan pengadaan bahan baku menyebabkan proses produksi tidak bisa berjalan dengan wajar. Waktu yang terbuang tersebut menyumbang tambahan biaya yang tidak sedikit. Tenaga kerja tetap berada di lokasi pabrik walaupun produksi tidak berjalan. Sementara, untuk memenuhi permintaan pasar, produk harus tetap tersedia. Sehingga, perusahaan terpaksa melemburkan tenaga kerjanya untuk dapat memenuhi kapasitas produksi yang diharapkan. Berdasarkan uraian diatas, rumusan masalah penelitian ini adalah: 1. Mengapa sering terjadi ketidak tersediaan bahan baku produksi pada saat dibutuhkan? 2. Bagaimana cara menghindari ketidak tersediaan bahan baku produksi tersebut?

1.3 Tujuan Penelitian