36 dan kapan akan dibutuhkan, sistem MRP akan ditetapkan untuk bahan baku
tersebut. Dalam sistem MRP, jadwal pengiriman barang sudah ditetapkan, sehingga sistm JIT juga ikut diterapkan sebagai sistem untuk memindahkan
barang dari pemasok ke pabrik. Selain sistem MRP dan JIT, satu sistem dalam pengadaan persediaan
bahan baku yaitu sistem VMI. Sistem VMI dihitung dengan memberikan jadwal pemenuhan kebutuhan bahan baku kelas A kepada pemasok. Dalam penelitian ini,
akan dianalisis biaya yang akan timbul sebagai ekses dari penggunaan sistem VMI bagi perusahaan.
Setelah diketahui biaya-biaya dalam sistem MRP, JIT serta VMI, data kemudian dibandingkan secara kualitatif dengan kebijakan perusahaan untuk
menentukan sistem persediaan yang bagaimana yang lebih efektif dan efisien untuk diterapkan. Kebijakan perusahaan dalam pengadaan persediaan bahan baku
ada dua macam, yaitu sistem produksi tarik dan sistem produksi dorong.
4.3.1. Identifikasi Peramalan Permintaan Produk dan Error Forecasting
Data peramalan permintaan produk didapat dari PT XYZ. Error forecasting dihitung bukan hanya untuk mengetahui perbedaan antara jumlah
produk yang diramalkan dengan realisasi produksinya tetapi juga jumlah bahan baku yang diramalkan akan digunakan dengan realisasi pengadaannya. Cara
menghitung forecast error yaitu sebagai berikut: 1.
average error, untuk mengetahui rata-rata error dapat diketahui dengan menggunakan rumus berikut:
Ē = Σet n
dimana, Ē = Average error, Σet = jumlah error yang dihasilkan, dan n = jumlah bulan yang dihitung
2. Hitung jumlah Mean Square Error MSE atau rata-rata forecast error yang
dikuadratkan. Digunakan untuk mengubah erorr negative menjadi positif sehingga tidak akan mengurangi jumlah error.
3. MAD atau Mean Absolute Deviation digunakan untuk mengetahui perbedaan
absolut antara peramalan permintaan dengan realisasi.
37 4.
MAPE atau Mean Absolute Percentage Errors, yaitu cara menghitung error absolut dalam persen.
4.3.2. Identifikasi Sistem Pengendalian Persediaan Bahan Baku
Identifikasi awal ini meliputi identifikasi proses produksi dalam perusahaan dan kebijakan-kebijakan dalam proses produksi. Di samping itu juga
identifikasi manajemen persediaan bahan baku yang ada di perusahaan, meliputi jenis-jenis persediaan bahan baku yang dimiliki perusahaan, kebijakan-kebijakan
dalam pengendalian persediaan bahan baku, cara perusahaan mengatur stok persediaan cara pembelian bahan baku ke pemasok, harga bahan baku, fasilitas
penyimpanan bahan baku, dan cara pemeliharaan bahan baku yang tersedia. Dalam tahap ini juga ditentukan jenis bahan baku yang diteliti berdasarkan
bahan baku yang biasa digunakan perusahaan dan mempunyai harga relatif mahal. Kemudian ditentukan volum dan frekuensi pembelian tiap bahan baku per
periode, dan waktu tunggu pengadaan bahan baku. Data-data tersebut diperoleh dari catatan historis perusahaan dan dengan wawancara langsung dengan pihak
perusahaaan.
4.3.3. Penentuan Bahan Baku Pokok