37 4.
MAPE atau Mean Absolute Percentage Errors, yaitu cara menghitung error absolut dalam persen.
4.3.2. Identifikasi Sistem Pengendalian Persediaan Bahan Baku
Identifikasi awal ini meliputi identifikasi proses produksi dalam perusahaan dan kebijakan-kebijakan dalam proses produksi. Di samping itu juga
identifikasi manajemen persediaan bahan baku yang ada di perusahaan, meliputi jenis-jenis persediaan bahan baku yang dimiliki perusahaan, kebijakan-kebijakan
dalam pengendalian persediaan bahan baku, cara perusahaan mengatur stok persediaan cara pembelian bahan baku ke pemasok, harga bahan baku, fasilitas
penyimpanan bahan baku, dan cara pemeliharaan bahan baku yang tersedia. Dalam tahap ini juga ditentukan jenis bahan baku yang diteliti berdasarkan
bahan baku yang biasa digunakan perusahaan dan mempunyai harga relatif mahal. Kemudian ditentukan volum dan frekuensi pembelian tiap bahan baku per
periode, dan waktu tunggu pengadaan bahan baku. Data-data tersebut diperoleh dari catatan historis perusahaan dan dengan wawancara langsung dengan pihak
perusahaaan.
4.3.3. Penentuan Bahan Baku Pokok
Penentuan bahan baku dalam pembuatan biskuit dilakukan dengan memfokuskan pengendalian persediaan kepada bahan baku yang bernilai tinggi
daripada yang bernilai rendah. PT XYZ menggunakan beberapa jenis bahan baku dalam proses produksinya. Penentuan bahan baku yang bernilai tinggi dilakukan
dengan melakukan analisis ABC pareto analysis. Seluruh bahan baku produksi biskuit OR di analisis, dan dihitung nilai dan kebutuhannya untuk kemudian di
klasifikasikan kedalam kelas A, B atau C berdasarkan tabel klasifikasi nilai barang.
Langkah – langkah yang dilakukan untuk menentukan bahan baku pokok
perusahaan adalah: 1.
Menentukan tujuan melakukan analisis dan kriteria yang digunakan 2.
Mengumpulkan data bahan baku yang akan dianalisis 3.
Melakukan sortir berdasarkan nilai barang dalam satu periode dari yang paling besar ke yang paling kecil
4. Mengakumulasikan nilai barang dan menghitung persentasenya
38 5.
Mengelompokkan bahan baku kedalam kelas A bahan baku dengan nilai kumulatif sampai dengan 70, B bahan baku dengan nilai kumulatif sampai
dengan 20 dan C bahan baku dengan nilai kumulatif sampai dengan 10 sesuai dengan persentase nilai barang
6. Menganalisis kelas bahan baku dan menentukan sistem pengendalian
persediaannya.
4.3.4. Penentuan Volum Pemakaian Bahan Baku
Volum pemakaian bahan baku merupakan faktor yang sangat penting dan akan banyak digunakan dalam analisa ini, sebab volum pemakaian bahan baku
dapat menunjukkan besar permintaan akan bahan baku yang termasuk salah satu variabel penentu dalam kuantitas pesanan optimal. Volum pemakaian bahan baku
didasarkan atas catatan perusahaan berupa peramalan penjualan. Dari Peramalan penjualan tersebut, dianalisis kebutuhan bahan baku dari produk yang volum
penjualannya diperkirakan paling tinggi.
4.3.5. Analisis Nilai Bahan Baku
Nilai yang dimaksud dalam analisis nilai bahan baku ini hanya dibatasi pada nilai rupiah per periode bahan baku yang digunakan untuk memproduksi
produk dengan volum penjualan paling tinggi. Hal ini digunakan saat melakukan analisis ABC. Nilai yang dihitung adalah nilai pemakaian dalam satu tahun.
4.3.6. Analisis Sistem Pengendalian Persediaan Bahan Baku Kelas A