47 kemudian  diproses  menjadi  PO  Purchase  Order  oleh  departemen  Purchasing.
Setelah  Purchasing  menghubungi  pemasok,  pemasok  akan  berhubungan  dengan Vendor Scheduler untuk menentukan tanggal pengiriman bahan baku.
Sebelum  bahan  baku  dimuat  di  gudang,  bagian  Quality  akan  melakukan sampling  atas  bahan  baku  tersebut.  Hal  ini  dilakukan  untuk  mengecek  apakah
bahan  baku  yang  dikirim  sesuai  dengan  spesifikasi  dan  kriteria  yang  diinginkan perusahaan.  Setelah  Quality  menyatakan  rilis,  maka  material  tersebut  siap  untuk
di bongkar dan dimuat kedalam gudang.
Gambar 3. Material yang sudah ditimbang untuk produksi di PT XYZ
Sumber: PT XYZ, 2011
Stock  keeper  kemudian  menghitung  kebutuhan  material  sesuai  dengan rencana  produksi.  Secara  garis  besar,  proses  produksi  dapat  dibagi  ke  dalam
beberapa tahapan sebagai berikut:
5.7.1 Pencampuran
Pada  tahapan  ini,  bahan-bahan  mentah  yang  telah  ditentukan  takarannya akan dicampur dan diaduk dalam sebuah wadah bernama mixer.
5.7.2. Pembentukan
Bahan mentah yang telah diaduk tersebut akan menjadi adonan yang siap dibentuk. Adonan  ini akan dibentuk pada tahapan forming dengan  menggunakan
alat bernama rotary moulder yang telah diberi cetakan sesuai dengan jenis produk. Pada  beberapa  produk,  adonan  dibentuk  terlebih  dahulu  menjadi  lembaran-
lembaran  adonan  dengan  menggunakan  laminator  yang  kemudian  akan dipadatkan, hal ini dilakukan untuk meningkatkan kegurihan produk.
5.7.3. Pembakaran
48 Adonan  yang  sudah  berbentuk  produk  akan  dimasukkan  ke  dalam  oven.
Oven  yang  digunakan  PT  XYZ  menggunakan  conveyor  sebagai  tempat  produk. Baking  time  produk  berkisar  3,5  sampai  6  menit,  dapat  disesuaikan  dengan
perencanaan kecepatan produksi.
5.7.4. Pendinginan
Produk  yang  baru  keluar  dari  oven  harus  didinginkan  terlebih  dahulu sebelum  diproses  lebih  lanjut.  Pendinginan  dilakukan  dengan  menggunakan
conveyor.  Produk  yang  baru  keluar  dari  oven  akan  dibawa  conveyor  agar panasnya berpindah ke udara.
5.7.5. Pemberian Krim
Tahap  pemberian  krim  sandwiching  tidak  dialami  oleh  semua  produk, terbatas pada produk biskuit sandwich. Proses sandwiching sendiri terdiri dari dua
tahap,  yaitu  pembuatan  krim  dan  penempelan  dua  keping  biskuit  dengan  krim ditengahnya.
5.7.6. Pendinginan
Setelah  tahap  sandwiching,  produk  akan  didinginkan  sekali  lagi.  Proses pendinginan  dilakukan  dengan  melewatkan  produk  pada  cooling  tunnel,  sebuah
conveyor  tertutup  dengan  suhu  5-70C.  Proses  ini  dilakukan  untuk  memadatkan krim yang melekat pada biskuit.
5.7.7. Pengemasan