6.1 Proyeksi Produksi Ikan yang Didaratkan
Proyeksi terhadap hasil tangkapan yang akan didaratkan merupakan langkah awal yang diperlukan dalam penghitungan besarnya kebutuhan fasilitas pelabuhan
perikanan. Fasilitas tersebut meliputi ruang lelang, basket, air bersih, es balok, dan cold storage. Proyeksi produksi ikan pada penelitian ini menggunakan data
bulanan hasil tangkapan yang didaratkan di PPI Muara Angke selama periode 60 bulan yaitu tahun 2005-2009. Dengan demikian digunakan 60 titik data bulanan
hasil tangkapan yang didaratkan dalam melakukan proyeksi produksi ikan yang akan didaratkan selama sepuluh tahun mendatang.
Analisis grafik yang dihasilkan menunjukkan bahwa proyeksi bulanan hasil tangkapan yang didaratkan di PPI Muara Angke menggunakan model kuadratik
ax
2
+ bx + c. Model kuadratik adalah suatu model persamaan yang pangkat tertinggi dari variabelnya adalah 2, seperti yang disajikan pada Gambar 27. Model
ini dipilih karena menghasilkan proyeksi yang nilainya tidak berbeda jauh dengan nilai yang terdapat pada data sekunder. Dengan kata lain nilai proyeksinya masih
berada dalam range nilai pada data sekunder yang digunakan, yaitu data bulanan hasil tangkapan yang didaratkan di PPI Muara Angke.
Gambar 27 Grafik perkembangan volume hasil tangkapan bulanan yang didaratkan di PPI Muara Angke tahun 2005-2009 setelah dilakukan
moving average Pengolahan data terhadap model tersebut menghasilkan persamaan
matematika Y = 0,0527x
2
+ 9,6255x + 987,2504 dengan nilai R
2
= 0,4393. Kecilnya nilai R
2
yang dihasilkan diduga karena masih terdapatnya nilai-nilai
Bulan ke- Tahun 2005-2009
yang cukup ekstrim dan simpangan data yang cukup besar walaupun telah dilakukan upaya memperkecilnya seperti melakukan moving average data.
Perhitungan proyeksi produksi ikan selengkapnya disajikan dalam Lampiran 2. Berdasarkan persamaan di atas, selanjutnya dapat dilakukan penghitungan
proyeksi produksi ikan bulanan yang didaratkan di PPI Muara Angke hingga sepuluh tahun mendatang. Adapun proyeksi produksi ikan yang didaratkan di PPI
Muara Angke hingga sepuluh tahun mendatang disajikan pada Tabel 16. Tabel 16 Proyeksi tahunan produksi ikan yang didaratkan di PPI Muara Angke
tahun 2011-2020
Tahun Produksi ton
Pertumbuhan Produktivitas per
hari tonhari ton
2011 6.687,0
- -
18,6 2012
6.584,0 -102,8
-1,5 18,3
2013 6.663,0
79,4 1,2
18,5 2014
6.925,0 261,6
3,9 19,2
2015 7.369,0
443,9 6,4
20,5 2016
7.995,0 626,1
8,5 22,2
2017 8.803,0
808,3 10,1
24,5 2018
9.794,0 990,6
11,2 27,2
2019 10.966,0
1.172,8 12,0
30,5 2020
12.321,0 1.355,0
12,4 34,2
Rata-rata 2011-2020 8.410,6
626,1 7,1
23,4
Keterangan: 1 tahun = 360 hari.
Untuk penghitungan proyeksi produksi ikan yang didaratkan di PPI Muara Angke diasumsikan bahwa kondisi dan jumlah unit penangkapan ikan di PPI
Muara Angke pada sepuluh tahun mendatang adalah sama seperti kondisi tahun terakhir. Kondisi yang dimaksudkan diantaranya alat tangkap, gross tonnage dan
ukuran PK mesin kapal yang beraktivitas di PPI Muara Angke. Untuk menghitung kebutuhan fasilitas yang terkait penanganan hasil
tangkapan diasumsikan bahwa jumlah hasil tangkapan yang didaratkan di PPI Muara Angke pada sepuluh tahun mendatang adalah kurang lebih sama seperti
jumlah hasil tangkapan yang didaratkan pada tahun 2005-2009. Rata-rata produksi ikan yang didaratkan tahun 2005-2009 adalah 9.409,1 ton per tahun atau pada
kisaran 6.464,7 – 10.770,5 ton per tahun, seperti yang disajikan pada Lampiran 1.
Berdasarkan hasil proyeksi produksi ikan, diduga jumlah hasil tangkapan yang didaratkan di PPI Muara Angke akan mengalami penurunan pada tahun
2011-2012 sebesar 102,8 ton, seperti yang disebutkan pada Tabel 16. Penurunan hasil tangkapan yang didaratkan pada tahun 2011-2012, mengindikasikan adanya
penurunan aktivitas perikanan di PPI Muara Angke. Aktivitas perikanan tersebut diantaranya aktivitas penangkapan ikan, pendaratan hasil tangkapan, pelelangan
hingga pendistribusian hasil tangkapan. Pada tahun 2013-2020 diduga akan terjadi peningkatan jumlah hasil
tangkapan yang didaratkan di PPI Muara Angke. Pada tahun 2013, hasil tangkapan di PPI Muara Angke akan mencapai 6.663 ton yang kemudian akan
terus mengalami peningkatan hingga mencapai 12.321 ton pada tahun 2020. Produksi ikan yang didaratkan di suatu pelabuhan perikanan dianggap tinggi
apabila pelabuhan perikanan tersebut mampu menghasilkan atau menyediakan hasil tangkapan dalam jumlah yang besar. Berdasarkan Permen Kelautan dan
Perikanan No. 16 tahun 2006 tentang Pelabuhan Perikanan pasal 18, untuk klasifikasi PPN disebutkan bahwa jumlah ikan yang didaratkan di PP tipe B ini
rata-rata 30 tonhari. Hal ini secara tidak langsung menyebutkan bahwa jumlah hasil tangkapan
yang didaratkan di PPI Muara Angke yang termasuk pelabuhan perikanan tipe D sudah termasuk tinggi Pada kurun waktu 2005-2009, rata-rata jumlah hasil
tangkapan yang didaratkan di PPI Muara Angke mencapai 9.409,1 ton per tahun atau mencapai 26,1 ton per harinya. Bila dibandingkan dengan hasil proyeksi
jumlah hasil tangkapan hingga sepuluh tahun mendatang, diduga akan mengalami penurunan menjadi rata-rata hasil tangkapan yang didaratkan sebesar 8.410,6 ton
per tahun atau 23,4 ton per harinya. Jumlah hasil tangkapan yang berfluktuatif ini hendaknya disikapi dengan
melakukan upaya-upaya yang dapat mempertahankan atau bahkan meningkatkan produksi ikan yang didaratkan di PPI Muara Angke. Upaya yang dapat dilakukan
diantaranya meningkatkan daya dukung pelabuhan perikanan, baik dari sisi pemenuhan kebutuhan akan fasilitas maupun pelayanan kepelabuhanan.
Berfungsinya fasilitas dan pelayanan kepelabuhanan dapat memperlancar berbagai aktivitas yang terdapat di pelabuhan perikanan ini.
Lancarnya aktivitas perikanan di PPI Muara Angke akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengguna pelabuhan perikanan untuk melakukan aktivitasnya
di pelabuhan perikanan ini. Adapun aktivitas yang dilakukan para pengguna seperti tambat labuh kapal, pengisian perbekalan, dan pendaratan hingga
pemasaran hasil tangkapan.
6.2 Proyeksi Frekuensi Kapal Bongkar