Data sekunder yang dikumpulkan meliputi: 1
Data produksi hasil tangkapan bulanan yang didaratkan di PPI Muara Angke 5 tahun terakhir, mulai tahun 2005 sampai dengan 2009;
2 Daya tampungkapasitas TPI, tangki air bersih, pabrik es dan cold
storage; 3
Data frekuensi kapal yang beraktivitas bulanan di PPI Muara Angke 5 tahun terakhir, mulai tahun 2005 sampai dengan 2009;
4 Perkembangan jumlah dan jenis unit penangkapan yang ada di
Kotamadya Jakarta Utara selama 5 tahun terakhir; 5
Laporan tahunan PPI Muara Angke dan Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Provinsi DKI Jakarta;
6 Data kondisi umum daerah penelitian tingkat kabupaten dalam angka
pada 5 tahun terakhir.
3.4 Analisis Data
1 Analisis kondisi aktual fasilitas dan pelayanan kepelabuhanan terkait
penanganan hasil tangkapan di PPI Muara Angke
Untuk mengetahui aktivitas penanganan hasil tangkapan dan kondisi aktual dari fasilitas dan pelayanan kepelabuhanan terkait penanganan hasil tangkapan di
PPI Muara Angke dilakukan analisis secara deskriptif, penghitungan rata-rata, tabulasi dan analisis grafik berdasarkan pengamatan dan hasil kuesioner yang
telah dikumpulkan. Data dan informasi tersebut dideskripsikan agar dapat tergambar secara jelas kondisi aktual dari proses penanganan hasil tangkapan serta
fasilitas dan pelayanan kepelabuhanan yang terkait dengan penanganan hasil tangkapan.
2 Analisis proyeksi jumlah hasil tangkapan dan frekuensi kapal bongkar
sampai sepuluh tahun ke depan
Analisis proyeksi menggunakan 60 titik data bulanan hasil tangkapan yang didaratkan dan data bulanan frekuensi kapal yang beraktivitas di PPI Muara
Angke selama 60 bulan 5 tahun terakhir, mulai tahun 2005 sampai 2009. Analisis data yang digunakan pada pembahasan ini yaitu metode peramalan
forecasting.
Untuk mengetahui model proyeksi yang akan digunakan dalam peramalan, apakah termasuk model polinomial, eksponensial, linear atau model lainnya, Pane
2010 menyatakan bahwa pada tahap pertama dilakukan analisis grafik Yi dengan memplotkan data bulan produksi pada sumbu horizontal sumbu x dan
data produksi bulanan hasil tangkapan pada sumbu vertikal sumbu y, kemudian digambarkan garis kurvanya yang bentuknya mengikuti bentuk pola
kecenderungan sebaran titik-titiknya. Tahap kedua dilanjutkan dengan pemilihan model-model dengan menguji model tersebut dan mencari koefisien korelasi
tertinggi. Tahap berikutnya, setelah diperoleh model peramalan produksi, maka dihitung proyeksi produksi ikan yang akan didaratkan.
Pada penelitian ini proyeksi produksi ikan yang didaratkan dilakukan selama 120 bulan atau 10 tahun ke depan, yaitu tahun 2011-2020. Cara yang sama
seperti di atas diterapkan pula pada data frekuensi kapal bongkar untuk meramalkan proyeksi frekuensi kapal yang akan beraktivitas selama 120 bulan
atau sepuluh tahun ke depan. Pada analisis proyeksi di atas baik untuk data produksi bulanan hasil
tangkapan yang digunakan selama 60 bulan, yaitu data tahun 2005-2009 maupun data frekuensi kapal bongkar yang digunakan selama 60 bulan, tahun 2005-2009
terlebih dahulu dilakukan moving average dan penggantian data ekstrim dengan nilai rata-
rata untuk tujuan ”penghalusan” data. Setelah didapatkan data proyeksi jumlah hasil tangkapan didaratkan dan proyeksi frekuensi kapal yang beraktivitas
di PPI Muara Angke selama 10 tahun ke depan, selanjutnya dilakukan perhitungan untuk mendapatkan besaran kebutuhan fasilitas kepelabuhanan terkait
penanganan hasil tangkapan di PPI Muara Angke, yaitu ruang lelang TPI, baskettrays, air bersih, es balok dan cold storage.
4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1 Keadaan Umum Kota Jakarta Utara 4.1.1 Kondisi geografis dan topografi Jakarta Utara