Pangkalan Pendaratan Ikan Muara Angke

2.4 Pangkalan Pendaratan Ikan Muara Angke

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 16 tahun 2006 tentang Pelabuhan Perikanan Pasal 20 menyatakan bahwa Pangkalan Pendaratan Ikan memiliki kriteria teknis sebagai berikut: 1 Melayani kapal perikanan yang mencakup kegiatan perikanan di wilayah perairan pedalaman dan perairan kepulauan; 2 Memiliki fasilitas tambat labuh untuk kapal perikanan berukuran sekurang- kurangnya 3 gross tonnage GT; 3 Panjang dermaga sekurang-kurangnya 50 m dengan kedalaman kolam minus 2 m; 4 Mampu menampung sekurang-kurangnya 20 kapal perikanan atau jumlah keseluruhan sekurang-kurangnya 60 gross tonnage GT kapal perikanan sekaligus. Pangkalan Pendaratan Ikan Muara Angke merupakan pusat pendaratan ikan yang terdapat di Jakarta dan secara administratif pemerintahan, Muara Angke terletak di Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Kotamadya Jakarta Utara. Menurut Anonim 2008a, sejak tahun 1976 kawasan Muara Angke secara keseluruhan dipersiapkan untuk menampung kegiatan perikanan yang tersebar di beberapa lokasi yang berada di sekitar wilayah Jakarta. Kawasan Muara Angke sampai saat ini telah dimanfaatkan untuk perumahan nelayan, pengolahan hasil perikanan tradisional PHPT, tambak uji coba serta kawasan pelabuhan perikanan dan pangkalan pendaratan ikan beserta fasilitas pokok, fasilitas fungsional dan fasilitas penunjang lainnya. Di kawasan PPI Muara Angke telah dibangun berbagai fasilitas baik yang dibangun oleh Unit Pelaksana Teknis Pengelola Kawasan Pelabuhan Perikanan dan Pangkalan Pendaratan Ikan UPT PKPP dan PPI, instansi terkait maupun pihak swasta. Fasilitas-fasilitas yang telah dibangun di PPI Muara Angke adalah sebagai berikut: Tabel 1 Fasilitas pokok, fungsional, dan penunjang di PPI Muara Angke Jenis fasilitas Fasilitas pokok Fasilitas fungsional Fasilitas penunjang 1. Lahan 2. Dermaga 3. Pemecah gelombang 4. Kolam pelabuhan 5. Fender 6. Bolder 7. Turaptanggul penahan air pasang 8. Jalan kawasan 9. Saluran pembuangan air 1. Tempat Pelelangan Ikan TPI 2. Pasar grosir 3. Pasar pengecer 4. Menara pengawas 5. Navigasi pelayaranlampu suar 6. Pabrik es 7. Air bersih 8. Cold storage 9. SPBUSPBBSPCCSPDN 10. Dock tradisional 11. Dock diatas 30 GT 12. Tempat perbaikan jaring 13. Waduk penampungan 14. IPAL 15. Kantor UPTPengelola 16. Kantor instansi terkait 17. Fasilitas penanganan dan pengolahan ikan 18. Alat transportasi ikan dan angkut es 19. Kios ikan bakar 1. Tempat pembinaan nelayan 2. Pos jagapos terpadu 3. MCK 4. Tempat peribadatan 5. Tempat penginapan nelayan 6. Kios penunjang 7. Fasilitas IPTEK 8. Sarana kesehatan 9. Sarana pendidikan Sumber : Anonim 2008a Pemanfaatan atau aktivitas dari masing-masing fasilitas yang berada di kawasan PPI Muara Angke dapat diketahui dari penjelasan berikut Anonim, 2008a: 1 Tempat Pelelangan Ikan TPI Tempat pelelangan ikan mempunyai nilai strategis dalam upaya meningkatkan kesejahteraan nelayan. Fasilitas tersebut memberikan pelayanan lelang dalam proses penetapan harga hasil tangkapan yang didaratkan. Harga yang terbentuk merupakan harga yang menjadi kesepakatan antara juru lelang, pembeli dan pedagang atau nelayan pemilik hasil tangkapan. Dengan begitu tidak ada pihak yang merasa dirugikan dalam proses penjualan dan pembelian hasil tangkapan tersebut. Pangkalan Pendaratan Ikan Muara Angke memiliki tempat pelelangan ikan dengan luas 3.237 m 2 yang terdiri atas ruang lelang, ruang kantor, gudang penyimpanan dan lahan parkir. Tempat Pelelangan Ikan ini pun menyediakan fasilitas pendukung kegiatan pelelangan ikan seperti baskettrays, lori, timbangan dan blong. 2 Pasar Grosir Pasar grosir merupakan salah satu mata rantai distribusi atau pemasaran ikan yang berada di Muara Angke. Pasar grosir ini menyediakan 870 lapak yang dimanfaatkan oleh 275 pedagang grosir. Aktivitas grosir dilakukan pada malam hari dan ikan yang diperdagangkan selain dari hasil lelang di Muara Angke serta Muara Baru juga berasal dari luar daerah seperti Tuban, Pekalongan, Tegal, Cilacap, Lampung dan daerah lainnya. Perputaran perdagangan ikan di pasar grosir rata-rata mencapai 35 ton hanya dalam satu malam. Untuk meningkatkan pelayanan kepada pedagang dan pembeli ikan, pada tahun 2007-2008 telah dibangun pasar grosir baru dengan kapasitas 216 lapak. 3 Pasar Pengecer Guna memberikan pelayanan kepada masyarakat yang memerlukan ikan dalam jumlah kecil, PPI Muara Angke telah menyediakan fasilitas bagi pedagang pengecer. Luas pasar pengecer adalah 1.260 m 2 dengan jumlah lapak 150 unit yang dimanfaatkan oleh 148 orang pedagang. Pasar pengecer ini melayani kebutuhan konsumen dan para pengunjung yang akan mengkonsumsi ikan bakar di Pusat Jajan Serba Ikan yang masih berada di kawasan PPI Muara Angke. Penjualan ikan di pasar pengecer dalam satu minggu mencapai 500 kilogram kg per pedagang. P uncak keramaian biasanya terjadi pada hari Jum’at, Sabtu dan Minggu. Guna memenuhi kebutuhan masyarakat tingkat menengah ke atas pada tahun 2008 yang lalu dibangun pasar pengecer higienis yang lokasinya berada di sebelah barat pasar grosir lama. 4 Pabrik Es Guna memenuhi kebutuhan nelayan, pedagang dan pengolah ikan, di kawasan Muara Angke telah tersedia 1 unit pabrik es dengan kapasitas 300 ton yang dibangun pada tahun 2004. Pabrik es ini merupakan hasil kerja sama antara Pemda DKI Jakarta dengan PT. AGB ICE. 5 Cold storage Ikan merupakan produk yang cepat sekali mengalami pembusukan apabila tidak ditangani secara baik. Oleh karena itu, kegiatan penanganan ikan seharusnya dilakukan sejak penangkapan, pendaratan dan pembongkaran, pengangkutan, distribusi dan pemasaran. Untuk penanganan hasil tangkapan, pihak PPI Muara Angke telah mengupayakan 1 unit cold storage. Cold storage yang telah dibangun oleh PT. AGB Tuna pada tahun 2003 diatas lahan seluas 3.000 m 2 memiliki kapasitas sebesar 900 ton. Pasokan ikan berasal dari nelayan Muara Angke, Palabuhanratu dan Muncar dengan jenis ikan yang disimpan adalah layur, bawal, cumi dan tenggiri dengan besar biaya penyimpanan sebesar Rp. 20,- per kg per hari. 6 Stasiun Pengisian Bahan BakarStasiun Pengisian Bahan Bakar Umum SPBBSPBU Fasilitas fungsional yang sangat dibutuhkan oleh para nelayan untuk operasional penangkapan adalah SPBBSPBU sebagai pemasok bahan bakar. Penyediaan bahan bakar minyak ini baik untuk kebutuhan kapal maupun kendaraan darat sejak tahun 1997 dilayani oleh SPBU dwi fungsi yang dibangun di atas lahan seluas 2.212 m 2 . Sejalan dengan kebijaksanaan pemerintah pada tahun 2008 SPBU dwi fungsi dipecah menjadi SPBU untuk melayani kendaraan darat dan SPBB untuk melayani kapal perikanan. Adapun jumlah SPBB yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan nelayan di kawasan PPI Muara Angke adalah 2 unit SPBB terapung yang dikelola oleh pihak swasta. Sarana yang tersedia dan bahan bakar minyak yang terjual di SPBBSPBU yang berada di darat yaitu sebagai berikut : a. Pompa solar sebanyak 10 unit dengan kapasitas tangki solar 180.000 liter b. Pompa premium sebanyak 3 unit dengan kapasitas tangki premium 50.000 liter c. Pompa pertamax sebanyak 1 unit dengan kapasitas tangki pertamax 20.000 liter d. Penjualan solar data tahun 2004 45.811.978 liter e. Penjualan premium data tahun 2004 4.680.879 liter f. Penjualan pertamax data tahun 2004 245.219 liter g. Dapat melayani 10-25 kapal per hari. 7 Tempat Pengepakan Ikan Tempat pengepakan ikan merupakan salah satu fasilitas yang disediakan oleh pemerintah di PPI Muara Angke terutama untuk memenuhi kebutuhan ikan segar di supermarket dan kebutuhan pasar ekspor. Pangkalan Pendaratan Ikan Muara Angke memiliki 30 unit gedung pengepakan dengan luas masing-masing 50-200 m 2 yang terdiri atas bangunan satu lantai dan dua lantai. Produksi dari pengepakan ini rata-rata per bulan mencapai 75 ton. Adapun negara tujuan ekspor yaitu Singapura, Malaysia dan Hongkong. Jenis ikan yang diekspor meliputi bawal, ekor kuning, kakap merah, kerapu, tenggiri dan lain-lain. Sementara bahan baku diperoleh dari Muara Angke sebanyak 40 dan dipasok dari luar daerah sebanyak 60. 8 Pusat Jajan Serba Ikan Pusat jajan serba ikan merupakan fasilitas kios ikan bakar yang dibangun pada tahun 1996. Jumlah kios yang tersedia adalah 24 unit dengan masing-masing kios berukuran 5 x 17 m. Tujuan pembangunan pusat jajan serba ikan ini yaitu dalam rangka merangsang minat masyarakat untuk mengkonsumsi ikan dan menciptakan peluang pasar produk hasil perikanan khususnya jenis-jenis ikan yang lazim dikonsumsi dalam bentuk bakar. 9 Instansi lain, Fasos dan Fasum Dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di kawasan PPI Muara Angke terdapat instansi pemerintah, fasilitas sosial dan fasilitas umum. Adapun instansi tersebut meliputi UPT Dinas Perhubungan Laut, Syahbandar dan Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai KPLP, Dewan Perwakilan Daerah Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia DPD HNSI, Pos Polisi KP3 Muara Angke KP3 = Kesatuan Polisi Pengamanan Pantai, Pos Kesehatan, Pos Pemadam Kebakaran, Terminal Bus Muara Angke, Pasar Inpres Perusahaan Daerah Pasar Jaya, Rumah Sakit Paru-Paru, Puskesmas serta TK, SD dan SMP. 3 METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat