II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran
Pemasaran berhubungan dengan mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan masyarakat, yang bertujuan untuk mencapai
kepuasaan konsumen. Menurut Assauri 2004, pemasaran sebagai kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan memuaskan
kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Hal ini sejalan dengan definisi pemasaran menurut Kotler 1993,
adalah suatu proses sosial dan manajerial dengan mana individu- individu dan kelompok-kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran produk-produk yang bernilai.
2.1.2 Strategi Pemasaran
Menurut Tull dan Kahle dalam Tjiptono 2008, mendefinisikan strategi pemasaran sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk
mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program
pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut. Strategi pemasaran terdiri atas tiga langkah yaitu segmentasi
Segmentation, penentuan pasar sasaran Targeting, dan penentuan posisi pasar Positioning.
Menurut Assauri 2004, dalam menetapkan strategi pemasaran yang akan dijalankan, suatu perusahaan harus melihat situasi dan
kondisi pasar serta menilai kedudukan atau posisi perusahaan di pasar. Strategi pemasaran merupakan serangkaian tujuan dan sasaran, serta
kebijakan dan aturan yang dapat memberikan arah pada usaha pemasaran, dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan
yang ada. Dalam ekonomi yang hiperkompetitif, dengan semakin banyak
pembeli rasional yang berhadapan dengan banyak sekali pilihan,
sebuah perusahaan dapat menang dengan hanya menyetel dengan baik proses penyerahan nilai serta memilih, menyediakan, dan
mengkomunikasikan nilai superior. Gambar 2 mengilustrasikan proses penciptaan nilai dan pengurutan penyerahan.
Proses tersebut terdiri dari tiga bagian. Pertama, adalah memilih nilai, sebelum adanya suatu produk, perusahaan harus membuat
segmentasi pasar segmentasi, menyeleksi sasaran pasar yang tepat targeting, dan mengembangkan penentuan posisi nilai dari tawaran
positioning. Kedua,
menyediakan nilai
perusahaan harus
menentukan ciri produk yang spesifik, harga price dan distribusi place
dari produk
product yang
ditawarkan. Ketiga,
mengkomunikasikan nilai dengan memanfaatkan kekuatan penjualan, promosi penjualan, iklan, dan alat-alat komunikasi lain untuk
mengumumkan dan mempromosikan produk promotion. Setiap fase ini memiliki implikasi terhadap biaya.
Pemasaran strategis Pemasaran taktis
Gambar 2. Urutan Penciptaan dan Penyampaian Nilai Lanninng dan Michaels, “A Business is a Value Delivery System” dalam Kotler dan Keller, 2007
Memilih nilai Segmentasi
pelangggan Seleksifokus pasar
Pemposisian pasar Mengkomunikasikan
nilai Tenaga penjual
Promosi penjualan periklanan
Menyediakan nilai Pengembangan
produk Pengembangan jasa
Penetapan harga Penyediaan pasokan
Pelaksanaan
distribusi 8
1. Segmentation Tjiptono 2008, menyatakan bahwa segmentasi pasar adalah proses
membagi pasar secara keseluruhan suatu produk atau jasa yang bersifat heterogen ke dalam beberapa segmen, dimana masing-masing segmennya
cenderung bersifat homogen dalam segala aspek. Perusahaan memandang suatu pasar tertentu terdiri dari banyak bagian kecil, yang memiliki
karakteristik tertentu, kemudian perusahaan mengembangkan program- program pemasaran yang terpisah untuk memenuhi kebutuhan masing-
masing segmen. Menurut Assauri 2004, segmentasi pasar adalah strategi yang dengan sengaja membagi pasar dalam bagian-bagian dan dengan
sadar membina bagian-bagian tertentu untuk dijadikan pasar sasaran. Terdapat empat variabel segmentasi utama bagi pasar konsumen
menurut Tjiptono 2008, antara lain: a Segementasi demografis yaitu pasar dibagi menjadi kelompok-
kelompok yang didasarkan pada variabel-variabel demografis, misalnya usia, ukuran keluarga, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan,
penghasilan, agama, suku, dan sebagainya. b Segmentasi geografis yaitu membagi pasar menjadi unit geografis yang
berbeda, seperti wilayah, ukuran kota atau kota besar, kepadatan, dan iklim.
c Segmentasi perilaku yaitu segmentasi berdasarkan peristiwa, manfaat, status pemakai, tingkat pemakaian, loyalitas merek, sikap terhadap
produk, dan tahap kesiapan membeli. d Segmentasi psikografis yaitu segmentasi berdasarkan kelas sosial, gaya
hidup atau karakteristik kepribadian. Tjiptono 2008 juga membagi lima kriteria utama segmen agar
segmentasi dapat efektif, yaitu: a Dapat diukur
Ukuran, daya beli, dan profil segmen harus dapat diukur. b Besar
Segmen harus cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani. Suatu segmen harus merupakan nilai kelompok homogen terbesar yang
9
memungkinkan, dicari oleh program pemasaran yang dibuat khusus untuk mereka.
c Dapat dijangkau Segmen dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
d Dapat dibedakan Segmen-segmen dapat dipisah-pisahkan secara konseptual dan
memberikan tanggapan yang berbeda terhadap unsur-unsur dan program-program bauran pemasaran yang berlainan.
e Dapat diambil tindakan Program-program yang efektif dapat dirumuskan untuk menarik dan
melayani segmen-segmen yang bersangkutan. Assauri 2004 menambahkan, dengan melakukan segmentasi
pasar, perusahaan akan dapat menentukan dan membandingkan kesempatan pasar yang ada, serta akan dapat melakukan penyesuaian
pada produk ataupun program usaha pemasaran dan penentuan anggaran usaha pemasaran sesuai dengan sifat segmen pasar tersebut.
2. Targetting Setelah perusahaan mengidentifikasi peluang-peluang segmen
pasar, kemudian perusahaan melakukan target pasar dengan proses mengevaluasi dan memilih satu atau beberapa segmen pasar yang
dianggap paling potensial dan menguntungkan untuk mengembangkan produk dan program pemasaran yang dirancang khusus untuk segmen-
segmen yang dipilih. Dengan kata lain, targeting adalah persoalan bagaimana memilih, menyeleksi, dan menjangkau konsumen.
Menurut Abell dalam Kotler dan Keller 2007, setelah mengevaluasi segmen-segmen yang berbeda, perusahaan dapat
mempertimbangkan lima pola pemilihan pasar sasaran seperti: 1 Konsentrasi segmen tunggal
Melalui pemasaran yang terkonsentrasi, perusahaan mendapatkan pengetahuan yang kuat tentang kebutuhan segmen dan meraih
posisi pasar yang kuat dalam segmen tersebut. 10
2 Spesialisasi efektif Perusahaan memilih sejumlah segmen secara objektif, masing-
masing segmen menarik dan memadai. 3 Spesialisasi produk
Perusahaan menghasilkan produk tertentu yang dijualnya ke beberapa segmen.
4 Spesialisasi pasar Perusahaan berkonsentrasi untuk melayani berbagai kebutuhan
kelompok pelanggan tertentu. 5 Cakupan ke seluruh pasar
Perusahaan berusaha melayani seluruh kelompok pelanggan dengan menyediakan semua produk yang mungkin mereka butuhkan.
3. Positioning Setelah menentukan segmen pasar dan pasar sasaran yang akan
dimasuki, perusahaan harus menentukan posisi mana yang akan ditempatinya dalam segmen tersebut. Penentuan posisi dimulai dengan
produk, yaitu barang, jasa, perusahaan, lembaga, atau bahkan orang. Namun, penetapan posisi bukanlah kegiatan yang dilakukan terhadap
suatu produk. Penetapan posisi adalah kegiatan yang dilakukan terhadap pikiran
calon pelanggan Al Ries dan Jack Trout dalam Kotler dan Keller, 2007. Menambahkan dari definisi sebelumnya Kotler dan Keller 2007
menyatakan penetapan posisi positioning adalah tindakan merancang tawaran dan citra perusahaan sehingga menempati posisi yang khas
dibandingkan para pesaing didalam benak pelanggan sasarannya. Hasil akhir penetapan posisi adalah keberhasilan penciptaan proposisi nilai
yang berfokus pada pelanggan.
2.2. Komunikasi Pemasaran Terpadu