kebutuhan pelanggan, mengkomunikasikan keuntungan yang spesifik, menekankan pada tindakan spesifik yang harus diambil oleh konsumen,
dan memahami bahwa orang-orang tidak membeli produk melainkan mereka membeli keuntungan dari produk tersebut. Lebih dari itu, iklan
yang efektif mendapat perhatian dan diingat, serta membuat orang- orang bertindak untuk melakukan pembelian.
Iklan yang efektif biasanya kreatif dan berbeda dengan iklan- iklan lainnya. Iklan yang sama dengan sebagian besar iklan lainnya
tidak akan mampu menerobos kerumunan iklan kompetitif dan tidak akan menarik perhatian konsumen. Iklan yang efektif, kreatif, harus
menghasilkan dampak terhadap konsumen. Dimana iklan dapat mengaktifkan perhatian serta memberi sesuatu kepada para konsumen
agar mengingat tentang produk yang diiklankan. Menurut Durianto dalam Kotler 2003, agar menghasilkan
iklan yang efektif, program periklanan disusun dengan memperhatikan lima M, yaitu:
1. Mission misi, apakah tujuan periklanan? 2. Money uang, berapa banyak uang yang dibutuhkan untuk belanja
iklan? 3. Message pesan, pesan apa yang harus disampaikan?
4. Media media, media apa yang paling efektif dan efisien? 5. Measurement pengukuran, bagaimana mengevaluasi efektivitas
iklan?
2.3.6 Ukuran Efektivitas Periklanan
Menurut Durianto 2003, efektivitas periklanan diukur dari dampaknya terhadap penjualan, dan dampaknya terhadap komunikasi.
Efektivitas periklanan yang berkaitan dengan penjualan dapat diketahui melalui riset tentang dampak penjualan. Sedangkan efektivitas
periklanan yang berkaitan dengan pengingatan dan persuasi dapat diketahui melalui riset tentang dampak komunikasi. Ada tiga kriteria
yang digunakan untuk mengukur efektivitas periklanan, yaitu: 1. Penjualan
17
Efektivitas periklanan yang berkaitan dengan penjualan dapat diketahui melalui riset tentang dampak pbenjualan. Mengkaitkan
iklan dengan penjualan cukup sulit dilakukan karena banyaknya faktor-faktor di luar iklan yang berpengaruh secara signifikan
terhadap keputusan pembelian konsumen. Namun demikian, dengan alat analisis yang tepat dimungkinkan untuk melihat peran
parsial iklan terhadap penjualan suatu produk. 2. Pengingatan
Ukuran keefektivitasan
iklan umumnya
dipakai adalah
kemampuan mengingat konsumen terhadap iklan atau bagian dari iklan. Misalnya, dalam suatu telaah daya ingat konsumen pada satu
hari setelah iklan ditayangkan, maka penelitian dapat menggali informasi dari konsumen dengan mengajukan pertanyaan kepada
pemirsa, apakah mereka menonton program televisi tertentu. Kemudian konsumen ditanyai, apakah mereka mengingat adanya
iklan yang ditayangkan dan hal apa saja yang mereka ingat sehubungan dengan iklan yang ditayangkan.
3. Persuasi Kriteria ini berkaitan dengan mengukur dampak pemahaman
konsumen terhadap suatu iklan, terhadap perubahan kepercayaan konsumen pada ciri atau konsekuensi produk, sikap terhadap
merek, membeli merek atau keinginan membeli. 2.4. Televisi Sebagai Media Periklanan
Morissan 2010, menyatakan media televisi memiliki kelebihan dibandingkan dengan media lainnya yang mencakup daya jangkau luas,
selektivitas dan fleksibilitas, fokus perhatian, kreativitas dan efek, prestise, serta waktu tertentu. Walaupun televisi diakui sebagai media yang
efisien dalam menjangkau audiens dalam jumlah besar namun televisi juga memiliki kelemahan yaitu biaya yang mahal, informasi terbatas,
selektivitas terbatas, penghindaran, dan tempat terbatas. Sedangkan menurut Sumarwan 2003, televisi telah menjadi medium yang sangat banyak
menciptakan budaya populer. Televisi merupakan medium iklan yang 18
banyak digunakan oleh para produsen, karena jangkauannya yang luas dan kemampuan audio dan visualnya dalam menyampaikan iklan. Televisi
sebagai medium untuk menyampaikan banyak hal kepada masyarakat: sosial, politik, hiburan, olahraga, beragam berita, dan iklan komersial.
2.5. Definisi Konsumen