konsumen  dan  kinerja  anggapan  produk.  Semakin  besar  kesenjangan ekspektasi dan kinerja, maka semakin besar ketidakpuasan konsumen.
2.8. Consumer Desicion Model
Menurut Howard dalam Durianto 2003 Consumer Decision Model CDM merupakan suatu model digunakan untuk mengukur efektifitas iklan
dengan  enam  variabel  yang  saling  berhubungan,  yaitu:  pesan  iklan  F, finding information, pengenalan merek B, brand recognition, kepercayaan
konsumen  C,  confidence,  sikap  konsumen  A,  attitude,  niat  beli  I, intention  dan  pembelian  nyata  P,  purchase.  Consumer  Decision  Model
CDM  merupakan  proses  pembedaan  dan  pengelompokkan  bentuk-bentuk pikiran konsumen, sebagaimana terlihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Consumer Decision Model Durianto, 2003 Dalam  Gambar  4  dijelaskan    bagaimana  konsumen  mencari  dan
mempertimbangkan suatu keputusan untuk membeli produk. Masing-masing variabel berinteraksi dan saling mendukung dan berakhir dengan pembelian.
Alur model tersebut diawali dari konsumen yang menerima Pesan  Iklan  F. Informasi  tersebut  dapat  menyebabkan  tiga  kemungkinan  pengaruh  yang
dimulai dari pengenalan merek oleh konsumen B atau dari informasi yang dapat  langsung  menambah  perbendaharaan  pikiran  konsumen  sebagai
tingkat  kepercayaan  C.  Atau  dari  informasi  itu  yang  sesuai  dengan keinginan  dan  kebutuhan  konsumen  menunjukkan  kesesuaian  yang  akan
membentuk  sikap  A.  Kemudian,  dari  pengenalan  merek  B  dievaluasi apakah  pengenalan  tersebut  sesuai  dengan  keinginan  dan  kebutuhan
konsumen dimana kesesuaian tersebut akan membentuk sikap A, dan dapat menciptakan  serta  menambahkan  sebagai  tingkat  kepercayaan  C.
Pengenalan merek mempunyai sumbangan berupa penguatan terhadap sikap dan  keyakinan  konsumen  terhadap  merek  yang  ditawarkan,  sehingga
F B
A C
I P
21
diharapkan mampu menimbulkan niat beli  I  dari  konsumen. Hal  ini  tentu saja  akan  mampu  mempengaruhi  konsumen  untuk  melakukan  suatu
pembelian  P, Purchase yang nyata. Menurut  Howard  dalam  Durianto  2003  ada  enam  variabel  yang
dijelaskan dalam Consumer Decision Model. 1.   Pesan Iklan information
Pesan  dalam  iklan  seharusnya  menyatakan  sesuatu  yang dibutuhkan  dan  penting  dalam  suatu  produk,  menginformasikan  sesuatu
yang  dibutuhkan  dan  penting  dalam  suatu  produk,  menginformasikan sesuatu  yang  eksklusif  yang  tidak  ada  pada  produk  lain  sejenis,  dapat
dipercaya  dan  dapat  dibuktikan.  Pesan  iklan  dalam  Consumer  Decision Model  CDM merupakan variabel penentu dari  keenam variabel. Pesan
iklan  dapat  disampaikan  dalam  bentuk  angka,  huruf,  ataupun  kalimat yang dapat menjalankan suatu sistem. Consumer Decision Model CDM
menunjukkan  bahwa  pesan  iklan  dapat  menyebabkan  calon  pembeli mengenal  suatu  merek,  mengevaluasi  merek-merek  yang  dibutuhkan
calon pembeli, menentukan sikap dan mengukur seberapa besar kepuasan konsumen  terhadap  suatu  merek  serta  atribut-atribut  lainnya  dari  suatu
produk. 2.   Pengenalan Merek Brand Recognition
Pengenalan  merek  B  merupakan  ukuran  brand  awareness responden. Pengenalan merek sangat penting untuk mengetahui sampai
tingkat  mana pembeli  mengetahui  ciri-ciri suatu  merek. Pengenalan ini memungkinkan  terbentuknya  sikap  terhadap  merek  atau  meningkatkan
keyakinan konsumen pada suatu merek. Menegaskan  bahwa  pengenalan  merek  terkait  dengan  tingkat
pengenalan  pembeli  akan  ciri  atau  keistimewaan  produk  dibandingkan produk-produk  sejenis  lainnya.  Dalam  hal  ini,  pengenalan  merek
merupakan atribut merek secara fisik, seperti warna, ukuran, dan bentuk sehingga kemasan dan desain produk sangat penting.
Kesan merek secara keseluruhan terbentuk dari tiga elemen, yaitu: Pengenalan  Merek  Brand  Recognition,  Sikap  Konsumen  Attitude
22
dan Kepercayaan Konsumen terhadap produk Confidence. Pengenalan merek  merupakan  landasan  untuk  terciptanya  sikap  dan  keyakinan
konsumen.  Jika  pengenalan  merek  lebih  memperhatikan  bentuk  suatu produk,  maka  Sikap  Konsumen  A  lebih  pada  merek,  hingga  pada
akhirnya terdapat kesesuaian fungsi yang diinginkan konsumen. Atribut  fisik  dalam  pengenalan  merek  merupakan  alasan  bagi
pemasar suatu produk barang atau jasa  yang mempunyai  masalah  yang berlainan  satu  sama  lain.  Meningkatkan  atribut  fisik,  harus  menjadi
penekanan dalam praktek. 3.  Sikap Konsumen Attitude
Morissan 2010, sikap adalah salah satu konsep yang paling sering menjadi  fokus perhatian  dalam penelitian mengenai  perilaku konsumen.
Sikap merupakan  hal  penting bagi  pemasar  karena  sikap  menyimpulkan
evaluasi konsumen  terhadap suatu  objek  merek,  perusahaan, dan lain- lain dan menunjukkan perasaan positif dan negatif serta kecenderungan
perilaku. Ketertarikan pemasar pada sikap didasarkan atas asumsi bahwa sikap  memiliki  hubungan  dengan  perilaku  pembelian  konsumen.  Peter
dan  Olson  dalam  Durianto  2003  menyatakan  bahwa  sikap  dapat didefinisikan sebagai evaluasi konsep secara menyeluruh yang dilakukan
oleh  seseorang.  Dapat  dikatakan  bahwa  sikap  merupakan  suatu  respon evaluatif. Respon hanya akan dapat timbul jika individu dihadapkan pada
suatu rangsangan yang menghendaki adanya reaksi individu. Suwarman  2003  menjelaskan  sikap  konsumen  adalah  faktor
penting  yang  akan  mempengaruhi  keputusan  konsumen.  Menurut Engel  dan  Miniard  dalam  Suwarman  2003  mengemukakan  bahwa
sikap menunjukkan apa yang konsumen  sukai  dan tidak disukai. Sikap konsumen  terhadap  suatu  produk,  baik  itu   positif,  negatif,  maupun
netral  akan  mempengaruhi  perilaku  atau  tindakan  konsumen  terhadap produk  tersebut.  Apabila  konsumen  memiliki  sikap  yang  positif
terhadap suatu  merek,  maka kemungkinan  ia untuk memiliki  niat  beli semakin  besar.  Namun, apabila  sikap konsumen  terhadap  suatu  merek
adalah negatif, maka akan terdapat kemungkinan  konsumen  tidak akan 23
memilih merek tersebut untuk ia beli. Konsumen  yang memiliki sikap netral  merupakan  sasaran  bagi  para  produsen  untuk  mempengaruhi
konsumen tersebut agar berubah sikap. Engel dalam Durianto 2003 menyatakan bahwa   kemampuan
iklan  untuk  menciptakan  sikap  yang  mendukung  produk  sering tergantung kepada sikap konsumen. Iklan  yang diminati dan dievaluasi
lebih  positif  terhadap  produk.  Iklan  yang  tidak  diminati  dapat mengurangi minat pembelian produk oleh konsumen.
4.  Kepercayaan Konsumen Confidence Menurut  Durianto  2003,  kepercayaan  konsumen  adalah
bagaimana  pembeli  dapat  yakin  akan  keputusan  mereka  terhadap suatu  merek,  apakah  produk  tersebut  dapat  memuaskan  kebutuhan
konsumen  atau  tidak.  Kepercayaan  konsumen  dapat  meningkat  jika calon pembeli sudah mendapatkan keterangan yang  jelas  yang  didapat
konsumen  dari  pesan  iklan  informasi  yang  ditayangkan  televisi secara berulang-ulang, brosur, pemasaran langsung, dan lainnya.
Menurut  Mowen  dan  Miror  dalam  Suwarman  2003, kepercayaan  konsumen  adalah  pengetahuan  konsumen  mengenai  suatu
objek,  atributnya  dan  manfaatnya.  Kepercayaan  konsumen  terhadap suatu  produk,  atribut,  dan  manfaat  produk  menggambarkan  persepsi
konsumen. 5.  Niat Beli Intention
Menurut  Durianto  2003,  Niat  untuk  membeli  merupakan s esuatu  yang  berhubungan  dengan  rencana  konsumen  untuk  membeli
produk tertentu, serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan  pada periode  tertentu.  Niat  beli  merupakan  pernyataan  mental  konsumen
yang  merefleksikan  rencana  pembeliaan  sejumlah  produk  dengan merek tertentu. Niat  membeli  terbentuk  dari sikap konsumen  terhadap
produk  dan  keyakinan  konsumen  terhadap  kualitas  produk.    Semakin rendah keyakinan konsumen terhadap suatu produk akan menyebabkan
menurunnya niat beli konsumen. 24
6.  Pembelian Nyata Purchase Menurut  Durianto  2003,  pembelian  nyata  muncul  karena
konsumen  sudah  mempunyai  niat  untuk  membeli  suatu  produk. Pembelian  nyata merupakan  sasaran  akhir  Consumer  Decision    Model
CDM,  baik  untuk  konsumen  yang  baru  pertama  kali  membeli ataupun untuk konsumen yang melakukan pembelian ulang.
2.9.    Model Persamaan Struktural