banyak  digunakan  oleh  para  produsen,  karena  jangkauannya  yang  luas  dan kemampuan  audio  dan  visualnya  dalam  menyampaikan  iklan.  Televisi
sebagai  medium  untuk  menyampaikan  banyak  hal  kepada  masyarakat: sosial, politik, hiburan, olahraga, beragam berita, dan iklan komersial.
2.5.  Definisi Konsumen
Menurut  Sumarwan  2003,  konsumen  diartikan  sebagai  dua  jenis konsumen  yaitu;  konsumen  individu  dan  konsumen  organisasi.  Konsumen
individu membeli barang dan jasa untuk digunakan sendiri, anggota keluarga lain, dan untuk hadiah teman, saudara atau orang lain. Dalam konteks barang
dan jasa yang dibeli kemudian digunakan langsung oleh individu dan sering disebut sebagai “pemakai akhir” atau “konsumen akhir”. Jenis kedua adalah
konsumen  organisasi,  yang  meliputi  organisasi  bisnis,  yayasan,  lembaga sosial,  kantor  pemerintah,  dan  lembaga  lainnya  sekolah,  perguruan  tinggi,
rumah sakit. Semua jenis organisasi ini harus membeli produk peralatan dan jasa-jasa  lainnya  untuk  menjalankan  seluruh  kegiatan  organisasinya.
Konsumen individu dan konsumen organisasi adalah sama pentingnya.
2.6.  Perilaku Konsumen
Schiffman  dan  Kanuk  dalam  Sumarwan  2003,  menjelaskan perilaku konsumen sebagai berikut.
“The term consumer behavior refers to the behavior that consumers display in  searching  for,  purchasing,  using,  evaluating,  and  disposing,  of  products
and services that they expect will satisf y their needs”
”Istilah  perilaku  konsumen  diartikan  sebagai  perilaku  yang  diperhatikan konsumen  dalam  mencari,  membeli,  menggunakan,  mengevaluasi,  dan
menghabiskan  produk  dan  jasa  yang  mereka  harapkan  akan  memuaskan kebutuhan mereka”
Sedangkan  Engel  dan  Miniard  dalam  Sumarwan  2003,  perilaku konsumen  merupakan  suatu  tindakan  yang  langsung  terlibat  dalam
mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan  jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini.
2.7. Tahap Proses Pembelian
19
Menurut  Kotler  1997,  proses  keputusan  pembelian  konsumen melewati lima tahap, yang diperlihatkan dalam Gambar 3.
Gambar 3. Proses Keputusan Pembelian Kotler, 1997 1.  Pengenalan Masalah
Pembeli  menyadari  suatu  masalah  atau  kebutuhan.  Kebutuhan  dipicu oleh  rangsangan  internal  ketika  salah  satu  kebutuhan  normal  seseorang
timbul  pada  tingkat  yang  cukup  tinggi  sehingga  menjadi  dorongan. Selain itu, kebutuhan juga didorong oleh rangsangan eksternal.
2.  Pencarian Informasi Konsumen  yang  tertarik  mungkin  mencari  lebih  banyak  informasi  atau
mungkin  tidak.  Konsumen  dapat  mencari  informasi  dari  berbagai sumber,  seperti  sumber  pribadi  keluarga,  teman,  tetangga,  sumber
komersial iklan, wiraniaga, situs web, dll, sumber publik media massa, pencarian  internet,  dan  sumber  pengalaman  penanganan,  pemeriksaan,
pemakaian produk. 3.  Evaluasi Alternatif
Tahap ini terjadi bagaimana konsumen memproses informasi merek yang kompetitif dan sampai pada pilihan merek  evaluasi  alternatif tergantung
pada konsumen pribadi dan situasi pembelian tertentu. 4.  Keputusan Pembelian
Pada umumnya, keputusan pembelian konsumen adalah membeli merek yang  paling  disukai,  namun  dua  faktor  bisa  berada  di  antara  niat
pembelian  dan  keputusan  pembelian.  Faktor  pertama  yaitu  pendirian orang lain dan faktor kedua adalah faktor situasi yang tidak diantisipasi.
5.  Perilaku Pascapembelian Setelah  membeli  produk,  konsumen  akan  merasa  puas  atau  tidak  puas
dan terlibat dalam perilaku pascapembelian yang harus diperhatikan oleh pemasar.  Tingkat  kepuasan  terletak  pada  hubungan  antara  ekspektasi
Pengenalan masalah
Pencarian informasi
Evaluasi alternatif
Keputusan pembelian
Perilaku pascapembelian
20
konsumen  dan  kinerja  anggapan  produk.  Semakin  besar  kesenjangan ekspektasi dan kinerja, maka semakin besar ketidakpuasan konsumen.
2.8. Consumer Desicion Model