dengan produk dan merek, tujuan akhirnya bagaimana mempengaruhi perilaku pembelian konsumen. Menurut Jefkins dalam Kasali 2007,
iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media. Untuk membedakan
dengan pengumuman biasa, iklan lebih diarahkan untuk membujuk orang supaya membeli.
2.3.2 Tujuan Iklan
Tujuan periklanan adalah melakukan komunikasi tertentu yang harus dilakukan terhadap khalayak sasaran tertentu selama periode
waktu tertentu Kotler dan Amstrong, 2004. Menurut Kotler dan Amstrong 2008 tujuan periklanan adalah tugas komunikasi tertentu
yang dicapai dengan pemirsa sasaran tertentu selama periode waktu tertentu. Tujuan periklanan bisa digolongkan berdasarkan tujuan utama
apakah tujuannya menginformasikan, membujuk, atau mengingatkan. Iklan informatif digunakan khsusnya ketika memperkenalkan
kategori produk baru. Tujuannya untuk menciptakan permintaan primer. Selain itu iklan persuasif telah menjadi iklan komparatif, dimana
perusahaan secara langsung atau tidak langsung membandingkan mereknya dengan satu atau lebih merek lain. Pemasangan iklan untuk
mengingatkan penting bagi produk yang sudah dewasa, iklan dibuat untuk konsumen agar terus-menerus memikirkan produk tersebut.
Menurut Kotler dalam Durianto 2003, tujuan periklanan yang berkaitan dengan sasarannya dapat digolongkan dapat dilihat pada Tabel
2. 14
Tabel 2. Tujuan Periklanan
2.3.3 Fungsi Iklan
Menurut Shimp 2003, periklanan dikenal sebagai pelaksana beragam fungsi komunikasi yang penting bagi perusahaan bisnis
dan organisasi lainnya. Fungsi-fungsi iklan terdiri dari: a Informing Memberi Informasi
Periklanan membuat konsumen sadar akan merek-merek baru, mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek,
serta memfasilitasi penciptaan citra merek yang positif. Periklanan menampilkan peran informasi bernilai lainnya baik untuk merek
yang diiklankan maupun konsumennya dengan mengajarkan manfaat-manfaat baru dari merek-merek yang telah ada.
b Persuading Membujuk Iklan yang efektif akan mampu mempersuasi membujuk
pelanggan untuk mencoba produk dan jasa yang diiklankan. c Reminding Mengingatkan
Iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan para konsumen. Periklanan yang efektif juga meningkatkan minat
Untuk Menginformasikan
1. Memberitahukan pasar tentang suatu produk baru
2. Mengusulkan kegunaan baru suatu produk
3. Memberitahukan pasar tentang perubahan harga
4. Menjelaskan cara kerja suatu produk
5. Menjelaskan pelayanan yang tersedia
6. Mengoreksi kesan yang salah 7. Mengurangi kecemasan pembeli
8. Membangun citra perusahaan
Untuk Membujuk
1. Membentuk preferensi merek 2. Mendorong alih merek
3. Mengubah persepsi pembeli tentang atribut produk
4. Membujuk pembeli untuk membeli sekarang
5. Membujuk pembeli untuk menerima kunjungan penjualan
Untuk Mengingatkan
1. Mengingatkan pembeli bahwa produk tersebut mungkin akan
dibutuhkan di kemudian hari 2. Mengingatkan pembeli di mana
dapat membelinya 3. Membuat pembeli tetap ingat
produk itu walau tidak sedang musimnya
4. Mempertahankan kesadaran puncak
15
konsumen terhadap merek yang sudah ada. d Adding value Memberikan nilai tambah
Terdapat tiga cara mendasar dimana perusahaan bisa memberi nilai tambah bagi penawaran-penawaran mereka, yaitu dengan cara
inovasi, penyempurnaan kualitas, atau mengubah persepsi konsumen. Iklan memberi nilai tambah pada merek dengan
mempengaruhi persepsi konsumen. Periklanan yang efektif menyebabkan merek dipandang lebih elegan, lebih bergaya, lebih
bergengsi, dan bisa lebih unggul dari tawaran pesaing. e Assisting Mendampingi
Periklanan berperan sebagai pendamping yang memfasilitasi upaya-upaya lain dari perusahaan dalam proses komunikasi
pemasaran. Periklanan digunakan sebagai alat komunikasi untuk meluncurkan promosi-promosi penjualan seperti kupon-kupon dan
undian serta upaya penarikan perhatian berbagai perangkat promosi penjualan tersebut
.
2.3.4 Pengertian Efektivitas