Analisis Efektivitas Iklan Televisi Es Krim Wall ’s Magnum Hasil Analisis Model Consumer Decision Model CDM

Gambar 11. Karakteristik Frekuensi Menonton Iklan Televisi Magnum dalam Sehari

4.4. Analisis Efektivitas Iklan Televisi Es Krim Wall ’s Magnum

Efektivitas iklan yang ditayangkan sangat perlu dikaji, mengingat besarnya biaya iklan yang dikeluarkan. Evaluasi pada sebuah iklan berkaitan dengan kemampuan iklan untuk mendapatkan perhatian, mudah tidaknya iklan itu dibaca secara saksama, mudah tidaknya iklan itu dipahami, kemampuan iklan untuk menggugah perasaan dan kemampuan iklan untuk mempengaruhi perilaku. Dalam mengukur efektivitas iklan maka digunakan model dengan pertimbangan konsumen yang hidup didalam lingkungan kompleks. Dengan menggunakan model maka dapat dijelaskan secara sederhana perilaku konsumen yang kompleks. Untuk melakukan pengukuran efektivitas iklan digunakan Consumer Decision Model CDM adalah suatu model dengan 6 variabel yang saling berhubungan, yaitu: Pesan Iklan F, finding information, Pengenalan Merek B, brand recognition, Kepercayaan Konsumen C, confidence, sikap Konsumen A, attitude, Niat Beli I, intention dan Pembelian nyata P, purchase. Untuk mengetahui pengaruh langsung antara variabel laten efektivitas iklan dengan variabel laten lainnya dan variabel laten efektivitas iklan dengan indikatornya maka digunakan model persamaan struktural. 4 44 34 18 2 kali 2 -3 kali 4 - 5 kali 5 kali 48

4.5. Hasil Analisis Model Consumer Decision Model CDM

Pesan iklan yang ingin disampaikan oleh produsen es krim Wa ll’s Magnum melalui iklan televisi yang dilakukan secara berulang-ulang menunjukkan pengaruh terhadap pembelian Magnum oleh konsumen. Berdasarkan hasil CDM pengaruh terhadap pembelian Magnum melalui 2 jalur, dapat dilihat pada Gambar 12. Jalur model pertama yaitu informasi yang dilihat di televisi F menjadi lebih efektif mempengaruhi pembelian konsumen melalui variabel pengenalan merek B dalam pengenalan atribut merek secara fisik, seperti warna, ukuran, bentuk, hingga kemasan dan desain produk. Pengenalan merek merupakan landasan untuk terciptanya sikap A dan kepercayaan konsumen C. Selanjutnya membangun pembentukan sikap, dimana sikap konsumen A dapat memacu keinginan atau niat untuk membeli I produk setelah konsumen mengenali suatu merek atau mendengar informasi yang disampaikan produsen. Akhirnya konsumen melakukan pembelian nyata dengan membeli suatu produk. Sedangkan jalur model yang kedua mulai dari variabel pesan iklan es krim Wall’s Magnum F yang ingin disampaikan oleh produsen kepada konsumen sudah mampu membangun variabel pengenalan merek. Dengan demikian, informasi yang dilihat di televisi dan pengenalan pembeli terhadap merek akan ciri atau keistimewaan produk dapat meningkatkan pembelian es krim Wall’s Magnum dengan kepercayaan konsumen C terhadap suatu merek dalam memuaskan kebutuhannya. Serta dengan kepercayaan konsumen terhadap kualitas produk maka terbentuklah niat beli konsumen I yang didorong dengan pembelian nyata. Pada akhirnya informasi yang dilihat di televisi F berhasil meningkatkan pangsa pasarnya es krim Wall’s Magnum. 49 Gambar 12. Hasil Consumer Decision Model CDM Es Krim Wall’s Magnum 4.6. Analisis Model Persamaan Struktural 4.6.1 Analisis Model Pengukuran