Lanjutan Tabel 3.
Tucker-Lewis Index atau Nilai berkisar antara 0-1,
Non Normed Fit Index dengan nilai yang lebih tinggi adalah
TLI atau NNFI lebih baik. TLI  0.90
adalah good fit, sedang 0.80 TLI 0.90 adalah marginal fit.
AIC Aikake Information Digunakan untuk perbandingan
Criterion antar model. Semakin kecil semakin
baik. Pada dua atau lebih model, nilai AIC yang lebih kecil daripada
nilai saturated dan independence model berarti memiliki model fit.
Expected Cross Validation Digunakan untuk perbandingan
Index ECVI antar model. Semakin kecil semakin
baik. Pada model tunggal, nilai ECVI yang lebih kecil daripada
nilai saturated dan independence model berarti memiliki model fit.
3.3. Perbedaan dengan Penelitian Sebelumnya
Penelitian ini menggunakan alat analisis SEM, dalam keterkaitan hubungan antar variabel dilihat secara holistik keseluruhan diantara setiap
bagian-bagian variabel mulai dari variabel pesan iklan F sampai pembelian nyata  P.  Dalam  melihat  pengaruh  variabel  terdapat  8  persamaan,  yaitu
pesan  iklan  F  terhadap  pengenalan  merek  B,      pesan  iklan  F  terhadap kepercayaan  konsumen  C,  pesan  iklan  F  terhadap  sikap  konsumen  A,
pengenalan  merek  B  terhadap  kepercayaan  konsumen  C,  pengenalan merek  B  terhadap  sikap  konsumen  A,  kepercayaan  konsumen  C
terhadap niat pembelian I, sikap konsumen A terhadap niat pembelian I dan niat pembelian I terhadap pembelian nyata P.
Berdasarkan penelitian sebelumnya menggunakan analisis regresi sederhana  dan  berganda,  hanya  melihat  keterkaitan  hubungan  variabel
secara  parsial.  Terdapat  8  persamaan  pada  regresi  sederhana  dan  3 persamaan  pada  regresi  sederhana,yaitu  analisis  regresi  sederhana  antara
variabel  pesan  iklan  F  terhadap  variabel  pengenalan  merek  B,  variabel pesan  iklan  F  terhadap  variabel  kepercayaan  konsumen  C,  variabel
pesan iklan F  terhadap variabel sikap konsumen A, variabel pengenalan 40
merek  B  terhadap  variabel  kepercayaan    konsumen  C,  variabel pengenalan  merek  B  terhadap  variabel  sikap  konsumen  A,  variabel
kepercayaan  konsumen  C    terhadap  variabel  niat  beli  I,  variabel  sikap konsumen  A  terhadap  variabel  niat  beli  I,  dan  variabel  niat  beli  I
terhadap  variabel  pembelian  nyata  P.  Untuk  regresi  berganda  antara variabel   pesan   iklan   F  dan   variabel   pengenalan  merek  B  terhadap
variabel  kepercayaan  konsumen  C,  variabel  pesan  iklan  es  krim  Wall ’s
Magnum  F  dan  variabel  pengenalan  merek  B  terhadap  variabel  sikap konsumen  A,  serta  variabel  kepercayaan  konsumen  C  dan  variabel
sikap konsumen A terhadap variabel niat beli I. Regresi  biasanya,  umumnya  menspesifikasikan  hubungan  kausal
antara  variabel  teramati  yaitu  variabel  independen  dan  variabel  dependen, sedangkan  pada  model  variabel  laten  SEM,  hubungan  kausal  terjadi  di
antara variabel-variabel tidak teramati atau variabel laten. 41
IV.  HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.  Gambaran Umum Produk
Magnum  merupakan  es  krim  dengan  merek  yang  dimiliki  oleh perusahaan  unilever  Inggris.  Magnum  merupakan  salah  satu  merek  produk
es  krim  unggulan  Wall’s  yang  sudah  ada  sejak  dulu.  Magnum  pertama diluncurkan pada tahun 1987 dengan tema “Classic“ terdiri dari sebuah bar
tebal  vanili es krim pada tongkat,  ditutupi dengan putih atau gelap  cokelat, dengan  berat  86  gram  120  ml.  Dimulai  pada  tahun  1992  perusahaan
menambahkan Magnum Almond, Double Chocolate, dan rasa lainnya. Pada tahun  2002  Magnum  melakukan  peremajaan  produk  menjadi  yoghurt  beku
dengan  buah  raspberry  sebagai  topping  utamanya  dibalut  kedalaman  susu cokelat.  Setelah  itu  diperkenalkan  pula  es  krim  dengan  karamel,  ditambah
coklat  dan  hazelnut,  dengan  konsep  mini,  renyah  dengan  almond. Akhir  tahun  2002  diluncurkan  Magnum  Intens  sebuah  coklat  truffle
diselimuti es krim dan ditutupi dengan coklat. Memasuki pasar Indonesia pada tahun 1992, Wall secara konsisten
menciptakan  inovasi  yang  hebat  sepanjang  tahun  untuk  memenuhi kebutuhan  konsumen  di  semua  segmen  dengan  menggabungkan  produk
yang  baik.  Wall  selalu  mencoba  membawa  cinta  dan  menyenangkan  bagi semua  orang.  Dengan  13  merek  dan  lebih  dari  40  varian,  Wall  kini  telah
menjadi pilihan es krim pertama untuk konsumen Indonesia. Seiring dengan trend untuk  kenikmatan  sensorik  yang lebih  besar, wall memutuskan untuk
meluncurkan  platform  produk  baru  yang  mengantarkan  pengalaman kompleks  dan  berkelas  dengan  konsep  „blow  me  away’.  Ini  akan
memungkinkan konsumen yang tanggap untuk pindah ke kualitas yang lebih tinggi  daripada  Magnum  standar.  Sekarang  ini  konsumen  Indonesia
dimanjakan  dengan  hadirnya  Wall’s  Magnum  dengan  tiga  varian  yaitu Wall’s  Magnum  Classic,  Wall’s  Magnum  Almond  dan  Wall’s  Magnum
Chocolate  Truffle. Dengan  hadirnya  varian  Wall’s  Magnum,  konsumen  di
Indonesia  dapat  merasakan  kenikmatan  es  krim  premium  dengan  lapisan Belgian chocolate yang tebal dan renyah.
42