76
APLIKASI SVG SMART VERTICAL GARDEN PADA DINDING BANGUNAN BERTINGKAT SEBAGAI WUJUD INOVASI MEDAN
BERHIAS BERSIH, HIJAU, ASRI DAN SEHAT Muhammad Rizal
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Berdasarkan data BPS Badan Pusat Statistik tahun 2012, penduduk
Kotamadya Medan
berjumlah 2.117.224 jiwa. Kota ini merupakan
kota dengan jumlah penduduk terpadat di Provinsi Sumatera Utara. Angka
kepadatan penduduk ini memiliki hubungan
yang berbanding
lurus dengan konsumsi pengguna kendaraan.
Dimana jumlah pengguna kendaraan yang
semakin meningkat
setiap tahunnya menyebabkan jumlah asap
buangan kendaraan yang mencemari udara kota semakin meningkat pula.
Ditambah lagi dengan suhu udara Kota Medan maksimum mencapai 32,4
C dan minimum 24
C. www.bps.org.uk Keadaan
ini menyebabkan
kondisi kenyamanan lingkungan Kota Medan
semakin memburuk
dan diperparah lagi dengan suara klakson
kendaraan yang menambah kebisingan di sepanjang jalan raya Kota Medan.
Akibatnya, secara psikologis seseorang akan
merasa terganggu
kenyamanannya dalam beraktivitas. Hingga saat ini upaya penurunan
asap buangan kendaraan, suhu udara yang ekstrim, serta tingkat kebisingan
oleh pemerintah Kota Medan belum dapat dirasakan manfaatnya. Oleh
karena itu, aplikasi penggunaan SVG Smart Vertical Garden di Kota
Medan perlu
diimplementasikan. Mengingat manfaat dari SVG yang
efektif dan efisien dalam mengatasi masalah tersebut.
1.2 Rumusan Masalah Adapun
yang menjadi
rumusan masalah dalam tulisan ini yaitu:
1. Bagaimana pemilihan lokasi yang
tepat untuk SVG di Kota Medan? 2.
Bagaimana teknis dari implementasi SVG mampu mengatasi masalah
polusi udara, suhu udara yang ekstrim dan kebisingan di Kota
Medan?
3. Bagaimana efektivitas dan efisiensi
penggunaan SVG dalam mengatasi masalah tersebut?
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dari karya tulis yang berjudul
“Aplikasi SVG
Smart Vertical
Garden Pada
Dinding Bangunan Bertingkat Sebagai Wujud
Inovasi Medan Berhias Bersih, Hijau, Asri dan Sehat” adalah menerapkan
SVG di daerah perkotaan Kota Medan. Tujuan penulisan karya ilmiah ini yaitu
memberikan saran dan masukan kepada Pemerintah
Kota Medan
untuk mengimplementasikan
SVG pada
77 dinding bangunan gedung Pemerintah
Kota Medan, sebagai wujud inovasi Medan berhias .
1.4 Metode Penulisan
Karya Tulis Ilmiah ini ditulis menggunakan metode studi literatur
dengan mengambil informasi dari sebahagian bahan bacaan di situs
internet. Bahan tersebut diolah guna memperoleh informasi yang dapat
menganalisis masalah dan memperoleh penyelesaiannya serta mendapatkan
metode pengembangan di Kota Medan.
1.5 Kerangka Teoritis
Vertical garden atau tanaman tegak atau green wall atau living wall
atau bisa disebut juga taman dinding adalah tanaman dan elemen taman
yang disusun sedemikian rupa dalam bidang yang tegak lurus atau mendekati
tegak lurus sebagai taman dalam waktu yang relatif lama. Selamet Budiarto,
2013.
Vertical garden menumbuhkan tanaman tanpa menggunakan tanah
sebagai media pertumbuhan, dengan keberhasilan
menemukan sistem
pertumbuhan tersebut menyebabkan berkurangnya
beban yang
harus ditopang pada sebuah dinding sehingga
memudahkan dalam penataan desaign taman vertikal dalam skala dinding
yang luas serta jalan keluar bagi pembuatan taman pada lokasi yang
terbatas ketersedian lahannya.
Umumnya, vertical
garden banyak
digunakan pada
dinding- dinding rumah. Elemen-elemen keras
seperti dinding dan pagar dimanfaatkan sebagai
tempat menyandarkan
tanaman. Tanaman kemudian tidak saja menjadi elemen ruang terbuka hijau di
lahan yang sempit, tetapi juga menjadi pengganti elemen pembentuk dinding,
pagar, dan semacamnya. Beragam finishing tembok pun dapat diganti
dengan tanaman hidup yang disusun sedemikian rupa hingga mnejadi bagian
yang
menyusun sebuah
gedung. Selamet Budiarto, 2013
Dengan konsep vertical garden, ruang tanamspace bisa jauh lebih
besar dibanding
dengan taman
konvensional, bahkan jumlah tanaman yang dapat ditanam bisa beberapa kali
lipat jumlahnya,
sehingga dapat
menambah ruang hijau secara sangat signifikan.
SVG dapat diaplikasikan di berbagai bangunan out door maupun
indoor, pagar, carport, serta dinding- dinding pembatas lainnya, sehingga
terlihat lebih indah dan tidak monoton berupa dinding yang keras, tapi lebih
terkesan
alami, bahkan
dapat menyerupai
lukisan yang
sangat artistik. Beberapa tanaman yang sering
digunakan yaitu adiantum suplir, lili paris,paku tanduk, phytonia, bromelia,
kadaka,
tanduk menjangan,
sirih gading, pakis boston dan lain-lain.
Gambar 1. Paku Tanduk Sumber: Adi Permana,2014
78 Adapun manfaat dari penggunaan
Smart Vertical Garden yaitu: 1.
Meningkatkan suplai oksigen Tanaman
Smart Vertical
Garden mampu menghasilkan gas kaya akan
oksigen sebagai upaya pemenuhan kebutuhan oksigen makhluk di
sekitarnya.
2. Sebagai penyejuk
Smart vertical
garden memiliki
kemampuan mengurangi
radiasi sinar
matahari dan
mampu melembabkan suhu udara di sekitar
tanaman sehingga dapat mengurangi suhu yang ekstrim dan udara akan
terasa lebih sejuk.
3. Filter udara
Tanaman vertical garden mampu menyaring dan menyerap udara
yang tercemar
akibat asap
kendaraan maupun debu-debu jalan raya
seperti Aglaonema,dracena,ficus,
sansevieria, clorophytum,chamaedorea,spathiph
yllum,philodendron,aloevera, scindapsus, bephrolepis, musa dan
anthurium.
4. Peredam kebisingan
Tanaman vertical garden juga mampu meredam
kebisingan 68
dB sehingga dapat membuat suasana
kondusif dan tidak terlalu ramai. 5.
Menambah kesan artistik kota Keunikan dari berbagai jenis vegetasi
tanaman turut menambah nilai variasi tanaman sehingga akan
tampak lebih indah dipandang mata dan memberikan kesan rileks bagi
setiap orang yang melihatnya. 6.
Tidak memerlukan lahan luas Aplikasi ini dapat dilakukan dengan
dinding seadanya
tanpa harus
menggunakan tanah dan tempat yang cukup luas.
1.6 Metode dan Media