20 potensi
kerusakan dan
ketidakseimbangan lingkungan yang amat
besar. Sebagai
pusat pembangunan dan kutub pertumbuhan
wilayah regional I Sumatera, Medan sudah barang tentu memiliki tingkat
pembangunan yang tinggi. Medan juga menjadi
kota terpadat
di Pulau
Sumatera, Medan memiliki struktur bangunan yang padat dan rapat dengan
pola keruangan yang masih belum dimaksimalkan
untuk menciptakan
teknologi hijau
sederhana guna
memperbaiki kondisi lingkungan yang ada. Permukiman dan perumahan
penduduk yang ada di Medan belum termanfaatkan dengan baik sebagai
pendukung fungsi lingkungan. Begitu juga dengan keberadaan sampah dan
barang-barang bekas di Kota Medan yang
masih belum termanfaatkan
dengan baik dan belum disentuh oleh inovasi teknologi hijau sederhana yang
dapat bermanfaat
bagi perbaikan
lingkungan. Kebijakan untuk memulihkan
kembali kondisi lingkungan hidup di kota Medan dapat dilakukan dengan
berbagai macam cara. Pada tingkatan pengembalian
lahan luas
untuk direklamasi menjadi lahan terbuka
hijau adalah cara birokrasi tertinggi di kota Medan. Pada tingkatan yang lebih
sederhana dan langsung berhubungan dengan penduduk sebagai penyebab
dan penerima dampak, penerapan teknologi
hijau sederhana
berupa teknologi Vertikultur adalah salah satu
solusi yang aman, efisien, mudah, dan akan memberikan dampak yang sangat
besar apabila dilakukan oleh penduduk secara tersistematis, terstruktur, dan
massif. Sebagai sebuah teknologi pertanian dan perkebunan sederhana,
bercocok tanam sayur dan tumbuhan bermanfaat lainnya dengan teknologi
vertikultur amat sangat membantu untuk
menekan dampak
buruk lingkungan.
Apalagi teknologi
vertikultur dengan
memanfaatkan sampah dan barang-barang bekas serta
dinding pagar serta rumah penduduk adalah cara dan teknologi yang ramah
tanpa memerlukan birokrasi serta dapat dilakukan oleh siapa saja dimana saja.
Teknologi
vertikulur dengan
memanfaatkan barang
bekas dan
menanaminya dengan berbagai jenis tanaman
sayur dan
buah akan
memberikan dampak yang tidak hanya membuat wajah kota menjadi bersih
karena limbah barang bekas berkurang, namun tanaman yang ditanam akan
memberikan
dampak baik
bagi pengurangan
emisi gas
karbon, memberikan pemandangan yang hijau
dan asri
serta bermanfaat
bagi kesehatan jika dikonsumsi. Penerapan
teknologi vertikultur
dengan memanfaatkan barang-barang bekas
dan sisi-sisi rumah dan bangunan adalah bagian dari revolusi inovasi
sederhana berbasis teknologi hijau yang membantu mengurangi masalah
lingkungan perkotaan di Medan.
2. Rumusan Masalah
Beberapa perumusan masalah yang dapat dirumuskan jika menilik
21 latar belakang masalah sebelumnya
adalah sebagai berikut: a.
Bagaimana kondisi permukiman, permasalahan sampah dan barang
bekas, serta polusi udara akibat pertumbuhan penduduk di kota,
khususnya Medan?
b. Apa
dan bagaimana
inovasi teknologi Vertikultur menggunakan
barang bekas dan dampak positifnya terhadap lingkungan kota, terutama
kota Medan?
3. Tujuan
Adapun tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini, yaitu:
a. Untuk
memaparkan dan
memberikan gambaran
konkrit kondisi permukiman, polusi udara,
dan permasalahan sampah dan barang bekas akibat pertumbuhan
penduduk
di kota,
khususnya Medan.
b. Untuk mensosialisasikan apa itu
inovasi teknologi Vertikultur dan aplikasinya menggunakan barang
bekas serta dampak positif apa saja yang dapat ditimbulkan terhadap
lingkungan kota, terutama kota Medan yang ingin “berhias”.
4. Manfaat
Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penulisan karya ilmiah
ini adalah: a.
sebagai sarana
informatif bagi
seluruh lapisan masyarakat kota Medan mengenai kondisi konkrit
masalah lingkungan di kota Medan; b.
sebagai bahan informasi kepada seluruh pembaca dan penduduk kota
Medan mengenai
teknologi vertikultur menggunakan barang-
barang bekas diserta bagaimana cara dan
aplikasinya agar
dapat diterapkan di seluruh tempat di kota
Medan guna mendukung terciptanya Medan yang bersih, hijau, asri, dan
sehat; dan
c. sebagai bahan pertimbangan bagi
seluruh pengambil kebijakan di kota Medan khususnya lembaga yang
menangani
masalah lingkungan
untuk dapat mensosialisasikan dan menyebarluaskan
gagasan yang
ditawarkan dalam guna menciptakan kota Medan yang lebih bersih, hijau,
asri, dan sehat.
5. Uraian Gagasan a.
Kondisi Gagasan Terdahulu Pada
masalah lingkungan
perkotaan, solusi
yang acapkali
ditawarkan adalah membuka kembali lahan dan ruang terbuka hijau. Hal ini
merupakan salah satu langkah yang sangat baik dikarenakan ruang terbuka
hijau RTH adalah salah satu sarana yang sangat memungkinkan untuk
dapat
meminimalisir dampak
kerusakan lingkungan kota dikarenakan akumulasi polusi udara dan banjir yang
kerap meningkat. Di beberapa referensi ilmiah dan buku-buku yang ditulis para
ahli juga memaparkan kalau ruang terbuka hijau RTH adalah sarana
yang harus dipenuhi oleh wilayah kota. Prof. Irwan Djamal dalam bukunya
bahkan
mengatakan Penghijauan
22 Perkotaan dengan menyediakan hutan
kota dan RTH adalah sebuah misi yang harus sesegera mungkin dilakukan.
Begitu juga dengan Otto Soemarwoto yang
menekankan pentingnya
ketersediaan ruang terbuka hijau untuk menjadi
penyangga kota
dalam meminimalisisr dampak lingkungan
yang bersifat buruk. Wilayah-wilayah lain di Indonesia, seperti Jakarta sudah
mulai merintis kembali unuk mulai membuka ruang terbuka hijau seluas-
luas yang diinginkan. Untuk memenuhi RTH seluas 35 dari luas wilayah
administrasi,
dibutuhkan tingkat
komitmen yang tinggi dari pengambil kebijakan
pemerintahan tertinggi
karena untuk
membuka RTH
dibutuhkan lahan yang benar-benar bebas sengketa. Namun, jika melihat
kondisi kota sekarang, khususnya Medan, bukan hal yang mustahil jika
RTH
dapat terpenuhi
dengan memanfaatkan tanah publik milik
pemerintah dan tanah yang menjadi area publik seperti makan dan taman.
Namun, membuka RTH publik yang hanya melibatkan pemerintah secara
tunggal akan membuat usaha perbaikan lingkungan
kota berjalan
lambat, disamping usaha pemerintah yang ingin
kembali membuka RTH, usaha lain yang dibutuhkan adalah melibatkan
seluruh
elemen masyarakat
yang mendiami
kota untuk
turut menghijaukan
kota dengan
cara sederhana dan memanfaatkan teknologi
hijau sederhana tepat guna namun berdampak sistemik yang baik.salah
satu usaha yang dapat dilakukan adalah dengan mensosialisasikan teknologi
vertikultur dan mengaplikasikannya.
b. Gagasan yang Diajukan