Struktur Hutan Kota PEMBAHASAN 2.1. Manfaat Hutan Kota

187 burungherbivora yang menyukainya unduk datang, mencari makan, bercegkrama atau bersarang. Kehadiran burung juga dapat terjadi karena adanya informasi dari hutan kota terhadap burung misalnys bentuk tajuk, aroma, dahan, ranting maupun estetika dari vegetasi yang ada. - Pengendalian dan Mengurangi Polusi Udara Dan Limbah Fungsi pengendalian atau mengurangi polusi udara dan limbah, menyaring debu. Debu atau zat partikular terdiri dari beberapa komponen zat pencemar. Dalam sebutir debu terdapat unsur-unsur seperti garam sulfat, sulfuroksida, timah hitam, asbestos, oksida besi, silika, jelaga dan unsur kimia lainnya. Pencemaran debu secara langsung dapat menyebabkan kerusakaan pada organ pernapasan dan kulit. Menurut hasil penelitian Zoer’aini Djamal Irwan, menunjukan bahwa hutan kota dapat menurunkan kadar debu sebesar 46,13 di siang hari pada permulaan musim hujan. Hutan kota yang berstrata banyak lebih efektif menurunkan kadar debu sebesar 53,56 dibandingkan dengan hutan kota berstrata dua menurunkan kadar debu sebesar 42,89. Berbagai hasil penelitian lainnya menunjukkan bahwa vegetasi dapat mengakumulasi berbagai jenis polutan.

2.4. Struktur Hutan Kota

Struktur huatn kota ditentukan oleh keanekaragaman vegetasi yang ditanam, sehingga terbangun hutan kota yang berlapis-lapis dan berstrata baik secara vertikal maupun horizontal yang meniru hutan alam. Struktur hutan kota yaitu kombinasi tumbuh- tumbuhan yang menyusun hutan kota, struktur hutan kota dapat diklasifikasikan sebagai berikut: - Struktur Hutan Kota Berstrata Dua Yaitu komunitas tumbuh-tumbuhan hutan koya yang hanya terdiri dari pepohonan dan rumput atau penutup tanah lainnya, dengan kata lain hutan kota berstrata dua bisa dikatakan hanya untuk ruang lingkup yang kecil atau sedang, tidak untuk ruang lingkup yang besar. - Struktur Hutan Kota Berstrata Banyak Yaitu komunitas tumbuh-tumbuhan hutan kota selain terdiri dari pepohonan dan rumput juga terdapat semak, terna, liana, epifit, tanaman rapat tidak beraturan, dengan strata dan komposisi meniru komunitas tumbuh-tumbuhan hutan alam. Struktur hutan kota berstrata banyak terbukti dalam penelitian Zoer’aini Djamal Irwan, paling efektif menanggulangi masalah lingkungan kota yang berhubungan dengan suhu udara, kebisingan, debu, dan kelembaban udara. Hasil analisis secara multidimensi dari lima jenis hutan kota, ternyata bukan hutan kota yang berbentuk 188 menyebar strata banyak paling efektif menanggulangi masalah lingkungan kota di sekitarnya. Fungsi dan manfaat hutan kota yang berbentuk menyebar ini akan menyebar pula, jika dibandingkan dengan fungsi dan peranan hutan kota yang berbentuk bergerombol. Dari hasil penelitian ini jelas terlihat bahwa persepsi selama ini tentang hutan kota dapat dikembangkan yaitu mengembangkan bentuk dan struktur komunitas tumbuh- tumbuhan yang menyusunnya. Bentuk dan struktur hutan kota ini merupakan usaha untuk mengatasi semakin berkurangnya lahan untuk hutan kota, dapat di imbangi dengan fungsi hutan kota itu. Peningkatan fungsi hutan kota adalah dengan cara peningkatan struktur yang berlapis- lapisstratayang menyerupai hutan alam. Dalam hal ini disamping berusaha untuk mendapatkan lahan untuk hutan kota, juga diusahakan penigkatan struktur komunitas tumbuh-tumbuhan yang menyusunnya.

2.5. Penataan Hutan Kota untuk Kemajuan Berhias di Kota Medan