Bahan dan Alat Penelitian Pendekatan Penulisan Sumber Penulisan Sasaran Penulisan Tahapan Penelitian Persiapan Tepung Bulu Ayam TBA

132 berupa protein kolagen untuk memberikan kekuatan dan kekakuan pada tulang. Tulang ikan merupakan limbah industry pengolahan ikan yang memiliki kandungan kalsium terbanyak diantara tubuh ikan, selain itu tulang mengandung sekitar 1 asam sitrat. Trilaksani et al, 2006 Protein tulang ikan sebagian besar terdiri atas protein kolagen dengan asam amino penyusun utamanya adalah prolin, glisin dan alanin Trilaksani, 2006. Pada ikan kira-kira sebanyak 99 kalsium terdapat pada jaringan tubuh, kerangka dan sirip Thalib, 2009. Pada tulang ikan, level kalsiumnya sangat tinggi yaitu sebesar 39,24 39,24 g100 g bahan. Protein tulang ikan sebagian besar terdiri atas protein kolagen dengan asam amino penyusun utamanya adalah prolin, glisin dan alanin. Dalam kondisi alami protein fibriler atau skleroprotein ini sulit untuk dicerna oleh enzim pepsin dan pankreatin Winarno, 1997 atau tripsin dan kemotripsin menjadi asam- asam amino Alais dan Linden, 1991. Oleh karena itu perlu proses hidrolisis dan pelarutan protein tersebut dengan cara pemanasan.

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pasar Tradisional, Medan. Analisis pakan dilakukan di Laboratorium Kimia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan. Pelaksanaan penelitian selama 4 minggu, mulai tanggal 15 September sampai 12 Oktober 2014.

3.2 Bahan dan Alat Penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Bulu ayam, Penelitian ini menggunakan 300 gram bulu ayam. 2. Tulang ikan, Penelitian ini menggunakan 50 gram tulang ikan. 3. NaOH, NaOH yang digunakan sebanyak 10 gram, fungsi NaOH untuk memutuskan ikatan keratin. 4. Air, Air yang digunakan sebanyak 1500 ml 5. H2SO4 6. CuSO 7. Phenolftalin 8. HCl 9. HgNO3 10. Aquades 11. EDTA Ethilen Diamin Tetra Asetat Dihidrat 12. Air kapur Alat yang digunakan dalam penelitian ini : 1. Peralatan yang digunakan meliputi alu dan lumpang untuk penghalusan bulu ayam dan melumatkan tulang ikan 2. Timbangan neraca analitik 133 3. Ember untuk tempat perendaman. 4. Mesin pembutiran pembentuk pelet 5. Labu digesti 6. Penangas Air 7. 1 Set alat titrasi 8. Kertas saring 9. Labu ukur 10. Erlenmeyer

3.3 Pendekatan Penulisan

Pendekatan penulisan yaitu dengan Pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan ini melalui Studi Literatur yang mana pada tahap ini dilakukan untuk mencari landasan teoritis yang digunakan dalam upaya memecahkan masalah yang dibahas secara langsung dalam penulisan ini.

3.4 Sumber Penulisan

3.5 Sasaran Penulisan

Adapun sasaran penulisan karya tulis ini adalah Masyarakat kota Medan yang heterogen secara umum dan pembuat pelet ayam petelur secara khusus.

3.6 Tahapan Penelitian Persiapan Tepung Bulu Ayam TBA

Bulu ayam dikumpulkan dari tempat-tempat pemotongan ayam yang berada di pasar tradisional, Medan. Setelah bulu ayam yang terkumpul lalu dicuci untuk membersihkan kotoran- kotoran yang mungkin melekat pada bulu ayam. Setelah dicuci maka dilakukan perendaman dengan NaOH yang bertujuan untuk memutus rantai keratin yang terdapat pada bulu, dengan putusnya rantai keratin Bulu Ayam Tepung bulu ayam + NaOH Tulang Ikan Folutan Tepung Ikan + Air Kapur Tepung Ikan + Tepung Ayam maka semakin baik daya cernanya, setelah perendaman dengan NaOH kemudian dicuci lalu dilakukan pengeringan dengan menjemur di bawah sinar matahari selama 6 jam, 134 setelah kering bulu ayam dihaluskan dengan cara ditumbuk. Pada metode ini dilakukan 4 perlakuan untuk melihat kualitas daya cerna paling baik yaitu dengan cara membuat 3 tempat perendaman bulu ayam + NaOH, dengan lama perendaman yang berbeda dan sebagai kontrol Bulu ayam tidak direndam dengan NaOH T0= kontrol, T1=12 jam, T2 = 24 jam, dan T4=48 . Persiapan Tepung Tulang Ikan Tulang ikan dikumpulkan dari rumah makan, setelah tulang ikan terkumpul lalu dicuci untuk membersihkan kotoran-kotoran yang masih melekat. Setelah dicuci kemudian direndam dengan air kapur yang bertujuan untuk menambah kalsium. Setelah direndam kemudian di haluskan dengan menggunakan lumpang dan alu, setelah halus tepung tulang ikan direndam menggunakan air kapur selama 24 jam lalu jemur. Setelah di dapatkan tepung bulu ayam dan tepung tulang ikan, kemudian kedua bahan tersebut dicampur kemudian di fermentasi setelah itu akan dibentuk menjadi pelet.

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN