Masalah Sampah KAJIAN TEORI 1.

28 1970-an menjadi 10 pada saat ini. Ruang terbuka hijau yang ada sebagian besar telah dikonversi menjadi infrastruktur perkotaan dan kawasan permukiman baru. Keberadaan infrastruktur perkotaan dan kawasan permukiman yang ada di wilayah kota semakin tahun semakin padat sehingga ruang terbuka hijau sebagai pengabsorbsi polusi udara dan penyeimbang siklus hidrologis kota secara ekologis mengalami gangguan secara signifikan. Pada akhirnya pembangunan infrastruktur yang hanya didasari pada kehendak dan seleran manusia menggeser nilai-nilai lingkungan yang sangat penting. Fakta di lapangan menyatakan bahwa keberadaan RTH yang jauh dari proporsi ideal, kekuatan pasar yang dominan merubah fungsi lahan sehingga keberadaan RTH semakin terpinggirkan bahkan diabaikan fungsi dan manfaatnya. Tata ruang yang diharapkan dapat mengakomodasi seakan tidak berdaya menahan mekanisme pasar Dwihatmojo, 2013. Gambar 3: Kondisi Kepadatan permukiman tanpa inovasi teknologi hijau, menghilangkan wajah kota yang hijau, bersih, asri, dan sehat

b. Masalah Sampah

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Proses yang dimaksud adalah proses yang dilakukan oleh manusia, dalam proses-roses alam tidak ada sampah,yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak. Sampah juga dapat berupa zat padat, cair, dan gas. Sampah merupakan konsekuwensi dari adanya aktivitas manusia. Sejalan dengan peningkatan pendudukdan gaya hidup sangat berpengaruh pada volume sampah. Jenis sampah terbagi atas 2 macam, yakni sampah organik dan anorganik. Sampah organik diantaranya daun- daunan, sayuran dan buah-buahan yang terbuang dari proses memasak, serta makanan sisa nasi basi, tulang ikan, bungkus dari daun dan lain-lain, sampah anorganik diantaranya botol kaca bekas, kertas, kaleng kertas, bekas kemasan kue, rangka meja, besi, dan rangka beton, berbagai plastik bekas wadah shampo, deterjen, ember, dan lainnya. Dari kedua golongan sampah tersebut, sampah anorganik diketahui memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi dalam penanganan sampah dibanding sampah organik karena tidak dapat diurai oleh alam dan menjadi masalah serius bagi pencemaran tanah. Salah satu sampah yang tergolong anorganik adalah sampahlimbah yang berupa plastik. Selain menimbulkan masalah pencemaran tanah, limbah plastik termasuk botol bekas yang terbuat dari bahan polyethylene terephthalate atau PET disinyalir 29 mengandung zat karsinogen penyebab kanker. Zat ini membahayakan tubuh jika terminum. 3. Dari keseluruhan sampah plastik, 60 diketahui belum termanfaatkan dengan baik Setiawan, dkk, 2011. Meningkatnya kuantitas penduduk kota, maka makin tinggi pula pola konsumsi instan yang meningkatkan volume sampah perkotaan. Salah satunya sampah botol minuman kemasan, dan sampah lain bekas konsumsi langsung penduduk kota untuk kebutuhan sehari-hari. Akibatnya sampah barang-barang bekas kian meningkat jumlahnya. Jika hal ini terus dibiarkan, tidak hanya mengganggu keasrian wilayah kota,namun juga dampak menimbulkan efek samping yang buruk terhadap lingkungan seperti timbulnya penyakit yang mewabah karena lingkungan yang dikotor sampah dan juga dapat memicu terjadinya banjir. Produksi rata-rata sampah perkotaan sekitar 0,5-0,8 kgorang Kambuaya, 2012. Gambar 4: Sampah barang bekas dan botol sisa konsumsi penduduk kota

c. Polusi Udara Pencemaran