32 yang menyenagkan Lukman, LIPI
2011. Kelebihan
sistem pertanian
vertikultur: efisiensi penggunaan lahan karena yang ditanam jumlahnya lebih
banyak dibandingkan
sistem konvensional, penghematan pemakaian
pupuk dan pestisida, kemungkinan tumbuhnya rumput dan gulma lebih
kecil, dapat dipindahkan dengan mudah karena tanaman diletakkan dalam
wadah
tertentu, mempermudah
monitoringpemeliharaan tanaman, dan adanya
atap plastik
memberikan keuntungan
mencegah kerusakan
karena hujan,
menghemat biaya
penyiraman karena
atap plastik
mengurangi penguapan Damastuti, 1996.
Selanjutnya, Damastuti 1996 menjabarkan bahwa jenis tanaman
yang dapat ditanam dengan sistem ini sangat banyak, misalnya tanaman buah
dan sayur semusim kangkung, bayam, sawi, selada, kubis, wortel, tomat,
terong, cabai dan lain-lainnya, juga bunga seperti anggrek, bougenville,
mawar, melati, azelea dan kembang sepatu yang diatur tingginya dengan
pemangkasan.
Lingkungan yang
dibutuhkan adalah tersedianya unsur hara makro dan mikro, cukup sinar
matahari dan karbondioksida untuk fotosintesis
dan oksigen
untuk pernapasan. Hal lain yang perlu
diperhatikan adalah ketinggian daerah yang hendak ditanami karena berkaitan
dengan temperatur dan kelembaban udara. Juga derajat keasaman tanah.
3.2. Media Tanam Vertikultur
Media tanam adalah tempat tumbuhnya tanaman untuk menunjang
perakaran. Dari media tanam inilah tanaman menyerap makanan berupa
unsur hara melalui akarnya. Media tanam
yang digunakan
adalah campuran antara tanah, pupuk kompos,
dan sekam dengan perbandingan 1:1:1. Setelah
semua bahan
terkumpul, dilakukan pencampuran hingga merata.
Tanah dengan sifat koloidnya memiliki kemampuan untuk mengikat unsur
hara, dan melalui air unsur hara dapat diserap oleh akar tanaman dengan
prinsip pertukaran kation. Sekam berfungsi untuk menampung air di
dalam
tanah sedangkan
kompos menjamin tersedianya bahan penting
yang akan diuraikan menjadi unsur hara yang diperlukan tanaman.
Seperti halnya
menanam, menyemaikan benih juga memerlukan
wadah dan media tanam. Wadah bisa apa saja sepanjang dapat diisi media
tanam seperlunya dan memiliki lubang di bagian bawah untuk mengeluarkan
kelebihan
air. Persemaian
menggunakan wadah
khusus persemaian benih yang disebut tray
dengan jumlah lubang 128 buah tray lain jumlah dan ukuran lubangnya
bervariasi. Dapat juga persemain menggunakan
sebuah pot
ukuran sedang dan sebuah bekas tempat kue.
Adapun untuk media tanamnya adalah media tanam dari produk jadi yang
bersifat organik Lukman, LIPI 2011.
33
Gambar 7: Media dan wadah tanam teknologi Vertikultur
3.3. Manfaat
Tanaman Pada
Teknologi Vertikultur
Jenis tanaman
yang dapat
ditanam dengan teknologi vertikultur sangat banyak, misalnya tanaman buah
dan sayur semusim kangkung, bayam, sawi, selada, kubis, wortel, tomat,
terong, cabai dan lain-lainnya, juga bunga seperti anggrek, bougenville,
mawar, melati, azelea dan kembang sepatu yang diatur tingginya dengan
pemangkasan Damastuti, 1996. Jenis- jenis tanaman tersebut yang pasti selain
memiliki nilai gizi untuk dikonsumsi untuk beberapa jenis sayur, berfungsi
juga sebagai penghias untuk beberapa jenis tanaman bunga, juga memiliki
fungsi ekologis sebagai pengabsorbsi penyerap dan pereduksi polusi udara
di wilayah kota.
Menurut Cahyono 2005 pada siang hari tumbuhan menghasilkan
Oksigen O
2
dan menghirup
Karbondioksida CO
2
, sedangkan pada malam hari sebaliknya, tumbuhan
menghasilkan Karbondioksida CO
2
dan menghirup Oksigen O
2
. Gas-gas di udara akan didifusikan ke dalam
daun melalui stomata mulut daun pada
proses fotosintesis
atau terdeposisi oleh air hujan kemudian
didifusikan oleh akar tanaman. Gas pencemar yang masuk ke jaringan daun
melalui lubang stomata yang berada pada epidermis atas. Masing-masing
stomata dapat membuka jika tekanan air internal berubah, yang merupakan
lubang keluar masuk polutan walaupun secara umum terdapat kutin pada
jaringan epidermis atas, gas pencemar dapat masuk ke jaringan daun melalui
sedikit stomata.
Berikut adalah daftar contoh jenis beberapa
tanaman dengan
kemampuannya menyerap
dan mereduksi polusi udara berupa gas
karbon.
No Jenis Tanaman
Rata-rata Pengurangan CO
ppm 1
Anak Nakal Durante erecta 0,484
67,22 2
Azalea Rhododendron
indicum 0,388
53,89 3
Kembang Sepatu Hibiscus rosa-sinensis
0,236 32,78
4 Bayam
Merah Aerva
sanguinolenta 0,490
68,06
3.4. Pemanfaatan Sampah Barang