Kerangka Pikir KAJIAN PUSTAKA

2. Hasil Belajar IPS Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar ranah kognitif yang didapatkan dari hasil tes pada mata pelajaran IPS. Hasil belajar IPS yang baik dapat dimaksimalkan dengan menggunakan alat bantu belajar sehingga mempermudah siswa dalam mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal.

F. Kerangka Pikir

Di satuan pendidikan tingkat sekolah dasar terdapat beberapa mata pelajaran pokok, diantaranya Matematika, Bahasa Indonesia, IPA, IPS, dan Pkn. Yang menjadi pokok bahasan dalam penelitian ini adalah mata pelajaran IPS. Dalam pembelajaran IPS tingkat sekolah dasar cakupannya berbeda dengan IPS pada umumnya dalam tingkat sekolah dasar cakupannya masih tergolong sempit, yaitu dalam pembelajaran IPS tingkat sekolah dasar mempelajari manusia dalam semua aspek kehidupan dan interaksinya dalam kehidupan masyarakat. Berbeda dengan IPS umum yang membahas kehidupan sosial yang didasarkan pada bahan kajian geografi, ekonomi, sejarah, antropologi, sosiologi, dan tata Negara. Keberadaan siswa dengan status dan kondisi sosial yang berbeda-beda tentunya akan menghadapi masalah yang berbeda pula dalam perjalanan hidupannya. Oleh karena itu, pembelajaran IPS sangatlah penting karena materi-materi yang didapatkan siswa di sekolah dapat dikembangkan menjadi sesuatu yang lebih bemakna ketika siswa berada di lingkungan masyarakat, baik di masa sekarang ataupun di masa yang akan datang. Fakta yang terjadi di beberapa tempat menunjukkan bahwa hasil belajar IPS di sekolah dasar masi tergolong rendah. Seperti masalah yang ditemukan di SD Muhammadiyah Bogor Gunungkidul. Rata-rata hasil belajar ips siswa kelas V baru mencapai 63,2, sedangkan pada mata pelajaran lain yaitu pada mata pelajaran Bahasa Indonesia rata-rata hasil belajar sebesar 78,95, kemudian pada mata pelajaran IPA rata-rata hasil belajarnya sebsar 71,4, dan pada mata pelajaran Matematika rata-rata hasil belajra sebesar 65,1. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar IPS termasuk yang paling rendah dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya. Hal tersebut tidak terlepas dari kuarngnya guu dalam memanfaatkan media secara optimal. Kurangnya guru dalam memanfaatkan media secara optimal terlihat pada saat dikalkukannya observasi pra penelitian. Di kelas sudah terdapat media yang cukup lengkap mulai dari media cetak yang beupa gamabr pahlawan, peta, gambar pakaian adat beserta senjata tradisional dan rumah adat yang ada di dinding kelas, selain media cetak terdapat juga proyektor yang sudah dipasang secara permanen di langit-langit kelas. Berdasarkan pengamatan permasalahan yang ada dapat ditangani dengan mengadakan perubahan pada pembelajaran IPS. Perubahan dapat dilakukan dengan penyempurnaan RPP yang digunakan dan penggunaan media pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran agar lebih dimaksimalkan lagi. Berkaitan dengan media pembelajaran yang digunakan, peneliti akan memilih menggunakan media audiovisual untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas V SD Muhammadiyah Bogor Gunungkidul. Penggunaan media audiovisual dapat meningkatkan hasil belajar IPS menjadi lebihi baik. Hal ini disebabkan karena dalam penggunaan media audiovisual siswa dapat mengalami secara langsung materi yang ditayangkan oleh guru yaitu materi kenampakan alam, keanekaragaman budaya dan bangsa, serta pembagian waktu yang ada di Indonesia. Penggunaan media audiovisual juga lebih efektif dalam mengefektifkan kegiatan pembelajaran. Siswa sudah dapat membedakan kenampakan alam dan buatan, menunjukkan dan menyebutkan keanekaraman budaya dan bangsa, serta menunjukkan pembagian waktu yang ada di Indonesia. Maka dari itu penggunaan media audiovisual terhadap hail belajar pada mata pelajaran IPS SD Muhammadiyah Bogor Gunungkidul meningkat. Berikut bagan kerangka berpikir dalam penelitian ini Rendahnya hasil belajar IPS siswa keas V SD Muhammadiyah Bogor Gunungkidul Guru belum menggunakan media yang ada secara optimal Media audiovisual lebih efektif dalam pembelajaran Hasil belajar IPS siswa kelas V SD Muhammadiyah Bogor Gunungkidul meningkat

G. Hipotesis Tindakan