Pembahasan Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN

Tabel 21. Peningkatan Aktivitas Siswa Hasil Data Guru Siklus I Siklus II Observasi - 68 72,75 Berdasarkan hasil pencermatan dokumen nilai siswa, rata-rata nilai siswa dari pratindakan ke siklus I mengalami peningkatan, begitu juga dengan rata- rata nilai siswa dari siklus I ke siklus II juga mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat diketahui bahwa kriteria keberhasilan sudah tercapai, sehingga penelitian dihentikan.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Pada awal penelitian, nilai mata pelajaran IPS siswa kelas V SD Muhammadiyah Bogor tergolong rendah karena belum mencapai KKM. Berdasarkan hasil observasi hasil belajar pratindakan yang dilakukan peneliti, diperoleh data nilai rata-rata kelas sebesar 63,2. Hasil tersebut menggambarkan bahwa hasil belajar IPS siswa masih rendah. Hal ini disebabkan karena guru kurang menggunakan media yang menarik dan penggunaan model pembelajaran yang kurang tepat bagi siswa. Kegiatan pembelajaran masih menggunakan model pembelajaran yang kegiatannya masih berpusat pada guru, sehingga siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatan tersebut bertolak belakang dengan pendapat Purwanto 2010:45 hasil belajar merupakan perolehan dari proses belajar siswa sesuai dengan tujuan pengajaran. Pada hal lain mata pelajaran IPS merupakan mata pelajaran yang membutuhkan daya ingat yang ekstra, hal ini diesebakan karena mayoritas materi pada mata pelajaran IPS merupakan hafalan. Sehingga siswa lebih berpikir ekstra untuk menghafal dan mengingat materi yang disampaikan oleh guru. dari hal tersebut hendaknya guru menggunakan strategi pembelajaran yang variatif sehingga siswa tidak mudah merasa bosan. Selain itu hal penting yang perlu guru perhatikan adalah penggunaan media. Media pembelajaran hendaknya media yang menarik agar dapat menarik perhatian siswa dan membantu siswa dalam menghafal materi yang diajarkan oleh guru. Dalam hal ini media yang digunakan adalah media audio visual. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Arsyad 2002: 10. Penggunaan media dalam pembelajaran merupakan salah satu upaya agar hasil belajar dapat meningkat, terutama dengan menggunakan media audi visual karena dengan melihat dan mendengar materi yang disampaikan akan lebih mudah diterima siswa dengan baik. Hubungan guru dan siswa merupakan elemen yang paling penting dalam setiap kegiatan pembelajaran, guru harus mampu menciptakan suasana belajar yang menarik dan menyenagkan bagi siswa. Dalam hal ini peran media pembelajaran sangat penting terutama media audiovisual. Dengan pembelajaran yang menarik dan menyenagkan tersebut, siswa dapat dengan mudah memaham materi pelajran dengan cepat. Sehingga hasil belajar peserta didik dapat meningkat. Oleh karena itu pembelajaran IPS hendaknya menggunalan media, terutama media audiovisual. Pada pembelajaran IPS menggunakan media audiovisual siklus I, hasil belajar mengalami peningkatan. Hal tersebut terlihat dari hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari 63,2 pada saat pratindakan meningkat menjadi 71,7 pada siklus I. Pada siklus I sebanyak 12 siswa atau 54,5 siswa dinyatakan tuntas atau mendapat nilai ≥ 70. Presentase tersebut mengalami peningkatan dibandingakan dengan presentase ketuntasan pra tindakan. Meskipun mengalami peningkatan, nilai rata-rata dan presentase ketuntasan tersebut belum memenuhi kriteria keberhasilan dalam penelitian ini yaitu sebesar 70 siswa mendapat nilai ≥ 70. Kemudian pada siklus II rata-rata hasil belajar siswa meningkat lagi menjadi 79,3. Pada siklus II sebanyak 22 siswa atau 100 dinyatakan telah tuntas atau mendapat nilai ≥ 70. Peningkatan hasil belajar siswa disebabkan guru telah menggunakan media audiovisual dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu dengan menggunakan media audiovisual membuat siswa menjadi lebih antusias dan senang dalam mengkuti kegiatan pembelajaran. Hal ini terlihat pada pembelajaran IPS menggunakan media audiovisual siklus I, aktvitas siswa mengalami peningkatan dari 68 pada siklus I meningkat menjadi 72,75 pada siklus II. Peningkatan aktivitas belajar siswa juga disebabkan karena guru telah menggunakan media audiovisual. Dengan menggunakan media audiovisual, siswa menjadi lebih antusias dalam kegiatan pembelajaran. Penelitian tindakan kelas pada siklus I masih terdapat bebrapa kendala. Oleh karena itu, penelitian tindakan kelas dilanjutkan ke siklus II dengan melihat catatan-catatan penting yang masih perlu direfleksikan lagi untuk kekagiatan pembelajaran selanjutnya di siklus II. Tindakan yang dilakukan pada siklus II masih tetap menggunakan media audiovisual dengan catatan dari refleksi siklus I. pada siklus II ini guru mengkondisikan siswa serta membimbing siswa dalam kegiatan pembelajaran agar siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu dalam kegiatan kelompok guru juga membimbing siswa agar tidak ada sisiwa yang pasif dalam aktivitas kelompok. Dengan penggunaan media audiovisual, siswa menjadi lebih aktif dan antusias dalam kegiatan pembelajaran di kelas karena hal tersebut berakibat pada peningkatan hasil belajar siswa. Data yang ada menunjukkan peningkatan hasil belajar IPS sebelum melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media audiovisual dan setelah melakukan kegiatan pembelajara dengan menggunakan media audiovisual, sehingga penelitian hanya dilakukan sampai siklus II. Dari hasil penelitian, terbukti bahwa penggunaan media audiovisual dalam pembelajaran IPS ini dinilai berhasil dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sadiman 2003: 6 menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat mendorong siswa untuk belajar. Pada hal ini media audiovisual memberikan pengalaman belajar yang lebih menarik dan menyenangkan. Hal ini disebabkan karena siswa bisa melihat dan mendengar video pembelajaran secara langsung. Dengan pembelajaran yang menyenangkan, siswa dapat dengan mudah memahami materi pelajaran dnegan cepat sehingga hasil belajar peserta didik pun dapat meningkat.

C. Keterbatasan Penelitian