Faktor eksternal yang dipengaruhi pada hasil belajar siswa dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu factor social yang terdiri dari masyarakat
sekitar dan juaga factor lingkungan yaitu lngkungan keluarga, lingkungan masyarakat, dan lingkungan sekolah.
d. Macam-macam Hasil belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku pada diri siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Hasil belajar diukur untuk mengetahui
pencapaian tujuan pendidikan sehingga hasil belajar harus sesuai dengan tujuan pendidikan. Menurut Purwanto 2010:49 mengemukakakn bahwa
“Hasil utama pengajaran adalah kemampuan hasil belajar yang memang direncanakan untuk diwujudkan dalam kurikulum dan tujuan pembelajaran.
Sedang hasil pengiring adalah hasil belajar yang dicapai namun tidak direncanakan untuk dicapai”.
Hasil belajar dibagi menjadi beberapa jenis. Gagne dalam Suprijono 2012:6 menyatakan bahwa “hasil belajar berupa:
a. Informasi verbal yaitu kapabilitas Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun
tertulis. b. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan
lambang. c. Strategi Kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas
kognitifnya sendiri.
d. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme
gerak jasmani. e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan
penilaian terhadap objek tersebut”. Sedangkan Menurut Susanto 2014:6 hasil belajar sebagaimana yang
telah dijelaskan meliputi: a. Pemahaman Konsep
Pemahaman konsep diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang telah dipelajari. Pemahaman menurut Bloom ini
adalah seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap, dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa.
b. Sikap Sikap merupakan kecenderungan untuk melakukan sesuatu dengan cara,
metode, pola dan teknik tertentu terhadap dunia sekitarnya baik berupa individu-individu maupun objek-objek. Sikap menunjukkan pada perbuatan,
perilaku, atau tindakan seseorang. c. Keterampilan Proses
Keterampilan proses merupakan keterampilan yang mengarah kepada pembangunan kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai
penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam arti individu siswa. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tiga
macam hasil belajar itu pemahaman konsep kognitif, sikap afektif dan
keterampilan proses psikomotor yang akan digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa berupa tes dan non tes pada mata pelajaran IPS. Ketiga
aspek diatas akan di aplikasikan dengan menggunakan media audio visual yang akan dilaksanakan pada kegiatan pembelajaran pada siklus sesuai dengan
bentuk Penelitian Tindakan Kelas.
C. Karakteristik Siswa Kelas V SD
Siswa kelas V SD berada pada masa kanak-kanak akhir. Hal ini sama seperti pernyataan Wiyani 2013: 70 peserta didik yang berada pada periode
Sekolah Dasar berada dalam periode late childhood atau akhir masa kanak- kanak, yaitu kurang lebih berada pada rentang usia antara enam tujuh tahun
hingga tiba saatnya peserta didik menjadi individu yang matang secara seksual sekitar usia tiga belas tahun. Pada usia 67 tahun – 910 tahun, biasanya
mereka masih duduk di kelas rendah, yaitu kelas I, II, dan III Sekolah Dasar. Sedangkan, usia 910 tahun- 1213 tahun, biasanya mereka sudah duduk di
kelas tinggi, yaitu kelas IV, V, dan VI. Pada usia-usia tersebut, anak sudah cukup matang untuk menempuh
pendidikan di SD. Tahun awal masa kanak-kanak akhir yaitu saat anak mulai duduk di kelas I Sekolah Dasar, anak mengalami masa transisi dari masa
kanak-kanak awalnya dengan segala karakteristik sebelumya. Pada masa ini siswa mengalami pengalaman baru yang mengakibatkan perubahan dalam
sikap, nilai, dan perilaku. Masa transisi akan kembali terjadi pada setahun atau dua tahun terakhir pada masa kanak-kanak akhir. Siswa akan kembali
mengalami perubahan sikap, nilai, dan perilaku menuju persiapan fisik dan