5.1.6 Hubungan Antara Motivasi Diri dengan Kepatuhan Diet Penderita DM Tipe 2
Motivasi merupakan arah dan internitas dari usaha sesorang, motivasi dapat menggerakkan dan mengarahkan perilaku sesorang terhadap tujuan Ismail
et al, 2012. Motivasi diri dapat mempengaruhi perilaku kesehatan individu individu untuk berperilaku yang sehat dan menjaga kesehatannya. Wahjosumido
1985 dalam Sarwono 2004 menyatakan bahwa motivasi merupakan suatu proses psikologis yang mencerminkan interaksi antara sikap, kebutuhan, persepsi,
dan keputusan yang terjadi pada diri seseorang, dan motivasi sebagai proses psikologis timbul diakibatkan oleh faktor di dalam diri seseorang itu sendiri dan
faktor di luar dirinya. Faktor di dalam diri seseorang dapat berupa kepribadian, sikap, pengalaman dan pendidikan atau bebagai harapan, cita-cita yang
menjangkau kemasa depan. Sedangkan faktor di luar diri, dapat ditimbulkan oleh berbagai sumber dari lingkungannya atau faktor-faktor lain yang sangat kompleks
Tomboka et al, 2015. Menurut Hordget 2000 motivasi adalah psikologis yang mendorong
sekaligus mengendalikan seseorang secara langsung. Artinya dalam motivasi terkandung dorongan dan motif dimana motif tersebut dapat menentukan perilaku.
Dalam konteks perubahan pola makan bagi penderita DM, perubahan didasarkan pada keinginan penderita untuk sembuh dan mengurangi kecatatan akibat
menderita DM sehingga mereka termotivasi untuk mengikuti program diet yang dianjurkan oleh dokter Tombokan et al, 2015.
Analisis hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan uji
chi square
menunjukkan bahwa ada hubungan antara motivasi diri dengan kepatuhan
dalam menjalankan diet pada penderita diabetes mellitus tipe 2 di Puskesmas kedungmundu Kota Semarang tahun 2015 dengan nilai
p =
0,035 0,035 0,05. Hasil Penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Tri
Suci Lestari 2012 yang menyatakan bahwa ada hubungan antara persepsi dengan kepatuhan diet pasien DM tipe 2
p=
0,000. Hal ini dikarenakan pada penelitian ini maupun penelitian yang dilakukan oleh Lestari 2012 menunjukkan proporsi
kepatuhan diet DM lebih banyak pada responden yang memiliki motivasi diri baik dari pada responden yang memiliki motivasi diri kurang. Pasien DM tipe 2 yang
mempunyai keinginan motivasi yang kuat untuk sembuh akan menjadi pendorong bagi individu untuk mengikuti seluruh anjuran dalam proses
pengobatan dan penatalaksanaan penyakit tersebut. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar pasien DM tipe 2 di Puskesmas Kedungmundu memiliki
tingkat motivasi diri yang baik, hal ini didukung dengan latar belakang responden yang sebagian besar mempunyai pengetahuan yang baik sehingga akan
meningkatkan motivasi pasien, dan jawaban atas kuesioner penelitian dimana lebih dari separuh menjawab pertanyaan
favorable
dengan jawaban ―ya‖.
5.1.7 Hubungan Antara Kepercayaan Diri dengan Kepatuhan Diet Penderita DM Tipe 2