5.1.11 Hubungan Antara Dukungan Petugas Kesehatan dengan Kepatuhan Diet Penderita DM Tipe 2
Niven 2002 yang mengemukakan bahwa interaksi antara profisional kesehatan dengan pasien merupakan bagian penting dalam menentukan derajat
kepatuhan, orang – orang yang merasa menerima perhatian dari seseorang atas
kelompok biasanya cenderung mengikuti nasehat medis daripada pasien yang kurang mendapat dukungan sosial Kamalludin dan Eva, 2009.
Analisis hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan uji
chi square
menunjukkan bahwa ada hubungan antara peran tenaga kesehatan dengan kepatuhan dalam menjalankan diet dengan nilai
p =
0,021 0,0210,05. Hasil analisis
risk estimate
diperoleh nilai PR 1 dengan interval kepercayaan 1,371
– 31,317 tidak melewati angka 1, sehingga dapat diartikan bahwa dukungan tenaga kesehatan merupakan faktor risiko kepatuhan diet. Penderita
yang kurang mendapat dukungan dari petugas kesehatan mempunyai risiko 2 kali tidak patuh dalam menjalani diet dibandingkan dengan penderita yang mendapat
dukungan baik dari petugas kesehatan. Dukungan dari tenaga kesehatan sangat diperlukan oleh pasien sebagai pemberi pelayanan kesehatan, penerimaan
informasi bagi pasien dan keluarga serta rencana pengoatan selanjutnya. Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Runtukahu et
al 2015 yang menunjukkan adanya hubungan antara motivasi dari petugas kesehatan dengan tingkat kepatuhan diet. Hal ini dikarenakan pada penelitian ini
maupun penelitian yang dilakukan oleh Runtukahu 2015, proporsi kepatuhan diet DM lebih tinggi pada responden yang mendapat dukungan baik dari petugas
kesehatan dibandingkan dengan responden yang kurang mendapat dukungan dari petugas kesehatan.
Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Putra 2015 yang menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang sinifikan antara
komunikasi petugas kesehatan dengan perilaku menjalankan diet pada penderita DM tipe 2.
5.1.12 Faktor Dominan yang Mempengaruhi Kpatuhan Penderita dalam Menjalankan Diet Diabetes Mellitus
Hasil penenlitian ini menunjukkan bahwa penderita DM tipe di wilayah puskesmas Kedungmundu sebagian besar 68,8 tidak patuh dalam menjalankan
diet diabetes mellitus. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa dukungan keluarga merupakan faktor yang sangat dominan terhadap kepatuhan diet diabetes
mellitus
p
=0,001, OR=45,915. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Anggina dkk 2010, yang menyatakan terdapat hubugan keluarga
dengan kepatuhan pasien dalam melaksanakan diet di poli penyakit dalam RSUD Cibabat Cimahi Anggina, dkk, 2010.
Cohen dan Syme 1996 dalam Friedman 1998 mengemukakan bahwa dukungan keluarga merupakan keadaan yang bermanfaat bagi individu yang
diperoleh dari orang lain sehingga orang akan tahu bahwa ada orang lain yang memperhatikan, menghargai dan mencintainya Hasbi, 2012
Efek dari dukungan sosial yang berasal dari keluarga terhadap kesehatan dan kesejahteraan berfungsi bersamaan. Secara lebih spesifik keadaan dukungan
keluarga yang adekuat terbukti berhubungan dengan menurunnya mortalitas, lebih
mudah sembuh dari sakit, fungsi kognitif, fisik dan kesehatan emosi Anggina dkk, 2010.
Dominan faktor dukungan keluarga yang mempengaruhi kepatuhan dalam menjalankan diet diabetes mellitus pada penderita DM tipe 2 di wilayah
puskesmas Kedungmundu dikarenakan usia rata – rata responden dalam penelitian
ini adalah 60 tahun yang masuk dalam kategori lansia. Kondisi seperti ini sangat berpengaruh terhadap faktor psikologis yang stabil dan penurunan fungsi tubuh,
sehingga keluarga menjadi semakin kahawatir terhadap kesehatan penderita, oleh karena itu keluarga merasa perlu untuk memberikan dukungan positif terhadap
anggota keluarga yang menderita penyakit DM tipe 2, baik dukungan informasional, emosional, instrumental, dan penilaian.
5.2 HAMBATAN DAN KELEMAHAN PENELITIAN