Hubungan Antara Jenis Kelamin dengan Kepatuhan Diet Penderita DM Tipe 2

tentu lebih mengetahui pentingnya diet apabila tidak ditunjang dengan pengetahuan dan pengalaman yang pernah dialami. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Suhadi dengan fokus penelitian pada kepatuhan penderita dalam melakukan penatalksanaan hipertensi 2011 yang mengemukakan bahwa usia mempengaruhi kepatuhan penderita dengan nilai p= 0,002. Perbedaan ini dikarenakan karakteristik sampel pada penelitian yang dilakukan oleh Suhadi adalah penderita lanjut usia 60 – 74 tahun dan lanjut usia tua ≥75 tahun, sedangkan pada penelitian ini adalah usia dewasa 20 – 59 tahun dan lanjut usia 60 – 74 tahun.

5.1.2 Hubungan Antara Jenis Kelamin dengan Kepatuhan Diet Penderita DM Tipe 2

Rosenstock et al dalam Lestari 2012 menyebutkan bahwa jenis kelamin bukan merupakan faktor yang berhubungan langsung dengan kepatuhan melainkan berhubungan langsung dengan persepsi dan persepsi itulah yang berhubungan langsung dengan kepatuhan, dengan kata lain jenis kelamin akan mempengaruhi perubahan mental penderita untuk memutuskan melakukan tindakan pencegahan penyakit. Analisis hasil penelitian ini yang dilakukan dengan menggunakan uji chi square yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan kepatuhan dalam menjalankan diet pada penderita diabetes mellitus tipe 2 di Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang tahun 2015, dengan p value 0,390 0,303 0,05. Hasil analisis risk estimate diperoleh nilai Prevalence Ratio 1 dengan rentang kepercayaan 0,131-1,807 mencakup angka 1, sehingga dapat diartikan bahwa jenis kelamin tidak menjadi faktor risiko kepatuhan diet pada penderita DM tipe 2 di Puskesmas Kedungmundu. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Tri Suci Lestari 2012 yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan kepatuhan diet pasien DM tipe 2 p= 0,434. Alasan tidak adanya hubungan antara jenis kelamin dengan kepatuhan dalam menjalankan diet DM dikarenakan baik responden laki – laki maupun perempuan menunjukkan perilaku ketidakpatuhan. Berdasarkan hasil dilapangan, responden penelitian didominasi oleh responden perempuan, sehingga perbedaan jenis kelamin kurang bisa menggambarkan tingkat kepatuhan dalam melaksanakan diet DM. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Novi Hidayati yang menyatakan ada hubungan antara jenis kelamin dengan kepatuhan diet pada penderita DM tipe 2 p= 0,008 . Hal ini karena pada penelitian yang dilakukan oleh Novi Hidayati, jumlah responden laki – laki dan perempuan tidak berbeda secara signifikan, sedangkan dalam penlitian ini, jumlah responden antara perempuan dan laki – laki terdapat perbedaan yang sangat sigifikan, dengan didominasi oleh responden berjenis kelamin perempuan dengan jumlah responden berjenis kelamin perempuan 5 kali lebih besar dari pada jumlah responden laki – laki.

5.1.3 Hubungan Antara Pendidikan dengan Kepatuhan Diet Penderita DM Tipe 2