penderita DM tipe 2 di Puskesmas Kedungmundu. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Tri Suci Lestari 2012 yang
menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan kepatuhan diet pasien DM tipe 2
p=
0,434. Alasan tidak adanya hubungan antara jenis kelamin dengan kepatuhan
dalam menjalankan diet DM dikarenakan baik responden laki – laki maupun
perempuan menunjukkan perilaku ketidakpatuhan. Berdasarkan hasil dilapangan, responden penelitian didominasi oleh responden perempuan, sehingga perbedaan
jenis kelamin kurang bisa menggambarkan tingkat kepatuhan dalam melaksanakan diet DM.
Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Novi Hidayati yang menyatakan ada hubungan antara jenis kelamin dengan kepatuhan
diet pada penderita DM tipe 2
p= 0,008
. Hal ini karena pada penelitian yang dilakukan oleh Novi Hidayati, jumlah responden laki
– laki dan perempuan tidak berbeda secara signifikan, sedangkan dalam penlitian ini, jumlah responden antara
perempuan dan laki – laki terdapat perbedaan yang sangat sigifikan, dengan
didominasi oleh responden berjenis kelamin perempuan dengan jumlah responden berjenis kelamin perempuan 5 kali lebih besar dari pada jumlah responden laki
– laki.
5.1.3 Hubungan Antara Pendidikan dengan Kepatuhan Diet Penderita DM Tipe 2
Pendidikan merupakan suatu usaha untuk menanamkan pengertian dan tujuan agar pada diri masyarakat tumbuh pengertian, sikap, dan perbuatan positif.
Tingkat pendidikan sangat berpengaruh terhadap perubahan sikap dan perilaku
hidup sehat. Penderita yang memiliki tingkat pendidikan yang rendah akan sulit untuk menerima dan mengerti pesan
– pesan kesehatan yang disampaikan sehingga mempengaruhi kemampuan penderita dalam menyikapi suatu
permasalahan yang dihadapinya. Sebaliknya, penderita yang memiliki pendidikan lebih tinggi akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas juga memungkinkan
pasien itu untuk mengontrol dirinya dalam mengatasi masalah yang dihadapi, mempunyai rasa percaya diri yang tinggi, berpengalaman, dan mempunyai
perkiraan yang tepat, bagaimana mengatasi kejadian serta mudah mengerti tentang apa yang dianjurkan oleh petugas kesehatan khususnya dalam hal kesehatan gizi
Notoatmodjo dalam Kamalludin dan Eva Rahayu, 2009. Analisis hasil penelitian yang telah dilakukan menggunakan uji
chi square
diperoleh
p value
0,046 lebih kecil dari α 0,0460,05 hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan kepatuhan dalam
menjalankan diet pada penderita diabetes mellitus tipe 2 di Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang tahun 2015. Hasil penelitian ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Rusimah 2011 di RSUD dr. H Moch Ansari Saleh yang menunjukkan ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan
kepatuhan diet pada penderita diabetes dengan nilai
p =
0,002 Rusimah, 2011. Hal ini dikarenakan pada penelitian ini maupun penelitian yang dilakukan oleh
Rusimah 2011, proporsi ketidakpatuhan diet DM lebih banyak pada responden dengan pendidikan rendah dari pada responden dengan pendidikan tinggi.
Penderita yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas yang memungkinkan pasien tersebut dapat
mengontrol dirinya dalam mengatasi masalah yang dihadapi, dan mudah mengerti tentang apa yang dianjurkan oleh petugas kesehatan mengenai masalah kesehatan
yang dialaminya. Akan tetapi hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Lestari 2012 pada pasien DM tipe 2 di RSUP Fatmawati, uji statistik penelitian tersebut menunjukkan tidak adanya hubungan antara
pendidikan dengan kepatuhan diet diabetes Mellitus dengan hasil uji statistic
p=
0,147. Hal ini dikarenakan pada penelitian yang dilakukan oleh Lestari, proporsi ketidakpatuhan diet lebih tinggi pada responden dengan tingkat pendidikan tinggi
sedangkan pada penelitian ini, proporsi ketidakpatuhan diet lebih tinggi pada responden dengan tingkat pendidikan rendah dari pada responden dengan tingkat
pendidikan tinggi.
5.1.4 Hubungan Antara Pengetahuan dengan Kepatuhan Diet Penderita DM Tipe 2