3. Promosi X
3
sebagai arus informasi yang dibuat untuk mempengaruhi konsumen kepada tindakan untuk membeli produk mie instan merek
sedap. Adapun indikator dari variabel tersebut adalah:
a. Reaksi konsumen terhadap promosi mie instan merek sedap X
3
,
1
b. Identifikasi konsumen produk mie sedap dari promosi yang
dilakukan X
3
,
2
c. Penilaian konsumen dalam penyampaian promosi yang menarik dari
produk mie sedap X
3
,
3
Skala pengukuran digunakan adalah skala likert, sedangkan teknik pengukuran yang digunakan adalah skala interval dengan menggunakan
skor sebagai berikut : Sangat setuju
= 5 Setuju
= 4 Ragu-ragu
= 3 Tidak setuju
= 2 Sangat tidak setuju
= 1 4. Distribusi X
4
sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari
produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan.
Adapun indikator dari variabel tersebut adalah: a. Kemudahan dalam proses pembelian yang dilakukan oleh konsumen
X
4
,
1
b. Kemudahan dalam memperoleh produk mie sedap X
4
,
2
Skala pengukuran digunakan adalah skala likert, sedangkan teknik pengukuran yang digunakan adalah skala interval dengan menggunakan
skor sebagai berikut : Sangat setuju
= 5 Setuju
= 4 Ragu-ragu
= 3 Tidak setuju
= 2 Sangat tidak setuju
= 1
b. Variabel Terikat Y terdiri dari : 1.
Keputusan membeli merupakan tahap dari proses keputusan pembeli yaitu ketika konsumen benar-benar membeli. Pada umumnya keputusan
membeli konsumen adalah membeli merek yang paling disukai. Dari variabel ini dapat ditentukan indikatornya antara lain:
a. Keputusan membeli berdasarkan kualitas produk b. Keputusan membeli berdasarkan harga yang terjangkau
c. Keputusan membeli berdasarkan promosi yang baik d. Keputusan membeli berdasarkan distribusi barang secara cepat, dan
tepat kepada konsumen
Skala pengukuran digunakan adalah skala likert, sedangkan teknik pengukuran yang digunakan adalah skala interval dengan menggunakan
skor sebagai berikut : Sangat setuju
= 5 Setuju
= 4 Ragu-ragu
= 3 Tidak setuju
= 2 Sangat tidak setuju
= 1
3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel
3.2.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2008 : 115.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua Mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis UPN “Veteran” Jatim yang masih aktif dalam
perkuliahan yang pernah membeli dan mengkonsumsi produk Mie instan merek SEDAP dalam hal ini sebagai responden.
3.2.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, misalnya keterbatasan dana dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Untuk itu
sampel yang diambil dari populasi harus betul - betul representatif atau mewakili Sugiyono, 2008 : 116.
Karena jumlah populasi yang tidak diketahui, maka pengambilan jumlah sampel secara perkiraan sampai mencukupi untuk mewakili seluruh
Mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis UPN “Veteran” Jatim yang membeli dan mengkonsumsi produk mie instan merek sedap. Dan untuk
memperkirakan sampel yang diambil menggunakan rumus Unknown Population menurut Ridwan 2007 : 66 :
Dimana : : Σ sampel
Zn : Derajat koefisien untuk
= 1,64 : Standar defisiasi
e : Standar error 10 = 0,1
Sehingga dalam penelitian ini jumlah anggota sampel yang dibutuhkan sebanyak :
1 – = 90 = 0,9
= 0,1 = 0,05
Z
= = 1,64
=
= 67 responden
3.2.3 Teknik Penarikan Sampel
Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik Snowball sampling menurut Umar : metode penelitian Teknik ini
merupakan teknik penentuan sample penelitian dengan mengikuti informasi-
informasi dari sample sebelumnya.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
3.3.1 Jenis Data
Sumber data yang digunakan adalah data primer. Adapun data primernya dalam hal ini adalah data yang diperoleh dari jawaban responden
yang diteliti, yaitu berupa data mengenai pendapat atau fenomena dari obyek.
3.3.2 Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari Mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis UPN “Veteran” Jatim yang masih aktif dalam
perkuliahan.
3.3.3 Skala Pengukuran
Penulis memperoleh langsung data-data yang dibutuhkan berdasarkan dari keterangan dan informasi yang diberikan responden melalui angket
Kuesioner yang telah disebarkan dengan metode skor, pemberian skor ini digunakan sistem skala lima, yaitu:
a. Jawaban a Sangat setuju = diberi skor 5 b. Jawaban b Setuju
= diberi skor 4 c. Jawaban c Cukup Setuju = diberi skor 3
d. Jawaban d Tidak Setuju = diberi skor 2 e. Jawaban e Sangat Tidak Setuju = diberi skor 1
3.3.4 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan secara acak untuk memperoleh sampel dari populasi yang dimaksud, agar diperoleh data yang
baik maka dipilih dengan menggunakan metode: 1. Kuesioner
Kuesioner yang dibagikan secara langsung oleh penulis kepada responden yang ditemui secara langsung di Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis UPN
“Veteran” Jatim yang masih aktif dalam perkuliahan.
3.4 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis
3.4.1 Uji Validitas
Uji validitas adalah untuk mengetahui tingkat kevalidan dari instrumen kuesioner yang digunakan dalam pengumpulan data. Uji validitas
ini dilakukan untuk mengetahui apakah item-item yang tersaji dalam kuesioner benar-benar mampu mengungkapkan dengan pasti apa yang akan
diteliti. Uji validitas ini diperoleh dengan cara mengkorelasi setiap skor
indikator dengan total skor indikator variabel, kemudian hasil korelasi dibandingkan dengan nilai kritis pada taraf siginifikan 0,05. Suatu instrumen
dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang
terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Menurut Sugiyono 2004:138 : “Cara yang digunakan adalah dengan analisa
Item, dimana setiap nilai yang ada pada setiap butir pertanyaan dikorelasikan dengan total nilai seluruh butir pertanyaan untuk suatu variabel dengan
menggunakan rumus korelasi product moment”. Syarat minimum untuk dianggap
valid adalah
nilai r
hitung dari
nilai r
tabel. Adapun perhitungan korelasi product moment, dengan rumus seperti
yang dikemukakan oleh Pabundu 2006 : 66 :
Keterangan : r = Koefisien korelasi variabel bebas dan variabel terikat
n = Banyaknya sampel X = Skor tiap item
Y = Skor total variabel
3.4.2 Uji Reliabilitas
Sedangkan uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur dalam penggunaannya, atau dengan kata lain alat ukur
tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda.
Menurut Arikunto 1998:145 : Untuk uji reliabilitas digunakan Teknik Alpha Cronbach, dimana suatu instrumen dapat dikatakan handal
reliabel bila memiliki koefisien keandalan atau alpha sebesar 0,6 atau lebih. Pada penelitian ini perhitungan reliabilitas menggunakan rumus alpha
cronbach, Riduwan, 2007: 115 sebagai berikut :
Keterangan : = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyan = jumlah varians butir
= jumlah varians total Menurut Riduwan 2007 : 118, pengujian reliabilitas akan memenuhi
syarat jika : •
Jika positif, serta
tabel, maka pertanyaan tersebut reliabel
• Jika
positif, serta tabel, maka pertanyaan tersebut tidak
reliabel
3.5 Uji Asumsi Klasik
Regresi linier berganda dengan persamaan Y = a + b
1
.X
1
+ b
2
.X
2
+ b
3
.X
3
+ b
4
.X
4
. Setelah model regresi diperoleh, maka model tersebut sudah termasuk BLUE Best Linier Unbuased Estimator atau tidak. Untuk
menilai apakah model yang digunakan merupakan model linier, sehingga estimasi yang dihasilkan merupakan estimasi BLUE Best Linier Unbuased
Estimator, hal ini terpenuhi jika plot antara nilai residual dan nilai prediksi tidak membentuk suatu pola tertentu atau acak. Suatu model dikatakan BLUE
bila memenuhi persyaratan sebagai berikut, yaitu : 1
Tidak boleh ada multikolineritas 2
Tidak boleh ada heteroskedastisitas 3
Tidak boleh ada autokorelasi 4
Normalitas Teknik analisa data dilakukan peneliti secara kuantitatif untuk
mengetahui apakah ada pengaruh pelayanan, ketepatan waktu dan harga terhadap kepuasan konsumen, maka dilakukan analisis dengan langkah-
langkah sebagai berikut : a. Multikolineritas
Untuk mengetahui apakah dalam persamaan regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independent dapat menggunakan uji multikolineritas,
karena model regresi linier yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independent.
Menurut Yarnes 2003 : 68 terdapatnya korelasi yang sempurna atau tidak sempurna tetapi sangat tinggi pada variabel independent yang dilambangkan
dengan X
1
, X
2
, X
3
, X
4
...Xn. Jika terjadi multikolineritas pada variabel independent akan berakibat koefisien regresi tidak dapat ditentukan dan
standar deviasi akan memiliki nilai tak terhingga, sehingga metode Least Square tidak dapat digunakan.
Menurut multikolineritas dapat dilihat dari nilai toleransi dan variance inflation faktor
VIF dari masing-masing variabel. Jika nilai toleansi 0,10 atau VIF 10 maka terdapat multikolineritas, sehingga variabel tersebut
harus dibuang atau sebaliknya. b. Heteroskedastisitas
Terdapat nilai variasi residual yang sama untuk semua pengaturan, atau t erdapatnya pengaruh perubahan variabel independent X
1
dengan nilai mutlak residual, sehingga penaksiran akan menjadi akurat. Mengukur
heteroskedastisitas dilihat dari nilai signifikan korelasi Rank Spearman. Menurut Yarnest. 2003 : 70 deteksi adanya heteroskedastisitas adalah
sebagai berikut : •
Bila probabilitas 0,05 berarti tidak terdapat heteroskedastisitas •
Bila probabilitas 0,05 berarti terdapat heteroskedastisitas c. Autokorelasi
Terdapat korelasi di antara sesama data pengamatan dimana adanya suatu data dipengaruhi oleh data sbelumnya data time series yang saling
berhubungan, sehingga koefisien korelasi yang didapat menjadi kurang akurat. Mengukur autokorelasi dilihat dari nilai Durbin Wasto Test DW.
Menurut Yarnest 2003 : 73 deteksi adanya autokorelasi adalah sebagai berikut :
• Jika nilai DW terletak antara du dan 4 – d
u
atau d
u
≤ DW ≤ 4 – d
u
, berarti bebas dari autokorelasi.
• Jika nilai DW d
L
atau DW 4 – d
L
berarti terdapat autokorelasi. d. Normalitas
Salah satu cara mengecek kenormalitasan adalah dengan plot probabilitas normal, Menurut Sulaiman 2004 : 89 dengan plot ini,
masing-masing nilai pengamatan dipasangkan dengan nilai harapan pada distribusi normal. Normalitas terpenuhi apabila titik-titik data terkumpul
garis lurus. Hipotesis :
H : Sampel ditarik dari populasi dengan distribusi tertentu
H
1
: Sampel ditarik bukan dari populasi dengan distribusi tertentu Jika : nilai signifikan α maka tolak H
nilai signifikan α maka diterima H
3.6 Teknik Analisis Data