Menurut Morissan 2007 : 26 penjualan berupaya untuk membantu atau membujuk calon pembeli untuk membeli produk yang ditawarkan. Tidak
seperti iklan, personal selling melibatkan kontak langsung antar penjual dan pembeli, baik secara tatap muka atau melalui media komunikasi. Personal
selling dapat ditujukan kepada calon pembeli yang dinilai paling potensial
dan paling prospektif untuk menjadi pelanggan dimasa depan.
2.7.7 Pengaruh Publisitas terhadap Volume Penjualan Iklan
Menurut Tandjung 2004 : 85 publisitas merupakan bentuk komunikasi non personal tentang perusahaan produk atau jasa. Kegiatan
publisitas ini merupakan suatu kegiatan promosi melalui media masa tanpa biaya. Media dengan sukarela meliput
produk atau
jasa yang
dihasilkan perusahaan. Komunikasi melalui publisitas ini dapat menciptakan kepercayaan yang lebih obyektif.
Menurut Soemanegara 2006 : 34 publisitas memiliki tingkat kredibilitas yang tinggi, karena konsumen dibantu untuk memberikan
penalaran secara obyektif. Dalam penyampaian informasi melalui publisitas ini, konsumen dapat mengenal fakta-fakta keberadaan produk, alsan-alasan
atau argumentasi yang tepat. Informasi yang disampaikan demikian dapat dianggap memiliki kebenaran obyektif.
2.8 Distribusi
2.8.1 Pengertian Distribusi
Distribusi adalah kegiatan menyalurkan atau menyebarkan produk barang atau jasa dari produsen kepada konsumen pemakai. Perusahaan atau
perseorangan yang menyalurkan barang disebut distributor. Contoh distribusi seperti penyalur sembako, penyalur barang elektronik, penyalur pembantu,
biro iklan, dan lain-lain Menurut Swastha 1997 : 286 tujuan dari saluran distribusi adalah
mencapai pasar-pasar tertentu. Jenis dan kualitas produk yang sesuai dengan selera konsumen. Jadi pasar merupakan tujuan akhir dari kegiatan saluran
pemasaran. Menurut Nitisemito 1995 : 103 mengemukakan bahwa saluran
distribusi adalah lembga-lembaga penyalur yang mempunyai kegiatan untuk menyalurkan atau menyampaikan barang-barang atau jasa dari produsen ke
konsumen. Sedangkan menurut Kotler 1997 : 66 saluran distribusi adalah
himpunan perusahaan dan perorangan yang mengambil alih hak atau membantu dalam pengalihan atas barang atau jasa tertentu selama barang atau
jasa tersebut berpindah dari produsen ke konsumen. Dari definisi diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa saluran
distribusi ini merupakan suatu saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan hasil produksinya sampai ketangan konsumen.
2.8.2 Bentuk-bentuk dan Jenis-jenis Saluran Distribusi
Bentuk saluran distribusi merupakan jalur yang dilalui oleh perpindahan hak miliki atas barang yang dipasarkan untuk sampai ke tangan
konsumen dengan melalui beberapa perantara. Beberapa produsen melakukan penyaluran sendiri secara langsung kepada pemakai akhir, tetapi dengan cara
tersebut tingkat efisienakan relatif lebih kecil dibandingkan dengan
menggunakan perantara. Penggunaan atau pemanfaatan penyalur atau perantara untuk suatu perusahaan harus dapat ditentukan dengan tepat, karena
penyalur yang sesuai untuk suatu perusahaan akan membawa suatu dampak yang sangat besar bagi perusahaan itu sendiri. Demikian pula apabila
perantara atau penyalur yang dipergunakan tidak sesuai dengan perusahaan yang ada akan membawa dampak yang buruk bagi perusahaaan itu sendiri
baik secara langsung. Menurut Philip Kotler 2001 : 530 Dengan menggunakan perantara,
Perusahaan dapat mengurangi biaya pemasaran dan dana tersebut dapat dipergunakan dalam memasarkan hasil produksinya. Beberapa ahli
mengemukaan teori pada dasarnya mempunyai prinsip yang sama, seperti halnya teori yang dikemukakan oleh Stanton dan Kotler.
Bentuk saluran distribusi barang konsumsi menurut Philip Kotler 2001:626, yaitu :
a. produsen konsumen b. produsen pengecer konsumen
c. produsen pdg. besar pengecer konsumen d. produsen agen pengecer konsumen
e. produsen agen pdg.besar pengecer konsumen Bentuk saluran distribusi barang industri menurut Philip Kotler
2001:626, yaitu : a. produsen pemakai
b. produsen distributor pemakai industri c. produsen agen dist. industri pemakai industri
d. produsen agen pemakai industri Setiap middleman yang melaksanakan beberapa tugas di dalam
membawa produk dan hak kepemilikannya lebih dekat ke pembeli akhir membentuk tingkat saluran Jumlah dari tingkat intermediary yang digunakan
menunjukkan panjang dari suatu saluran. Berdasarkan jumlah tingkat intermediary dapat dibedakan beberapa jenis saluran distribusi, seperti yang
dikemukan oleh Philip Kotler 2001:529-530 sebagai berikut : a. Zero-level Channel Direct Marketing Channel, dimana produsen menjual
secara langsung kepada konsumen. Tiga cara utama dari penjualan langsung adalah door to door, mail order dan manufacturer owned stored.
b. One-level Channel yang mempunyai satu intermediary penjualan, seperti retailer.
c. Two-Level Channel yang mempunyai dua intermediary. Dalam pasar konsumen mereka adalah wholesaler dan retailer.
d. Three-Level Channel yang mempunyai tiga intermediary. Saluran jenis ini menyalurkan produk melalui kantor cabang yang menyalurkan wholesaler,
yang langsung disalurkan ke konsumen akhir. e. Higher-Level Marketing Channel yang mempunyai lebih dari tiga
intermediary. Saluran jenis ini jarang dipakai karena semakin panjang tingkat perantara, maka akan semakin sulit dalam pengawasannya.
2.8.3 Pengertian dan Peranan Perantara 2.8.3.1 Pengertian Perantara