49
keefektifan penggunaan pendekatan kontekstual komponen inkuiri dalam pembelajaran menulis rangkuman.
3.2 Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah keterampilan menulis rangkuman. Penentuan siswa kelas VIIIC sebagai subjek penelitian didasarkan atas
pertimbangan sebagai berikut. 1.
Berdasarkan kurikulum 2004 pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia SMP dan MTs, salah satu kompetensi dasar yang harus dicapai siswa
kelas VIII adalah siswa mampu menulis rangkuman. 2.
Berdasarkan informasi dari guru mata pelajaran bahasa Indonesia, keterampilan menulis rangkuman belum dikuasai sepenuhnya oleh siswa.
3. Kompetensi menulis rangkuman belum dikuasai oleh siswa meskipun
sudah diajarkan
3.3 Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan dua variabel sebagai berikut. 1.
Variabel Peningkatan Keterampilan Menulis Rangkuman Menulis rangkuman yang dimaksud adalah menulis kembali beberapa teks
bacaan dalam bentuk lebih singkat dan hanya menyajikan bagian-bagian penting tanpa mengurangi maksud dan isi yang ingin disampaikan dalam karangan asli.
Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam menulis rangkuman adalah
50
kesesuaian isi rangkuman dengan naskah asli, kejelasan isi hasil rangkuman, dan penggunaan bahasa hasil rangkuman.
Peningkatan keterampilan menulis rangkuman dapat diketahui dengan meningkatnya hasil keterampilan menulis rangkuman dan perubahan tingkah laku
siswa selama proses pembelajaran berlangsung melalui pendekatan kontekstual komponen inkuiri. Penelitian ini berhasil jika rata-rata kelas mencapai nilai 75.
2. Variabel Pendekatan Kontekstual Komponen Inkuiri
Inkuiri merupakan landasan filosofis CTL yang beranggapan bahwa pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa merupakan bentukan dari
mereka secara aktif, kreatif, dan produktif berdasarkan pengalaman atau pengetahuannya sendiri. Siswa tidak hanya menerima secara pasif apa yang
disampaikan guru dan menghafalnya. Dalam pandangan inkuiri “strategi menemukan” lebih diutamakan daripada seberapa banyak siswa memperoleh dan
mengingat pengetahuan. Dalam kegiatan pembelajaran, guru berperan sebagai pengarah dan
pembimbing. Guru lebih banyak berurusan dengan strategi daripada memberi informasi. Kelas dikelola sebagai tim yang bekerja bersama untuk mendapatkan
pengetahuan dan keterampilan baru bagi siswa. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh merupakan bentukan dari siswa secara aktif dan produktif, dengan
memanfaatkan pengetahuan atau pengalaman yang tersimpan dalam memori atau struktur kognitif siswa.
51
3.4 Instrumen Penelitian