tersebut mengajar, akibatnya perencanaan proses pembelajaran tidak berjalan sebagaimana mestinya.
3. Guru menganggap perencanaan proses pembelajaran tersebut tidak terlalu penting, yang penting adalah bagaimana guru bisa mengajar dan
menyampaikan materi kepada siswa dengan baik. Gambaran tentang tingkat kepuasan guru terhadap perencanaan
pembelajaran dapat dilihat dari hasil pengujian hipotesis dari uraian berikut.
4.1.2.1.1 Mendeskripsikan Tujuan Pembelajaran
Tingkat kepuasan guru dalam mendeskripsikan tujuan dapat dilihat pada tabel 4.4.
Tabel 4.4. Uji wilcoxon kepuasan guru dalam mendeskripsikan tujuan Indikator
Z
hitung
p value Kriteria
Mendeskripsikan tujuan -1,000
a
0,317 Tidak Puas
a = based on positive ranks
Sumber
: Lampiran 9 Hasil uji wilcoxon pada indikator mendeskripsikan tujuan yang
menunjukkan nilai Z
hitung
sebesar -1,000 berdasarkan ranking positif based on positive rank
dengan tingkat probabilitas 0,317. Oleh karena nilai probabilitasnya jauh di atas = 0,05 maka dapat diketahui tidak terdapat perbedaan antara
harapan dan kinerjanya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam kondisi tersebut guru merasa tidak puas atas kinerjanya. Harapan guru TPTL SMK Negeri
5 Semarang memandang sangat penting untuk mendeskriptifkan tujuan pembelajaran terlebih dahulu pada awal pertemuan sebelum memberikan materi
pelajaran. Namun pada kenyataannya guru tidak mendeskripsikan terlebih dahulu tujuan pembelajaran.
4.1.2.1.2 Menentukan Materi sesuai dengan kompetensi
Hasil pengujian kepuasan guru dalam menentukan materi dapat dilihat pada tabel 4.5.
Tabel 4.5. Uji wilcoxon kepuasan guru dalam menentukan materi Indikator
Z
hitung
p value Kriteria
Menentukan materi -1,732
a
0,083 Sangat Puas
a = based on negative ranks
Sumber : Lampiran 9
Tidak kalah penting dalam perencanaan pembelajaran adalah penentuan materi yang disesuaikan dengan kompetensi yang ingin dicapai. Arikunto dalam
Djamarah dan Zain 2006:43 menyatakan, bahwa bahan pelajaran merupakan unsur inti yang ada di dalam kegiatan belajar mengajar, karena bahan pelajaran
itulah yang diupayakan untuk dikuasai oleh siswa. Karena itu guru harus memikirkan sejauhmana bahanmateri ajar yang topiknya tertera dalam silabus
berkaitan dengan kebutuhan siswa pada usia tertentu. Hasil uji wilcoxon pada indikator menentukan materi yang menunjukkan nilai Z
hitung
sebesar -1,732 berdasarkan ranking negatif based on negative rank dengan tingkat probabilitas
0,085. Oleh karena nilai probabilitasnya di atas = 0,05 maka dapat diketahui terdapat perbedaan antara harapan dan kinerjanya. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa dalam kondisi tersebut guru merasa sangat puas dengan kinerjanya, yang berarti guru TPTL di SMK Negeri 5 Semarang telah menentukan materi sesuai
dengan kompetensinya.
4.1.2.1.3 Mengorganisasikan materi berdasarkan urutan dan kelompok