Pengertian Bermain Macam- macam Permainan

21 siswa yaitu faktor internal dan eksternal. Hal ini juga dapat menjadi acuan untuk mengevaluasi ketika anak memperoleh hasil belajar yang rendah atau mengalami masalah dalam belajarnya.

3. Tinjauan tentang Bermain

a. Pengertian Bermain

Rohinah M. 2014: 174 berpendapat bermain merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh kesenangan tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Sedangkan menurut Dockerr dan Fleer dalam Yuliani Nurani Sujiono 2012: 144, bermain merupakan kebutuhan bagi anak, karena melalui bermain anak akan memperoleh pengetahuan yang dapat mengembangkan kemampuan dirinya. Pendapat berbeda disampaikan oleh Spencer dalam Penney Upton 2012: 130 yang menyatakan bahwa bermain bermula dari bertumpunya energi yang berlebih dalam tubuh yang perlu disalurkan. Bermain hanya dimungkinkan ketika sistem bilogis menumpuk atau energi yang berlebih. Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa bermain merupakan kegiatan yang menjadi kebutuhan anak untuk memperoleh pengetahuan dan kesenangan guna mengoptimalkan kemampuan dirinya. 22

b. Macam- macam Permainan

H. Hetzer dalam Zulkifli L 2006: 42 , menyebutkan beberapa macam permainan sebagai berikut: 1 Permainan fungsi, yakni permainan yang dilaksanakan anak dengan gerakan-gerakan dengan tujuan untuk melatih organ tubuh. Contoh : anak melempar benda, menggerakkan kaki, dan lain-lain. 2 Permainan kontruktif, yakni permainan yang mengutamakan hasilnya. Contoh: membuat mobil-mobilan, rumah-rumahan, boneka dari kain-kain perca, dan sebagainya. 3 Permainan reseptif, yakni permainan berdasarkan rangsangan yang diterima dari luar baik melalui cerita, atau gambar serta kegiatan lain yang dilihat anak. Contoh: asyik melihat TV, mendengarkan cerita pendek. 4 Permainan peranan, yakni permainan yang membuat anak itu sendiri memegang peranan sebagai apa yang sedang dimainkan. Contoh: bermain dokter-dokteran, supir-supiran, bidan-bidanan, dan sebagainya. 5 Permainan sukses, yakni permainan yang mengutamakan prestasi, maka membutuhkan keberanian, ketangkasan, kekuatan, dan bahkan persaingan. 23 Contoh: meloncati parit, meniti jembatan, memanjat pohon, dan sebagainya. Diana Mutiah 2010: 139 menjelaskan terdapat beberapa macam-macam permainan, antara lain yaitu : 1 Permainan sensorimotor, merupakan permainan yang memperlihatkan anak memperoleh kenikmatan dari melatih perkembangan sensorimotor mereka. 2 Permainan praktis, yaitu permainan yang melibatkan pengulangan perilaku ketika keterampilan-keterampilan baru sedang dipelajari. 3 Permainan pura-pura simbolis, yaitu permainan yang terjadi ketika anak mentransformasikan lingkungan fisik ke dalam suatu simbol. 4 Permainan sosial, yaitu permainan yang melibatkan interaksi sosial dengan teman sebaya. 5 Permainan fungsional, yaitu permainan pertama yang dilakukan pada masa awal anak-anak, dimana anak mengulang-ulang kegiatan sederhana dan menemukan kesenangan dalam bermain dengan lingkungannya. 6 Permainan konstruktif, yaitu terjadi ketika anak-anak melibatkan diri dalam suatu kreasi atau kontruksi suatu pemecahan masalah ciptaan sendiri. 7 Game, yaitu kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh kenikmatan yang melibatkan aturan dan sering kali bersifat kompetisi. 24 Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa permainan itu banyak macamnya antara lain yaitu permainan fungsi, konstruktif, reseptif, peranan, sosial, dan lain lain. Melalui berbagai permainan, anak akan memperoleh pengalaman yang menyenangkan, sehingga menghasilkan proses belajar pada anak. Anak-anak belajar melalui permainan mereka. Pengalaman permainan yang menyenangkan dengan bahan, benda, anak lain, dan dukungan orang dewasa membantu anak-anak berkembang secara optimal.

c. Fungsi Permainan

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI ANAK TERHADAP POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR.

0 0 91

PENGARUH PERSEPSI ANAK TENTANG PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP DISIPLIN BELAJAR PENGARUH PERSEPSI ANAK TENTANG PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 1 TEGAL SAMBI TAHUNAN JEPARA

0 0 15

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SD NEGERI BUMI I Hubungan Antara Dukungan Orang Tua Dengan Motivasi Belajar Siswa Di SD Negeri Bumi I Laweyan Surakarta.

0 0 16

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SD NEGERI BUMI I Hubungan Antara Dukungan Orang Tua Dengan Motivasi Belajar Siswa Di SD Negeri Bumi I Laweyan Surakarta.

0 2 18

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI SE-KECAMATAN IMOGIRI TAHUN AJARAN 2015/2016.

4 13 236

HUBUNGAN INTENSITAS BELAJAR TERLALU TINGGI DAN SIKAP OTORITER ORANG TUA DENGAN STRES SISWA KELAS V SD SE-GUGUS III KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA.

0 1 169

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KAMPUNG RAMAH ANAK DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI DI SD NEGERI BADRAN YOGYAKARTA.

1 3 124

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI ANAK TERHADAP POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR DI SMK PERINDUSTRIAN YOGYAKARTA.

0 0 5

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS III SD SE GUGUS I KECAMATAN PANJATAN KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2015.

0 1 147

HUBUnGAn AnTARA MOTIVASI BeRPReSTASI SISWA dAn POlA ASUH ORAnG TUA denGAn PReSTASI BelAJAR IlMU PenGeTAHUAn SOSIAl kelAS III Sd neGeRI Se-GUGUS 3 keCAMATAn PRAMBAnAn

0 0 5