Penelitian yang Relevan Kerangka Pikir

43 pengetahuan dan pemahaman. Hasil belajar kognitif dalam penelitian ini diperoleh dari nilai raport rata-rata semester ganjil.

B. Penelitian yang Relevan

1. Penelitian hubungan penggunaan jam belajar di luar sekolah dan pendampingan orang tua siswa dengan prestasi belajar siswa kelas V SD di Gugus Anggrek Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 20112012. Penelitian ini memiliki koefisien korelasi sebesar 0,302 dan p= 0,008 yang menunjukkan derajat hubungan yang tinggi terhadap ketiga variabel, sehingga ada hubungan antara penggunaan jam belajar di luar sekolah dan pendapingan orang tua siswa dengan prestasi belajar siswa kelas V. 2. Penelitian hubungan pola asuh orangtua dan prestasi belajar mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan kelas V SD se-gugus Patalan Bantul Yogyakarta Tahun Ajaran 20102011. Penelitian ini memiliki koefisien korelasi pola asuh orangtua terhadap prestasi belajar adalah sebesar 0,448 artinya adalah pola asuh orangtua memberikan kontribusi sebesar 44,8. Terdapat persamaan dan perbedaan antara kedua penelitian di atas dengan penelitian ini. Persamaan dari kedua penelitian di atas dengan penelitian ini adalah mengetahui bagaimana orang tua mengatur penggunaan waktu anak di rumah baik untuk belajar. Perbedaan dari kedua penelitian di atas dengan penelitian ini adalah populasi dan sampel yang digunakan adalah siswa kelas 44 III SD sedangkan populasi dan sampel kedua penelitian tersebut adalah siswa kelas V SD. Kemudian kedua penelitian tersebut meneliti tentang prestasi belajar sedangkan penelitian ini meneliti tentang hasil belajar kognitif.

C. Kerangka Pikir

Sebuah keluarga yang telah dikukuhkan oleh ikatan keluarga tentu mendambakan kehadiran anak. Menurut pandangan orang tua, anak adalah buah hati dan tumpuan di masa depan yang harus dipelihara dan dididik agar anak dapat tumbuh cerdas dan mandiri. Sejatinya, anak adalah individu yang berkembang, yang di dalam tahapan perkembangannya memiliki kebutuhan dan karakteristik yang berkembang pula. Orang tua lah yang bertanggung jawab memenuhi kebutuhan anak serta memberikan pendidikan kepada anak, baik itu pendidikan keluarga maupun pendidikan formal. Pada umumnya kegiatan pembelajaran di sekolah dimulai pukul 07.00 sampai pukul 13.00. Namun, saat ini sekolah memiliki otonomi manajemen sekolah, yang artinya bahwa sekolah berhak mengatur kurikulum yang diberikan kepada siswa tanpa mengurangi standar yang ditetapkan. Sekolah berhak menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM, waktu kegiatan belajar mengajar, menambah bidang studi pelajaran yang sesuai dengan visi misi sekolah, ataupun menambah kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan bakat dan potensi siswa. Orang tua yang mempunyai kesadaran terhadap anak pasti akan selalu memberikan pendidikan yang terbaik untuk anak. Sehingga, orang tua yang 45 dapat mengatur waktu belajar anak, mengawasi belajar anak, melengkapi belajar anak, mengetahui kesulitan anak dalam belajarnya akan membantu anak dalam hasil belajarnya. Oleh sebab itu peranan orang tua berpengaruh terhadap hasil belajar anaknya. Namun, ambisi dari orang tua yang selalu menginginkan anaknya untuk berprestasi, akan mengabaikan hak anak untuk bermain. Sebaliknya, orang tua yang kurang memperhatikan anaknya cenderung membiarkan anak untuk bermain secara berlebihan dan tidak memperdulikan prestasi anak. Sehingga hal ini, sangat membebani anak. Disisi lain anak yang selalu dituntut untuk belajar akan tersita waktu bermainnya, dan membuat anak kehilangan waktu bermainnya. Sedangkan, anak yang kurang diperhatikan orang tuanya menggunakan waktu diluar sekolah untuk banyak bermain dan mengabaikan waktu belajarnya. Menyikapi hal tersebut, memang tidak ada salahnya jika setiap orang tua menginginkan anak untuk menjadi anak yang berprestasi, karena pendidikan merupakan investasi anak di masa yang akan datang. Namun, orang tua haruslah berfikir dan bertindak rasional dalam membantu keberhasilan belajar anak seperti menyediakan fasilitas belajar, memperhatikan anak belajar, dan memberikan motivasi. Sejalan dengan itu, orang tua juga tidak harus mengabaikan waktu bermain anak. Waktu bermain juga harus diperhatikan, namun jangan sampai pula mengabaikan waktu belajar anak dirumah. Oleh karena itu, orang tua dapat bekerja sama mengatur waktu belajar dan bermain anak. Sejatinya belajar dan bermain merupakan 46 dua hal penting yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan anak usia Sekolah Dasar. Anak mempunyai persepsi atau penilaian terhadap peran orang tua baik dalam mengatur belajar dan bermain anak. Apabila orang tua dapat berperan secara optimal dalam mengatur belajar maupun bermain anak sehingga dapat meningkatkan hasil belajar kognitif anak di sekolah, maka anak akan mempunyai persepsi atau pandangan yang positif kepada orang tua. Namun, apabila orang tua dalam berperan mengatur belajar maupun bermain anak kurang atau tidak optimal sehingga hasil belajar kognitif anak di sekolah rendah, maka anak akan mempunyai persepsi atau pandangan yang negatif kepada orang tua. Jadi dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, dua variabel bebas yaitu persepsi anak terhadap peran orang tua dalam mengatur belajar dan persepsi anak terhadap peran orang tua dalam mengatur bermain anak, serta satu variabel terikat yaitu hasil belajar kognitif. Penelitian ini didesain untuk mengetahui hubungan persepsi anak terhadap peran orang tua dalam mengatur belajar dan bermain anak dengan hasil belajar kognitif siswa kelas III SD. Skema penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut : 47 Gambar 1. Kerangka Pikir Keterangan : X 1 = persepsi anak terhadap peran orang tua dalam mengatur belajar anak X 2 = persepsi anak terhadap peran orang tua dalam mengatur bermain anak Y = hasil belajar kognitif H 1 = terdapat hubungan antara X 1 dengan Y H 2 = terdapat hubungan antara X 2 dengan Y H 3 = terdapat hubungan antara X 1 dan X 2 dengan Y

D. Hipotesis Penelitian

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI ANAK TERHADAP POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR.

0 0 91

PENGARUH PERSEPSI ANAK TENTANG PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP DISIPLIN BELAJAR PENGARUH PERSEPSI ANAK TENTANG PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 1 TEGAL SAMBI TAHUNAN JEPARA

0 0 15

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SD NEGERI BUMI I Hubungan Antara Dukungan Orang Tua Dengan Motivasi Belajar Siswa Di SD Negeri Bumi I Laweyan Surakarta.

0 0 16

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SD NEGERI BUMI I Hubungan Antara Dukungan Orang Tua Dengan Motivasi Belajar Siswa Di SD Negeri Bumi I Laweyan Surakarta.

0 2 18

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI SE-KECAMATAN IMOGIRI TAHUN AJARAN 2015/2016.

4 13 236

HUBUNGAN INTENSITAS BELAJAR TERLALU TINGGI DAN SIKAP OTORITER ORANG TUA DENGAN STRES SISWA KELAS V SD SE-GUGUS III KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA.

0 1 169

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KAMPUNG RAMAH ANAK DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI DI SD NEGERI BADRAN YOGYAKARTA.

1 3 124

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI ANAK TERHADAP POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR DI SMK PERINDUSTRIAN YOGYAKARTA.

0 0 5

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS III SD SE GUGUS I KECAMATAN PANJATAN KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2015.

0 1 147

HUBUnGAn AnTARA MOTIVASI BeRPReSTASI SISWA dAn POlA ASUH ORAnG TUA denGAn PReSTASI BelAJAR IlMU PenGeTAHUAn SOSIAl kelAS III Sd neGeRI Se-GUGUS 3 keCAMATAn PRAMBAnAn

0 0 5