Karakteristik Anak Sekolah Dasar

38 berperan orang tua dalam mengatu bermaian anak di rumah. Orang tua yang berperan secara optimal dalam mengatur bermain pasti akan memberikan kesempatan kepada anak untuk bermain, dapat meluangkan waktu untuk bermaian bersama anak, serta memberikan pengawasan kepada anak saat bermain, maka dari itu anak akan mempunyai persepsi yang positif terhadap orang tua. Namun sebaliknya, orang tua yang tidak berperan secara optimal dalam mengatur bermain anak cenderung tidak peduli dengan aktivitas bermain yang dilakukan anak, sehingga anak mempunyai persepsi yang negatif terhadap orang tua.

7. Karakteristik Anak Sekolah Dasar

Anak merupakan individu yang berkembang. Seiring perkembangan itu, tentu ada beberapa sifat atau ciri khas yang terdapat di dalamnya. Hal ini perlu mendapatkan perhatian dari orang tua atau para pendidik. Mengingat anak pada usia Sekolah Dasar banyak mengalami perubahan fisik dan perubana mental yang dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal seperti lingkungan keluarga, sekolah, teman sebaya dan lingkungan masyarakat. Sekolah dasar memiliki enam tingkatan dibagi menjadi kelas rendah dan kelas tinggi. Kelas rendah dimulai pada saat kelas 1 sampai kelas 3. Sedangkan kelas tinggi dimulai dari kelas 4 sampai kelas 6. 39 Adapun karakteristik anak Sekolah Dasar berdasarkan usia dan kelasnya yang dikemukakan oleh Abu Ahmadi 2005:38 adalah sebagai berikut: a. Masa Kelas – Kelas Rendah Sekolah Dasar 7-10 Beberapa sifat khas anak-anak pada masa ini antara lain adalah seperti yang disebutkan dibawah ini: 1 Adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan jasmani dengan prestasi sekolah. 2 Sikap tunduk kepada peraturan-peraturan permainan yang tradisional. 3 Adanya kecenderungan memuji diri sendiri. 4 Suka membanding-bandingkan dirinya dengan anak lain, kalau hal itu dirasa menguntungkan; dalam hal ini ada kecenderungan untuk meremehkan anak lain. 5 Kalau tidak dapat menyelesaikan suatu soal, maka soal itu dianggapnya tidak penting. 6 Pada masa ini terutama pada umur 6-8 tahun, anak mengehendaki nilai angka rapor yang baik, tanpa mengingat apakanh prestasinya memang pantas diberi nilai baik atau tidak. b. Masa Kelas – Kelas Tinggi Sekolah Dasar 10-13 tahun 1 Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret, hal ini menimbulkan adanya kecenderungan untuk membandingkan pekerjaan-pekerjaan yang praktis. 2 Amat realistis; ingin tahu; ingin belajar. 3 Menjelang akhir masa ini telah ada minat kepada hal-hal dan mata pelajaran khusus. 4 Sampai kira-kira umur 11 tahun anak membutuhkan seorang guru atau orang-orang dewasa lainnya utuk menyelesaikan tugasnya dan memenuhi kebutuhannya. Setelah sampai kira- kira umur 11 tahun pada umumnya anak menghadapi tugas- tugasnya dengan bebas dan berusaha menyelesaiakan prestasinya. 5 Pada masa ini anak memandang niai rapor sebagai angka ukuran yang tepat mengenai prestasinya. 6 Anak-anak pada masa ini gemar membentuk kelompok sebaya, biasanya untuk bermain bersama-sama. Pendapat lain yang ringkas dikemukakan oleh Desmita 2012 : 35, yang mengemukakan karakteristik anak usia Sekolah Dasar adalah senang 40 bermain, senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok, dan senang merasakan atau melakukan sesuatu secara langsung. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa anak akan mengalami perubahan-perubahan di setiap tahapan perkembangannya berdasarkan pengalaman yang didapat. Pada masa usia Sekolah Dasar anak bukan hanya mengalami perkembangan fisik, tetapi juga perkembangan kognitif dan sosial. Dalam mendidik anak, orang tua dan guru haruslah memahami karakteristik anak dapat mengembangkan potensi dirinya.

8. Hasil Belajar Kognitif

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI ANAK TERHADAP POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR.

0 0 91

PENGARUH PERSEPSI ANAK TENTANG PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP DISIPLIN BELAJAR PENGARUH PERSEPSI ANAK TENTANG PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 1 TEGAL SAMBI TAHUNAN JEPARA

0 0 15

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SD NEGERI BUMI I Hubungan Antara Dukungan Orang Tua Dengan Motivasi Belajar Siswa Di SD Negeri Bumi I Laweyan Surakarta.

0 0 16

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SD NEGERI BUMI I Hubungan Antara Dukungan Orang Tua Dengan Motivasi Belajar Siswa Di SD Negeri Bumi I Laweyan Surakarta.

0 2 18

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI SE-KECAMATAN IMOGIRI TAHUN AJARAN 2015/2016.

4 13 236

HUBUNGAN INTENSITAS BELAJAR TERLALU TINGGI DAN SIKAP OTORITER ORANG TUA DENGAN STRES SISWA KELAS V SD SE-GUGUS III KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA.

0 1 169

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KAMPUNG RAMAH ANAK DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI DI SD NEGERI BADRAN YOGYAKARTA.

1 3 124

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI ANAK TERHADAP POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR DI SMK PERINDUSTRIAN YOGYAKARTA.

0 0 5

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS III SD SE GUGUS I KECAMATAN PANJATAN KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2015.

0 1 147

HUBUnGAn AnTARA MOTIVASI BeRPReSTASI SISWA dAn POlA ASUH ORAnG TUA denGAn PReSTASI BelAJAR IlMU PenGeTAHUAn SOSIAl kelAS III Sd neGeRI Se-GUGUS 3 keCAMATAn PRAMBAnAn

0 0 5