Uji Validitas Instrumen Penelitian Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

61 4 Jawaban tidak pernah siberi skor 1 b. Penyataan negatif 1 Jawaban selalu diberi skor 1 2 Jawaban sering diberi skor 2 3 Jawaban kadang-kadang diberi skor 3 4 Jawaban tidak pernah diberi skor 4

3. Uji Coba Instumen

Uji coba instrumen ini dimaksudkan untuk mendapatkan data yang valid. Suharsimi Arikunto 2010: 210 menyebutkan tujuan uji coba instrumen adalah: a. untuk memahami tingkat pemahaman instrumen. b. untuk mengetahui teknik paling efektif, c. untuk memperkirakan waktu yang dibutuhkan oleh responden dalam megisi tes, dan d. untuk mengetahui apakah butir-butir yang tertera dalam angket sudah memadai dan cocok dengan keadaan di lapangan. Uji coba instrumen dilakukan di sekolah yang termasuk dalam populasi penelitian. Untuk melaksanakan uji coba instrumen ini mengambil responden sebanyak 30 siswa kelas III SD Negeri Rejowinangun 1 Kotagede yang nantinya responden tersebut juga berpeluang untuk menjadi sampel dalam penelitian.

a. Uji Validitas Instrumen Penelitian

Sugiyono 2011: 121 menyatakan bahwa instumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu 62 valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Untuk menguji validitas butir digunakan teknik atau rumus korelasi product moment dari Kark Pearson. Rumus korelasi product moment dimaksudkan adalah sebagai berikut. Keterangan : r xy = koefisien korelasi antara X dan Y ∑X = jumlah skor tiap butir ∑Y = skor total siswa ∑XY = jumlah hasil skor X dengan skor Y ∑X 2 = jumlah X kuadrat ∑Y 2 = jumlah Y kuadrat N = jumlah responden Suharsimi Arikunto, 2010: 213 Apabila telah diperoleh r xy , selanjutnya dikonsultasikan dengan harga r tabel dengan taraf signifikasi 5 untuk mengetahui butir-butir yang valid dan tidak valid. Apabila harga r xy r tabel maka butir pernyataan dikatakan valid. Korelasi butir soal dilakukan dengan membandingkan skor yang ada dalam skor butir dengan skor total. Prosedur pengujian dilakukan dengan cara menganalisis setiap butir dalam skala dengan mengkorelasikan skor butir X 1 dan skor butir X 2 terhadap skor total Y, untuk itu digunakan teknik korelasi product moment dengan bantuan SPSS 16. Jika terjadi korelasi antara skor butir dengan skor total 0,361 maka            } }{ { 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N r XY 63 instrumen tersebut dinyatakan gugur dan sebaliknya jika nilai korelasi antara skor butir dan skor total 0,361 maka instrumen dapat digunakan untuk pengambilan data penelitian.

b. Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Suharsimi Arikunto 2010: 221 menjelaskan reliabilitas mengandung pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Suatu hasil pengukuran dapat dikatakan reliabel jika alat pengukuran tersebut dapat dipercaya, sehingga mendapatkan hasil yang tetap dan konsisten. Dalam menghitung reliabel instrumen, peneliti menggunakan rumus Alpha Cronbach. Rumus Alpha Cronbach digunakan untuk mencari reliabel intrumen yang skornya berbentuk skala. Suharsimi Arikunto 2006: 196 menyatakan bahwa untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya merupakan rentang antar beberapa nilai atau yang berbentuk skala maka digunakan rumus Alpha. Reliabilitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan reabilitas Alpha dengan formula sebagai berikut : Keterangan : K = banyak butir S t 2 = varians total ∑ S i 2 = total varians butir 1 1 2 2 t i Alpha S S K K r     64 Langkah selanjutnya adalah menafsirkan perolehan angka koefisien reliabel dengan berpedoman pada penggolongan Suharsimi Arikunto 2010: 319 dengan menggunakan intepretasi terhadap korelasi yang diperoleh, atau nilai r. Intepretasi tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut. Tabel 6. Intepretasi nilai r Besarnya nilai r Intepretasi Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Cukup Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Agak rendah Antara 0,400 sampai dengan 0,200 Rendah Antara 0,00 sampai dengan 0,200 Sangat rendah tak berkorelasi Apabila diperoleh angka negatif, berarti korelasinya negatif. Ini menunjukkan adanya kebalikan urutan. Indeks korelasi tidak pernah lebih dari 1,00.

c. Hasil uji coba instrumen

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI ANAK TERHADAP POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR.

0 0 91

PENGARUH PERSEPSI ANAK TENTANG PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP DISIPLIN BELAJAR PENGARUH PERSEPSI ANAK TENTANG PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 1 TEGAL SAMBI TAHUNAN JEPARA

0 0 15

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SD NEGERI BUMI I Hubungan Antara Dukungan Orang Tua Dengan Motivasi Belajar Siswa Di SD Negeri Bumi I Laweyan Surakarta.

0 0 16

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SD NEGERI BUMI I Hubungan Antara Dukungan Orang Tua Dengan Motivasi Belajar Siswa Di SD Negeri Bumi I Laweyan Surakarta.

0 2 18

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI SE-KECAMATAN IMOGIRI TAHUN AJARAN 2015/2016.

4 13 236

HUBUNGAN INTENSITAS BELAJAR TERLALU TINGGI DAN SIKAP OTORITER ORANG TUA DENGAN STRES SISWA KELAS V SD SE-GUGUS III KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA.

0 1 169

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KAMPUNG RAMAH ANAK DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI DI SD NEGERI BADRAN YOGYAKARTA.

1 3 124

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI ANAK TERHADAP POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR DI SMK PERINDUSTRIAN YOGYAKARTA.

0 0 5

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS III SD SE GUGUS I KECAMATAN PANJATAN KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2015.

0 1 147

HUBUnGAn AnTARA MOTIVASI BeRPReSTASI SISWA dAn POlA ASUH ORAnG TUA denGAn PReSTASI BelAJAR IlMU PenGeTAHUAn SOSIAl kelAS III Sd neGeRI Se-GUGUS 3 keCAMATAn PRAMBAnAn

0 0 5