Prinsip-Prinsip Pembelajaran Kooperatif Strategi Pembelajaran Kooperatif

37 Setiap kelompok bersifat heterogen, hal ini dimaksudkan agar setiap anggota kelompok saling memberikan pengalaman, saling memberi dan menerima, sehingga diharapkan setiap anggota dapat memberikan kontribusi terhadap keberhasilan kelompok. b Didasarkan pada manajemen kooperatif Pembelajaran merupakan aktivitas dan proses yang sistematis yang terdiri dari berbagai komponen, karena itu diperlukan rancangan dan pengelolaan manajemen pembelajaran dalam rangka peningkatan hasil belajar siswa. Manajemen mempunyai empat fungsi pokok, yaitu fungsi perencanaan, fungsi organisasi, fungsi pelaksanaan, dan fungsi kontrol. Demikian juga dalam pembelajaran kooperatif. Fungsi perencanaan menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif memerlukan perencanaan yang matang agar proses pembelajaran berjalan secara efektif, Fungsi pelaksanaan menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif harus dilaksanakan sesuai dengan perencanaan, Fungsi organisasi menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah pekerjaan bersama antar setiap anggota kelompok, Fungsi kontrol menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif perlu ditentukan kriteria keberhasilan baik melalui tes maupun nontes. 5 c Kemauan untuk bekerjasama Keberhasilan pembelajaran kooperatif ditentukan oleh keberhasilan secara kelompok, prinsip kerja sama perlu ditekankan dalam proses pembelajaran kooperatif. d Keterampilan bekerjasama Kemauan bekerjasama kemudian dipraktikkan melalui aktivitas dan kegiatan yang tergambarkan dalam keterampilan bekerjasama. Siswa perlu dibantu mengatasi berbagai hambatan dalam berinteraksi dan berkomunikasi, sehingga setiap siswa dapat menyampaikan ide, mengemukakan pendapat, dan memberikan kontribusi kepada keberhasilan kelompok.

c. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Kooperatif

Terdapat empat prinsip dasar pembelajaran kooperatif, yaitu : a Prinsip ketergantungan positif positive interdependence Dalam pembelajaran kelompok, keberhasilan penyelesaian tugas sangat 5 Ibid., h. 245. 38 tergantung kepada usaha yang di lakukan setiap anggota kelompoknya Dengan demikian, semua anggota dalam kelompok akan merasa saling ketergantungan. Inilah hakikat ketergantungan positif, artinya tugas kelompok tidak mungkin bisa diselesaikan manakala ada anggota yang tidak bisa menyelesaikan tugasnya, dan semua ini memerlukan kerjasama yang baik dari masing-masing anggota kelompok. Anggota kelompok yang mempunyai kemampuan lebih, diharapkan mau dan mampu membantu temannya untuk menyelesaikan tugasnya. b Tanggung jawab perseorangan individual accountability Prinsip ini merupakan konsekuensi dari prinsip yang pertama. Oleh karena keberhasilan kelompok tergantung pada setiap anggotanya, maka setiap anggota harus memiliki tanggung jawab sesuai dengan tugasnya. Setiap anggota harus memberikan yang terbaik untuk keberhasilan kelompoknya. Untuk mencapai hal tersebut, guru perlu memberikan penilaian terhadap individu dan juga kelompok. Penilaian individu bisa berbeda, akan tetapi penilaian kelompok harus sama. c Interaksi tatap muka face to face promotion interaction Pembelajaran kooperatif memberi ruang dan kesempatan yang luas kepada setiap anggota kelompok untuk bertatap muka saling memberikan informasi dan saling membelajarkan. Kelompok belajar kooperatif dibentuk secara heterogen, Perbedaan macam ini akan menjadi modal utama dalam proses saling memperkaya antar anggota kelompok. d Partisipasi dan komunikasi participation communication Pembelajaran kooperatif melatih siswa untuk mampu berpartisipasi. Kemampuan ini sangat penting sebagai bekal mereka dalam kehidupan di masyarakat kelak. Oleh sebab itu, sebelum melakukan kooperatif, guru perlu membekali siswa dengan kemampuan berkomunikasi, agar dapat memberikan ide dan gagasannya.

d. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif.

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap hasil belajar siswa pada konsep rangka dan panca indera manusia: penelitian kuasi eksperimen di Kelas IV MI Al-Washliyah Jakarta

0 5 172

Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Antara Siswa Yang Diajar Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Pembelajaran Konvensional Pada Konsep Protista

0 18 233

Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SMP Muhammadiyah 8 Jakarta: studi penelitian pada siswa kelas VIII D di SMP Muhammadiyah 8 Jakarta.

5 21 92

PENELITIAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STAD Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dan STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa.

0 2 17

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dan STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa.

0 4 16

Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Strategi Jigsaw Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Fikih Materi Haji Di Kelas Viii Mts. Negeri Hamparan Perak - Repository UIN Sumatera Utara

0 1 8

Peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa dalam materi pelajaran Alquran melalui strategi pembelajaran kooperatif di Kelas VIII SMP Negeri 22 Medan - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 146

Pengaruh pendekatan saintifik pada mata pelajaran fikih terhadap minat belajar siswa kelas viii di mts negeri 3 Medan Repository UIN Sumatera Utara

0 0 80

Pengaruh strategi pembelajaran ekspositori berbasis mind map terhadap hasil belajar pada materi lingkaran di kelas viii. mts. Amaliyah Sunggal tahun pelajaran 20162017 Repository UIN Sumatera Utara

1 2 75

Pengaruh strategi pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar matematika kelas viii pada materi bangun ruang di mts hifzil qur’an islamic center t.p 20162017 Repository UIN Sumatera Utara

0 4 178