35
Dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa strategi mempunyai pengertian suatu garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai
sasaran, atau sebagai pola umum kegiatan guru dan siswa dalam mewujudkan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang digariskan.
Untuk memberikan pembelajaran kepada siswa seorang guru dapat memilih strategi pembelajaran yang efektif sesuai dengan karakteristik materi
pelajaran, pembelajaran kooperatif merupakan salah satu diantara strategi yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran yang mengutamakan kerjasama untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran kooperatif
cooperative merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif, yang anggotanya
terdiri dari 4 sampai 6 orang, dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen.
.3
Pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa dalam suatu kelompok kecil untuk saling berinteraksi dalam
sistem belajar kooperatif, siswa belajar kerja sama dengan anggota lainnya. Dapat dipahami bahwa dalam pembelajaran kooperatif, siswa memiliki dua tanggung
jawab, yaitu belajar untuk dirinya sendiri, dan membantu sesama anggota kelompok dalam belajar.
Berkenaan dengan pengelompokan siswa, dapat ditentukan berdasarkan 1 minat dan bakat siswa; 2 latar belakang kemampuan siswa; 3 kemampuan
bersosialisasi; 4 tatap muka; dan 5 evaluasi proses kelompok. Pembelajaran kooperatif mewadahi bagaimana siswa dapat bekerjasama
dalam kelompok, tujuan kelompok adalah tujuan bersama. Situasi kooperatif merupakan bagian dari siswa untuk mencapai tujuan kelompok, siswa harus
merasakan bahwa mereka akan mencapai tujuan kelompok.
b. Karakteristik Strategi Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif didasari oleh falsafah hidup bekerjasama dan bergotong royong, implikasi dari kodrat hidup manusia sebagai makhluk sosial
3
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, cet.3 Bandung : Remaja Rosdakarya, 2014, h.174.
36
yang membutuhkan dan dibutuhkan oleh orang lain Pembelajaran kooperatif berbeda dengan strategi pembelajaran yang lain.
Perbedaan tersebut dapat dilihat dari proses pembelajaran yang lebih menekankan kepada proses kerja sama dalam kelompok. Tujuan yang ingin dicapai tidak hanya
kemampuan akademik dalam pengertian penguasaan bahan pelajaran, tetapi ada juga adanya unsur kerja sama untuk penguasaan materi tersebut. Adanya kerja
sama inilah yang menjadi ciri khas dari pembelajaran kooperatif.
4
Belajar melalui kooperatif dapat diuraikan dari beberapa perspektif, yaitu perspektif motivasi, perspektif sosial, perspektif perkembangan kognitif, dan
perspektif elaborasi kognitif. Perspektif motivasi artinya penghargaan yang diberikan kepada kelompok memungkinkan setiap anggota kelompok akan saling
membantu untuk memperjuangkan keberhasilan kelompoknya. Perspektif sosial artinya bahwa melalui kooperatif setiap siswa akan saling
membantu dalam belajar karena mereka menginginkan semua anggota kelompok memperoleh keberhasilan. Bekerja secara tim dengan mengevaluasi keberhasilan
sendiri oleh kelompok, merupakan iklim yang bagus, dimana setiap anggota kelompok menginginkan semuanya memperoleh keberhasilan.
Perspektif perkembangan kognitif artinya bahwa dengan adanya interaksi antara anggota kelompok dapat mengembangkan prestasi siswa untuk berpikir
mengolah berbagai informasi. Elaborasi kognitif, artinya bahwa setiap siswa akan berusaha untuk memahami dan menimba informasi untuk menambah pengetahuan
kognitifnya. Karakteristik strategi pembelajaran kooperatif dapat dijelaskan sebagai
berikut : a
Pembelajaran secara tim Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran secara tim. Tim merupakan
tempat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, tim harus mampu membuat setiap siswa belajar. Untuk itulah, kriteria keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh
keberhasilan tim.
4
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan Jakarta : Kencana Prenada Media, cet. 8, 2011, h. 244.
37
Setiap kelompok bersifat heterogen, hal ini dimaksudkan agar setiap anggota kelompok saling memberikan pengalaman, saling memberi dan
menerima, sehingga diharapkan setiap anggota dapat memberikan kontribusi terhadap keberhasilan kelompok.
b Didasarkan pada manajemen kooperatif Pembelajaran merupakan aktivitas dan proses yang sistematis yang terdiri
dari berbagai komponen, karena itu diperlukan rancangan dan pengelolaan manajemen pembelajaran dalam rangka peningkatan hasil belajar siswa.
Manajemen mempunyai empat fungsi pokok, yaitu fungsi perencanaan, fungsi organisasi, fungsi pelaksanaan, dan fungsi kontrol. Demikian juga dalam
pembelajaran kooperatif. Fungsi perencanaan menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif memerlukan perencanaan yang matang agar proses pembelajaran
berjalan secara efektif, Fungsi pelaksanaan menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif harus dilaksanakan sesuai dengan perencanaan, Fungsi organisasi
menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah pekerjaan bersama antar setiap anggota kelompok, Fungsi kontrol menunjukkan bahwa dalam
pembelajaran kooperatif perlu ditentukan kriteria keberhasilan baik melalui tes maupun nontes.
5
c Kemauan untuk bekerjasama
Keberhasilan pembelajaran kooperatif ditentukan oleh keberhasilan secara kelompok, prinsip kerja sama perlu ditekankan dalam proses pembelajaran
kooperatif. d
Keterampilan bekerjasama Kemauan bekerjasama kemudian dipraktikkan melalui aktivitas dan
kegiatan yang tergambarkan dalam keterampilan bekerjasama. Siswa perlu dibantu mengatasi berbagai hambatan dalam berinteraksi dan berkomunikasi,
sehingga setiap siswa dapat menyampaikan ide, mengemukakan pendapat, dan memberikan kontribusi kepada keberhasilan kelompok.
c. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Kooperatif