51
b Pengajaran yang bermotivasi pada hakikatnya adalah pengajaran yang
disesuaiakan dengan
kebutuhan, dorongan,
motif, minat
yang ada pada siswa. Pengajaran yang demikian sesuai dengan tuntutan demokrasi
dalam pendidikan. c
Pengajaran yang bermotivasi menuntut kreativitas dan imajinasi guru untuk berusaha secara sungguh-sungguh mencari cara-cara yang relevan dan sesuai
guna membangkitkan dan memelihara motivasi belajar siswa. Guru senantiasa berusaha agar siswanya memiliki self motivation yang baik.
d Berhasil atau gagalnya dalam rnembangkitkan dan menggunakan motivasi
dalam pengajaran erat pertaliannya dengan pengaturan disiplin kelas. Kegagalan dalam hal ini mengakibatkan timbulnya masalah disiplin di dalam
kelas. e
Asas motivasi menjadi salah satu bagian yang integral dari asas-asas mengajar. Penggunaan motivasi dalam mengajar bukan saja melengkapi prosedur
mengajar, tetapi juga rnenjadi faktor yang menentukan pengajaran yang efektif. Dengan demikian penggunaan asas motivasi adalah sangat esensial dalam
proses belajar mengajar.
18
5. Hasil Belajar
a. Hakikat Hasil Belajar
Belajar yang efektif dapat membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan yang diharapkan sesuai dengan tujuan instruksional yang ingin
dicapai. Untuk meningkatkan hasil dan prestasi belajar yang baik perlu diperhatikan kondisi internal dan eksternal.
Hasil belajar dan prestasi belajar termasuk dalam kategori variabel yang sering digunakan dalam sebuah penelitian, kedua istilah seringkali disamakan,
yaitu hasil belajar adalah prestasi belajar dan prestasi belajar adalah hasil belajar,padahal kedua istilah mempunyai pengertian yang berbeda.
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar. yang terprogram dan terkontrol yang disebut kegiatan
18
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara, cet. 11, 2010, h. 162.
52
pembelajaran atau kegiatan instruksional yang tujuan belajar telah ditetapkan lebih dahulu oleh guru. Siswa yang berhasil dalam belajar ialah yang berhasil
mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan-tujuan intruksional. Sedangkan untuk prestasi belajar, adalah taraf keberhasilan siswa dalam
mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu.
Dengan berakhirnya suatu proses belajar, maka” siswa memperoleh suatu
hasil yang disebut hasil belajar, merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar, dari sisi guru tindak mengajar di akhiri dengan
proses evaluasi hasil belajar. ”
19
Yang menjadi petunjuk bahwa suatu proses belajar mengajar itu di anggab berhasil adalah :” daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai
prestasi tinggi, baik secara individual maupun kelompok .”
20
Tingkatan keberhasilan adalah sebagai berikut : 1. Istimewa maksimal
: apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan itu dikuasai siswa.
2. Baik sekali optimal : apabila
sebagian besar
76 sd
99 bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai
siswa. 3. Baik minimal
: apabila bahan
pelajaran yang
diajarkan hanya 60 sd 75 saja dikuasai oleh siswa.
4. Kurang : apabila bahan
pelajaran yang
diajarkan kurang dari 60 dikuasai oleh siswa.
21
b. Aspek-Aspek Keberhasilan Belajar.